35.

3.3K 258 2
                                    

Selamat membaca:)

Makasih yang udah nunggu Alana update😍

Alana membuka pintu dengan pelan, dia baru saja sampai rumah. "Darimana saja kamu Alan? Mama khawatir sama kamu." kata Rani menutup buku majala.

"Alan, nginep ma. Dirumah temen." kata Alana. Alana sekarang sedang menyamar menjadi Alan.

"Yaudah kamu mandi terus makan. Mama udah masakin buat kamu."

Bukan nya menurut. Alana malah duduk disamping Rani. Ada pertanyaan dihati Alana sampai sekarang. "Ma Alan boleh tanya?"

"Iya boleh, apa sayang." kata Rani dengan lembut.

"Kenapa mama benci sama Alana, apa salah Alana?"

Rani merubah raut wajahnya, menjadi datar. "Salah Alana, dia terlahir menjadi seorang perempuan. Dan mama benci anak perempuan."

Hati Alana sesak, memangnya Alana yang meminta tuhan untuk dilahirkan sebagai seorang perempuan? Kalau boleh memilih Alana lebih baik dilahirkan oleh seorang ibu yang menyanyanginya. Tapi Alana tidak menyesal dilahirkan oleh Rani.

"Tapi bukan nya mama perempuan juga?"

"Mama juga membenci diri mama sendiri." Rani beranjak dari duduk lalu pergi meninggalkan Alana.

Alana menghembuskan nafasnya, dia memejamkan mata menstabilkan emosinya. Lihat Alana, nanti mama bakal sayang sama kamu suatu hari nanti. Bukan sekarang tapi mungkin nanti. Yang kamu lakukan adalah sabar dan mengambil hati mama. Batin Alana.

~~~~~

Pagi ini Rigel dan Alana sudah berada di rumah sakit. Alana sudah  menyiapkan bingkisan untuk Qila. Alana sudah tak sabar ingin melihat adik perempuan Rigel. Tania melambaikan tangan nya, rupanya dia tidak sendirian. Ada Clarisa disamping Tania. Entah mengapa Alana merasa deja vu saat melihat Clarisa. Wajah Clarisa mirip dengan mamanya. Alana tersenyum kearah Tania, Alana kemudian duduk disamping Tania diikuti Rigel.

"Rigel kayak nya gue balik dulu deh, ada urusan." kata Clarisa, sebetulnya dia tidak ada urusan apa apa hari ini. Ini hanya alibinya ingin menghindari Alana. Dia cemburu saat Alana dekat dengan Rigel.

"Oh makasih, mau gue anter?" kata Rigel, mata Rigel meminta persetujuan dari Alana. Alana mengangguk.

"Oke." Clarisa tidak akan membuang kesempatan ini. Dia bisa berduaan bersama Rigel dalam satu mobil.

Alana masuk diruangan Qila, dia tersenyum kearah Qila. Alana menaruh bingkisan itu dalam meja. "Gimana keadaan mama?" Alana memang memanggil Qila dengan sebutan mama, karena Qila yang meminta.

"Baik." kata Qila tersenyum.

"Mama butuh sesuatu? Atau mau aku kupasin apel nya?" Qila menggeleng.

"Oh iya bayinya mana? Aku pengen lihat."

"Itu disana," Qila menunjuk sebuah kasur bayi yang tak jauh darinya. Alana berdiri, menghampiri adik perempuan Rigel. Alana menggegam jari jari mungil milik adik Rigel. Alana menoleh ke arah Qila. "Siapa namanya?"

"Naya."

Alana tersenyum, "halo Nanya. Nama kakak Alana, Salam kenal." padahal bayi itu masih belum bisa apa apa tapi Alana sudah mengajak berkenalan. Qila terkekeh melihat perilaku Alana.

Alana(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang