8. kantin

5.9K 440 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Alana melirik jam tangannya. Ia melirik ke arah jalan berharap ada angkutan umum lewat. Tinggal 10 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Alana menyesal, seharusnya tadi ia menerima ajakan papanya untuk berangkat bersama. "Mana sih angkot! kok gak lewat lewat dari tadi." ucap Alana yang tampak cemas.

Tin tin.

Suara klakson motor milik Rigel menganggu Alana. "Kalau mau berangkat, berangkat aja!"ucap Alana kesal. Seharusnya Rigel tidak perlu membunyikan klakson terus menerus, sehingga membuat telinga Alana berdenyut.

"Mau bareng gak?"

Alana menimang nimang permintaan Rigel. "iya deh!" dari pada dia terlamat untuk pergi kesekolah lebih baik menerima tawaran Rigel. Alana mulai menaiki motor ninja Rigel.

"Kalau mau peluk peluk aja gak papa kali,waktu itu aja lo cium gue." ucap Rigel sengaja menggoda Alana.

"Gak usah ngaco deh! gue masih waras kali. Gue masih suka cewek," ucap Alana berakting sebagus mungkin agar Rigel percaya. Dia harus memasang wajah datar agar Rigel tak mengetahui kalau Alana di dalam hatinya malu karena mengingat insiden saat dirinya tak sengaja mencium Rigel. Alana harus meyakinkan Rigel kalau dia Alan bukan cewek yang menolongnya.

"Wah lo lesbi ya, cewek suka cewek."

Alana berusaha tidak meladeni ucapan Rigel, "Cepet berangkat,gak usah banyak bacot!"Alan memukul bahu Rigel.

"Asli ni cewek tenaganya kuat banget." Rigel menggeleng gelengkan kepalanya dan segera menyalakan mesin.

Sesampainya di sekolah semua mata tertujuh kepada Rigel dan Alana, karena berangkat bersama. Bukan karena mereka tampak seperti layaknya kekasih, bukan. Ingat! Alana masih menyamar menjadi Alan. Mereka membicarakan Alana yang merupakan anak pemilik sekolah ini. Mereka berfikir bahwa Alana akan masuk dalam geng Rigel. Alana langsung turun dari motor Rigel tanpa mengucapkan Terimakasih. Rigel mengelus dada, sudah ditolong tapi tak mengucapkan terima kasih. Dasar!

"Udah baik juga dikasih tumpangan malah gak bilang Terimakasih," ucap Rigel melepas helmnya, tak lupa dengan senyum menawannya. Murid perempuan yang ada di dekatnya memekik histeris karena senyum Rigel yang begitu manis.

~~~~~

Jam istirahat berbunyi, putri menghampiri kelas 11 ips 5 untuk menemui Alana."wah bebep ku,ngapain ke sini. Mau nyamperin aak Dodi ya," kata Dodi mengedipkan satu matanya.

Rigel dan Yoyo hanya memutar bola matanya jijik. "Bahasa lo di, macam anak SD lagi puber," kata Yoyo.

"Sirik aja lo nyet."

"Alan ke kantin yuk."ucap Putri melewati meja Dodi. Alana mungkin disini tak mempunyai teman untuk itu Putri ingin mengajak Alana kekantin.

Alana mengagguk, Dodi mengepal tangan nya. Matanya memerah menahan marah. "Ayo,"ucap Putri tersenyum manis dan menggandeng tangan Alana. Mendengar ucapan Putri, Rigel dan Yoyo terbahak bahak.

"Ketawa, ketawa terus! Liat temenya menderita." kata Dodi dengan wajah datar.

"Ulu ulu kasian temen gue yang di cuekin doi."

~~~~

"Lo gak suka kan sama gue put?"tanya Alana memicingkan matanya.

"Yah enggak lah Alana, gue masih waras kali. Gue cuma manas manas in Dodi aja."

"Syukur deh." Alana bernafas lega. Dia takut Putri lupa bahwa dirinya perempuan.

"Btw, lo suka sama si Dodi?"tanya Alana menggoda Putri dan berhasil membuat pipi Putri memanas. Diamnya putri yang Alana anggap berarti iya.

"Syukur deh, lo udah lupain Alan adik gue."

Terima kasih telah membaca Alana.

Terima kasih telah membaca Alana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus foto Rigel❤

Maaf part-nya sedikit. Maaf juga ceritanya makin kesini makin gaje. Aku berusaha buat kalian gak bosen sama cerita ini.


Kalau ada typo komen.

Folow ig:dwi.anggita.96558

Alana(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang