Selamat membaca:)
(VOTE DAN KOMEN SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR)
Alana duduk meringkuk memeluk tubuhnya dipojok kamar sambil menangis. Perkataan mamanya sungguh menyakiti hatinya, Alana ingin membenci Rani tapi tak bisa bagaimanapun Rani adalah ibu yang melahirkan nya. Alana dari dulu tak pernah meminta apa pun pada Rani, tapi mengapa saat Alana meminta sesuatu pada Rani, Rani tak mau mengabulkannya. Alana hanya ingin Rani menyayangi Alana seperti menyayangi Alan saudara kembarnya. Alana kadang iri pada Alan, Alan sudah meninggal tapi masih disayang oleh Rani.
Flashback on
Alana merebahkan tubuhnya di kasur, dia sangat lelah karena Rigel mengajari Alana menendang bola sampai mencentak gol, mengingat tadi saat pengambilan nilai Alana tak bisa mencetak gol Rigel dengan berbaik hati mengajari Alana sampai bisa. Alana memejamkan mata, ingin tidur sebentar tapi suara gedoran pintu membuat Alana membuka mata.
Alana bangkit dan membuka pintu kamar. Ternyata Rani, Rani menatap Alana dengan datar. "Bagus ya, kamu enak enakan tidur gak tau apa kalau saya laper! Bi siti tadi ijin pulang lebih cepat. Jadi kamu buatin saya makanan."
"Iya ma, aku buatin makan."
"Bagus, jadi anak harus berguna dikit. Rugi saya ngelahirin kamu kalau kamu gak berguna."
jleb
Perkataan Rani seperti pisau yang menancap di hati Alana, Alana meremas bajunya berusaha menahan air mata yang akan tumpah.
Alana, lo kuat. Mama cuma lagi laper aja, makanya dia ngomong kayak gitu. Sekarang tugas lo bikin makanan buat mama, biar mama gak marah lagi. Batin Alana.
Beberapa menit kemudian.
"Ini ma makanan nya." Alana menaruh piring yang berisi nasi goreng lengkap dengan ayam goreng.
Rani mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Alana hanya berdiri melihat mamanya makan.
"Ma boleh gak Alana minta sesuatu."
"Gak usah minta aneh aneh deh, disini kamu cuma numpang."
"Tapi ma Alana dari dulu gak pernah minta apa pun sama mama sebagai anak."
"Cih anak? Saya gak pernah ngaggep kamu sebagai anak."
"Pliss ma Alana cuma minta satu permintaan." kata Alana menahan air mata yang akan lolos karena ucapan mamanya.
"hm, apa?"
"Tolong sayangi aku kayak mama sayang sama Alan."
Rani tertawa, dia berdiri lalu membanting piring berisi nasi buatan Alana sampai pecah. Rani menarik rambut Alana, Alana meringis. "Denger baik baik, kamu itu bagi saya hanya sampah. Sampah gak perlu di sayangi!" Rani melepaskan rambut Alana lalu pergi, nafsu nya tiba tiba hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana(TAMAT)
Teen FictionDILARANG MEMPLAGIAT CERITA SAYA! PLAGIAT JAUH JAUH! Alana Hendrawan, cewek cantik yang bisa menguasai teknik bela diri. Bukan hanya fisiknya saja yang cantik tapi hatinya juga. Alana akan melakukan apapun untuk orang yang disayanginya terlebih lagi...