24.senyum tipis

3.6K 289 0
                                    

Selamat membaca:)

Selamat membaca:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





(VOTE DAN KOMEN DARI KALIAN SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR)

Setelah kejadian kemarin banyak siswi perempuan menatap Alana memuja, Alana bukan nya senang malah risih ditatap seperti itu. Banyak lontaran memuja terhadap Alana.

Alan sarangheo.

Aku padamu Alan.

Si Alan kalau di liat liat manis juga ya.

Iya, lo liat kemarin yang waktu si bagas bully si Rohma. Si Alan maju ngehajar Bagas sampai babak belur. Duhh akhirnya ada juga cowok yang kayak Alan melindungi cewek segitunya padahal si Alan gak kenal sama si Rahma. Enak kali ya kalau jadi pacar nya.

Iya, gue jadi suka sama Alan.

Alana mempercepat langkahnya, dia jadi merinding mendengar celoletan siswi perempuan yang mengosipinya. Dia merasa takut akan tatapan siswi perempuan yang seperti ingin memangsa Alana. Alana tau akan tatapan itu, tatapan ingin memiliki. Walaupun Alana menyamar menjadi Alan, dia masih ingat kalau dia perempuan. Yakali mau lesbian, hei! Alana masih menyukai cowok. Ngomong ngomong soal cowok, kriteria Alana adalah yang pasti ganteng, ceria, kalau senyum bikin diabetes. Dia jadi teringat Rigel. Aish, kenapa Alana selalu memikirkan Rigel akhir akhir ini.

Tiba tiba ada yang merangkul Alana, ternyata Rigel. Rigel tersenyum ke arah Alana. Kenapa mendadak sekarang dimata Alana senyum Rigel manis. "Hai," sapa Rigel.

"Ha hai," mendadak Alana menjadi gugup. Rigel mendekat ke wajah Alana untungnya koridor sepi. Alana memejamkan mata, bibirnya seperti ada yang menyentuh. Alana membuka mata, ternyata itu tangan Rigel, Alana mendadak kecewa.

"Itu di bibirnya gak sakit lagi?" tanya Rigel menyentuh bekas pukulan Bagas.

Alana menghempas tangan Rigel dari bibir. Rigel tersenyum, "kenapa kok galak? Karena gagal gue cium?" Rigel menarik turun alisnya.

"Hah? Siapa? Gue gak berharap di cium lo."

Rigel terkekeh, "tadi ngapain merem merem sambil monyong monyongin bibir."

pipi Alana memerah, dia tak sadar melakukan itu. Alana menginjak kaki Rigel untuk menutupi kegugupannya. "Rasain tuh," Alana pergi meninggalkan Rigel yang tertawa terbahak bahak.

~~~~~

Ini yang ditunggu tunggu kelas Ips 5 yaitu pelajaran olahraga. Mereka menyukai pelajaran olahraga, selain menyenangkan juga karena gurunya yang asik. Pak Karib, guru olahraga yang sangat dekat dengan murid muridnya. Pak Karib mengajar olahraga dengan teknik menyenangkan di mata muridnya. Bahkan guyonannya kadang bisa membuat muridnya sakit perut. Pak Karib berjalan ke kelas Ips 5, sambil membawa buku. Saat di ambang pintu pak Karib disambut oleh Dodi dan Yoyo.

Alana(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang