Yuqi duduk di salah satu kursi di taman sekolah, ia sedang menunggu Jeno. Sesuai janji, Yuqi akan menemani Jeno berbelanja perlengkapan perpustakaan, karena Jeno ditunjuk sebagai ketua organisasi perpustakaan selama KKN, katanya sih buat nambah pengalaman. Sinar matahari yang terik menyengat kulit putih Yuqi, ah, membuat ia ingin sekali mengumpat.Setelah menimbang-nimbang akhirnya Yuqi memutuskan untuk memberi tahu Lucas bahwa ia akan pulang terlambat, Yuqi mengeluarkan handphone nya yang berada di dalam tas ransel berwarna tosca, lalu langsung mengirim pesan kepada Lucas. Ntah mengapa, setiap Yuqi ingin pergi, ia selalu teringat Lucas, maksudnya, seperti ada sebuah tanggung jawab kalo Yuqi harus izin kepada Lucas kemana pun ia pergi. Mungkin, insting istri kali, ya.
"Yuqi! maaf lama," Jeno merasa bersalah karena telah membuat Yuqi menunggu.
Yuqi tersenyum sembari menggeleng, "Ah, nggak papa kak." Padahal ingin sekali ia berteriak, "WOI LAMA BANGET SIH LO." cuma, ya ini bukan Lucas yang bisa ia teriaki sepuas hati. Sebenarnya, Yuqi tidak benci dengan Jeno, hanya saja, setiap melihat Jeno, ingatan pada saat Yuqi dijambak dengan mama Jeno masih teringat-ingat di otak Yuqi, saat itu karena Yuqi sedang menonton film di rumah Jeno, namun, tiba-tiba, ibunya datang begitu saja dan menjambak Yuqi, dan mencaci Yuqi dengan sebutan 'cewek murahan'.
"Ah, gue nggak boleh gini. Kan kak Jeno nggak salah apa-apa." Yuqi membatin.
"Mau langsung aja?" Jeno bertanya.
Yuqi mengangguk lalu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan berdampingan dengan Jeno.
Jeno menggunakan motor sport berwarna hitam, terlihat sangat cocok dengan image Jeno yang manly.
Yuqi terkejut saat sepasang tangan memakaikannya helm, ya, Jeno sedang memakaikan Yuqi helm, masih tidak berubah, masih sama, seperti mereka berpacaran dulu. Yuqi mengerjapkan matanya berkali-kali menatap sosok yang jauh lebih tinggi darinya itu, sedangkan yang di tatap, masih setia dengan senyum manisnya.
Jeno mengendarai motornya dengan hati-hati, takut terjadi sesuatu. Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama, Jeno dan Yuqi sampai di salah satu toko buku.
Jeno mengeluarkan list yang harus dibeli, ia benar-benar meminta tolong dengan Yuqi karena ia tidak tahu-menahu sama sekali dengan alat-alat yang tertera di list tersebut.
Setelah satu jam berkeliling toko buku tersebut, Jeno sudah menemukan alat yang harus di beli, walaupun kaki Yuqi rasanya pegal sekali karena berkeliling.
Jeno mengeluarkan uang dari sakunya, uang itu adalah uang yang diberikan bu Sunny untuk memberi perlengkapan perpustakaan.
"Makasih, ya, Yuq, udah nemenin aku nyari barang-barang ini." Jeno tersenyum ke arah Yuqi.
"Iya, nggak papa kak, lagian kan ini buat sekolah aku juga."
"Kita mau kemana lagi, nih? makan?" Tanya Jeno setelah selesai mengenakan helm.
Yuqi berfikir sejenak, kalo ia makan dengan Jeno, Lucas pasti kelaparan karena belum makan, tapi ia tidak enak ingin menolak Jeno. Hmmm, Yuqi telah memutuskan untuk makan dengan Jeno, namun, tetap memasakkan Lucas makanan.
"Iya, kak, laper, nih." Perkataan itu membuat Jeno tersenyum.
Walaupun begitu, di sepanjang jalan Yuqi tidak tenang, karena terus memikirkan Lucas yang tak kunjung membalas pesannya.
------------------
Lucas mengerutkan keningnya sudah 3 jam sejak ia membaca pesan dari Yuqi, kemana perempuan itu pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage - Lucas Wong✔️
FanfictionLucas Wong, siapa yang nggak tau dia? Kalo bener nggak tau sih, berarti hidup dijaman purba. Terkenal karena ketampanan dan sikap batu nya. Tapi agak tengil gimana gitu. Sikap Lucas tuh dingin, tapi nggak dingin-dingin banget, sih. Pastinya dia nyeb...