46;

3.8K 373 59
                                    

Haloo, selamat membaca.❤️
Tapi ada baiknya kalian tekan tombol bintang di ujung kiri dulu sebelum membaca untuk menghargai tulisan aku. Terima kasih❤️🙌🏻
.

.

.

Yuqi menatap tiga kotak dengan warna dan merk yang berbeda. Kalau boleh jujur, tangan Yuqi dingin dan jantungnya dag dig dug sejak tadi. Sejak tadi, Yuqi hanya termenung menatap benda itu.

Sejeong mengetuk pintu kamar mandi, "Yuqi?"

Yuqi tersentak, "I-iya kak?"

"Kamu nggak apa-apa?" Sejeong bertanya, pasalnya sudah sepuluh menit Yuqi berada didalam kamar mandi tanpa suara yang tentu saja membuat Sejeong takut terjadi apa-apa didalam. Sekarang Yuqi dan Sejeong berada di kamar Sejeong, ini saja harus beralasan banyak agar yang lain tidak curiga.

"Iya kak, sebentar." Dengan tangan yang gemetar Yuqi segera membuka kotak yang di belikan oleh Sejeong tadi.

Di luar kamar mandi, Sejeong duduk diatas tempat tidur sambil berharap bahwa yang ia perkirakan adalah benar. Dilihat dari Yuqi yang sangat sensitif terhadap bau-bau disekitarnya, bisa jadi Yuqi memang hamil. Dan juga, perkara pingsan kemarin, Yuqi pingsan karena dehidrasi dan terlalu banyak aktivitas.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka, membuat Sejeong yang melamun sedikit terkejut. "Kamu kenapa?" Doyoung heran melihat Sejeong yang terkejut dan sedang melamum sambil melihat kearah kamar mandi.

Sejeong menggeleng, "Enggak apa-apa. Kenapa?" Tanya Sejeong kearah Doyoung yang hanya diam saja menatapnya didepan pintu.

"Mau ngajak makan. Aku udah beliin makanan titipan kamu tuh, Ayo makan.." Rengek Doyoung. Tadi, rombongan laki-laki memang pada keluar buat beli makan malam, kecuali Mark, Haechan, Chenle dan Jisung. Mereka disuruh jagain rumah dan cewek-cewek yang tinggal.

"Nanti aku nyusul, kamu duluan aja ya?" Sejeong tersenyum kearah Doyoung yang langsung mengubah raut wajahnya menjadi cemberut.

"Aaa.. nggak mau, mau nya sama kamu." Doyoung mengentakkan kakinya seperti anak kecil yang hanya ingin makan dengan ibunya. Doyoung itu aslinya manja, tapi kalo didepan orang, sok sok berwibawa.

Sejeong terkekeh, "Kamu kaya anak TK aja tau nggak?"

Doyoung ikutan tertawa menyadari kelakuannya, "Makanya, ayo makan sayaaang."

"Kamu duluan aja ih." Ujar Sejeong. Doyoung masih diam menatap Sejeong.

"Apa? nggak mau? aku marah nih?" Ancam Sejeong mengeluarkan jurus andalan.

"Eh, eh, iya-iya. Jangan ngambek mulu, sayang. Yaudah cepetan turun ya, emang kamu mau ngapain sih?" Tanya Doyoung.

Sejeong diam memikirkan jawaban, "Ada deh, sana-sanaaa." Usir Sejeong yang membuat Doyoung berdecak sebal.

Bertepatan dengan keluarnya Doyoung, Yuqi pun keluar juga. Matanya merah.

"Kak.." Yuqi berjalan ke arah Sejeong dengan air mata yang tak bisa ia tahan lagi. Yuqi langsung memeluk Sejeong, tangisnya pecah.

Sejeong terkejut namun langsung membalas pelukan Yuqi. "Kenapa? gimana? apa hasilnya?" Sejeong menepuk pundak Yuqi.

Yuqi menggeleng sambil terisak.

Sejeong merasa tidak enak kepada Yuqi karena sudah membuat Yuqi berharap. Bahkan, dengan sangat antusias, Sejeong yang membelikan Yuqi testpack.

Sejeong ikut merasakan apa yang Yuqi rasakan. Sejeong mengelus pundak Yuqi untuk membuat Yuqi sedikit lebih tenang, "Hmm, kamu jangan sedih. Jangan terlalu dipikirin, ingat aja, rencana tuhan pasti yang terbaik.."

Young Marriage - Lucas Wong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang