53;

3.4K 359 88
                                    

Haloo, selamat membaca.❤️
Tapi ada baiknya kalian tekan tombol bintang di ujung kiri dulu sebelum membaca untuk menghargai tulisan aku. Terima kasih❤️🙌🏻
.
.
.


"Enak pelukannya?" Lucas menatap Yuqi dengan tatapan mengintimidasi.

Yuqi dan Mark sontak menoleh kearah sumber suara. Dilihatnya Lucas yang juga tengah melihat Yuqi.

Yuqi mengerutkan keningnya, "Maksud kamu?" Yuqi meletakkan nasi gorengnya di sebelahnya kemudian berdiri dan mendekati Lucas.

"Aku nanya kamu, kenapa nanya balik?" Lucas menaikkan nada bicara membuat Yuqi heran dengan tingkah Lucas. Dia yang makan siang dengan perempuan lain, dia juga yang marah.

"Kamu yang pergi sama Mina nggak bilang-bilang. Enak makan siangnya?" Yuqi menatap Lucas dengan tatapan menantang.

Mark dibelakang hanya diam memandangi mereka berdua yang hanya berbalas-balasan. Mark tau bahwa ia tidak punya hak untuk ikut campur. Tapi nanti dia akan memberi pelajaran ke Lucas.

Raut wajah Lucas langsung berubah. Seperti maling yang tertangkap basah. Perubahan raut wajah Lucas yang tiba-tiba, membuat Yuqi semakin yakin bahwa Lucas memang benar makan siang dengan Mina.

"Jadi, emang bener?" Yuqi bertanya lagi kepada Lucas. Melihat Lucas yang hanya diam saja semakin membuat hati Yuqi perih.

"Bisa-bisanya kamu bilang masih dikampus tapi pergi sama dia.." Air mata sudah menggenang di pelupuk wajah Yuqi.

"Aku cuma makan siang, Qi. Aku nggak ngapa-ngapain lagi." Nada Lucas merendah. Mata Lucas tidak teralihkan dari sorot mata Yuqi yang melemah.

"Cuma kamu bilang? kalo gitu kenapa kamu bohong?" Air mata Yuqi sudah menghiasi pipi meronanya sedari tadi. Yuqi akan memaafkan semua kesalahan Lucas, tetapi beda cerita kalau sudah berbohong apalagi berhubungan dengan perempuan.

"Kamu tau nggak perasaan aku gimana? Liat kamu makan berdua enak-enak. Sedangkan aku dirumah mikirin kamu udah makan atau belum? nanti mau masak apa ya buat kamu?" Yuqi tersenyum miris di akhir kalimatnya.

"Kamu juga tau nggak perasaan aku? Liat kamu pelukan sama Mark depan apart kita. Terus kamu masuk berdua sama dia kedalam." Disini bukan Yuqi saja yang terluka, tetapi Lucas juga terluka. Mungkin ini adalah kerikil-kerikil yang sedang menguji mereka dari semesta.

Yuqi terisak, "Cas.. kamu kira aku ngapa-ngapain sama Mark?" Yuqi menutup mulutnya menahan isakan. Dia sangat percaya Lucas, tetapi kepercayaan Lucas kepadanya hanya sebatas itu.

"Ya, siapa yang tau, Qi?" Lucas mengedikkan bahunya.

Mark berdiri dari tempat duduknya. Namanya dibawa dan difitnah yang tidak-tidak, tak mungkin Mark diam saja.

"Bang, jaga omongan lo ya." Mark menunjuk Lucas dengan telunjuknya.

Lucas tersenyum meremehkan, "Lo mending diem deh. Jangan ikut campur rumah tangga orang. Kita juga gini karena elo." Lucas menekankan kalimatnya saat mengucapkan 'rumah tangga'.

"Ya, tapi lo jangan nuduh seenaknya. Lo nggak mikir, Yuqi hamil gini lo buat sedih? Kalo bayinya kenapa-napa gimana?" Mark mendorong bahu Lucas sehingga Lucas sedikit terhuyung kebelakang.

"Nggak usah dorong-dorong lah." Lucas balik mendorong bahu Mark.

Yuqi yang berada di tengah-tengah mereka semakin terisak. Kenapa mereka berdua malah jadi berantem gini.

"Stop! Kalian berdua apa-apaan sih. Mark, udah stop! Cas, stop!" Yuqi melerai mereka berdua yang sudah saling memegang kerah baju masing-masing.

"Kok kalian jadi mentingin siapa yang salah sih? Itu nggak penting, yang penting itu perasaan gue." Yuqi menatap Mark dan Lucas bergantian. Yuqi tidak habis pikir mengapa mereka kekanak-kanakan sekali.

Young Marriage - Lucas Wong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang