Haloo, selamat membaca.❤️
Tapi ada baiknya kalian tekan tombol bintang di ujung kiri dulu sebelum membaca untuk menghargai tulisan aku. Terima kasih❤️🙌🏻
.
.
."I have loved you since we were eighteen."
Pernyataan berikut sukses membuat Yuqi mengerutkan ke dahinya. Mark masih tersenyum kearahnya.
"Apa? lirik lagu? lo nyanyi?" Yuqi menatap Mark heran.
Mark menggeleng, pandangannya lurus ke jalan. "Nggak. It was real. It is what i felt."
"Gue emang beneran suka sama lo." Yuqi diam memandangi Mark.
"Mark, why would you do that?" Ujar Yuqi setelah terdiam beberapa detik. Yuqi kecewa sama Mark. Kecewa sekaligus sedih dan tak enak.
"No, don't feel bad. It was my choice."
Yuqi melirik ke sekeliling. Ternyata mereka sudah sampai disekolah. Kenapa terasa cepat sekali?
"Gue suka lo, sejak kelas sebelas, tapi gue udah tertarik sama lo sejak kelas sepuluh.." Mark menatap Yuqi. Sekarang mereka hanya berdiam diri di mobil. Saling melempar tatap. Jujur, Mark membutuhkan keberanian dan persiapan yang besar untuk berani menyatakan apa yang dia rasakan selama ini.
Nggak, Mark bukan mau ngerebut Yuqi dari Lucas. Mark cuma mau bilang, biar hatinya lega aja. Sudah cukup dia memendam perasaan ini selama dua tahun lamanya.
Mata Yuqi mulai memanas, apa yang barusan ia dengar? "Mark.." Yuqi menahan tangisnya, bibirnya ia tutup rapat-rapat agar tangisnya tidak pecah.
"Nooo. Ih, jangan nangis dong." Tangan Mark mengusap pelan pipi Yuqi yang dibasahi air mata.
"Mmm.." Yuqi mengatup bibirnya menahan tangis.
"Since when?" Yuqi tidak ingin menangis. Yakali, udah make up ini.. Tapi Mark bener-bener ngebuat Yuqi kaya mind blowing banget. Masa iya sih? Selama ini Yuqi nggak sadar.
"Jadi kan, seperti yang lo tau gue pindahan dari Canada." Mark diam sebentar sebelum melanjutkan perkataannya.
"Eh gue nggak tau juga njir, tiba-tiba aja gitu suka sama lo." Mark tertawa. Yuqi jadi ikutan tertawa.
"Ih, nggak jelas banget sih." Yuqi mengambil tisu di dashboard mobil Mark, lalu menepuk-nepuk pelan air mata di pipinya agar tidak merusak riasan.
Mark terkekeh, "Sans aja. Gue nggak papa kok, gue udah ikhlas lo sama bang Lucas. Jujur, awalnya gue kaget banget dan ya.. sedih sih." Mark tersenyum getir.
"Jadi.. Selama ini, pas gue putus sama kak Jeno? itu lo udah suka sama gue?" Yuqi berharap jawabannya tidak.
"Udah."
Yuqi menghela napas, mengingat apa yang terjadi waktu itu. Karena Yuqi mengunci pintu tidak mau makan, akhirnya Mark datang kerumah Yuqi bawain jajanan dua plastik besar. Terus Mark ajak Yuqi jalan-jalan juga ke mall, main di timezone, nonton, makan eskrim, pokoknya Mark bener-bener naikin mood Yuqi banget. Yuqi kira.. Mark ngelakuin itu hanya sebatas sahabat. Ternyata, Mark ingin lebih dari sahabat.
"Kenapa sih? lo baru ngomong sekarang?" Yuqi kesal, sebegitu nggak pekanya dia sampe nggak tau kalo sahabatnya sendiri memendam perasaan terhadapnya. Tapi Yuqi memang tidak pernah sama sekali terlintas dipikirannya untuk menyukai Mark lebih dari sahabat..
"Awalnya, gue mau nembak lo habis kita lulus. Tapi, ya ternyata gini? mau diapain? masa gue suruh cerai?" Mark tersenyum lagi. Mark kenapa senyum mulu sih? pintar banget nyembunyiin perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage - Lucas Wong✔️
FanfictionLucas Wong, siapa yang nggak tau dia? Kalo bener nggak tau sih, berarti hidup dijaman purba. Terkenal karena ketampanan dan sikap batu nya. Tapi agak tengil gimana gitu. Sikap Lucas tuh dingin, tapi nggak dingin-dingin banget, sih. Pastinya dia nyeb...