Chapter 18

5.1K 359 3
                                    

"Shino, Pein, kalian sudah siap?" tanya Sasuke memperhatikan kedua rekannya.

Saat ini, mereka sedang di dalam mobil, dekat dengan gedung tempat perjudian. Di dalam mobil, tepatnya di paling belakang, terdapat dua monitor dengan kabel yang sudah terpasang.

"Ya, kami siap." Balas Pein, Pein menggunakan kemeja hitam beserta jas yang bewarna Ungu, sementara Shino menggunakan kaos polos bewarna hitam.

Aksesoris yang ada pada pakaian Pein, di kemeja milik Pein sudah terpasang Kancing baju yang tidak lain adalah kamera, lalu Pein menggunakan walkie talkie yang berukuran sangat kecil di rambutnya yang lumayan panjang. Pein juga memasangkan alat penyadap di saku dalam jasnya, beruntung ukuran alat penyadap kecil, jadi bisa disembunyikan dnegan baik.

Aksesoris yang ada pada pakaian Shino, Shino memasangkan kancing yang tidak lain adalah kamera di celana panjangnya, kancing itu hanya terlihat sebagai aksesoris. Shino menggunakan kacamata hitam yang sudah terpasang kamera di dalamnya, ada dua kamera dalam pakaian Shino agar ia dapat merekam keseluruhan tempat dan mendapat beberapa bukti. Lalu Shino juga sudah memasang walkie talkie yang berukuran kecil di telinganya, Shino sudah mengubah bentuk walkie talkie menjadi alat bantu dengar, dan yang terakhir, Shino memasang alat penyadap di belakang tubuhnya.

"Baiklah, kalian sudah boleh keluar." Titah Sasuke, Pein keluar terlebih dahulu diikuti Shino. Mereka mulai berjalan ke dalam gedung.

Sekarang di dalam mobil tinggal Sasuke, Sai, dan juga Shikamaru. Mobil yang Sasuke gunakan mempunyai kaca yang berwarna hitam, sehingga bagian dalam mobil tidak dapat terlihat dari luar.

Sebenarnya Sasuke dan Shikamaru agak merasa curiga, mereka tidak menemukan penjaga yang berjaga-jaga dan seakan tempat itu mudah diakses masuk.

"Sai, kau di kursi mengemudi saja, kau memantau di area luar, berjaga-jaga." Sasuke kemudian berpindah ke kursi paling belakang yang asalnya di kursi depan. Sai juga berpindah ke kursi pengemudi, matanya berjaga-jaga dengan beberapa permen yang ada di tangannya, agar ia tidak merasa bosan.

Sasuke yang sudah bergabung bersama Shikamaru, kemudian memakai headset ke telingannya, memperhatikan monitor di hadapannya. Begitu juga dengan Shikamaru yang menatap monitor di hadapannya.

Di samping Sasuke dan Shikamaru sudah ada walkie talkie untuk bisa berkomunikasi dengan Shino dan Pein, tidak lupa di dalam mobil sudah disediakan beberapa senjata, termasuk pistol dengan beberapa ukuran.

Di layar monitor menampakkan Shino dan Pein yang mulai masuk ke dalam gedung, terlihat pengamanan yang ketat.

Shino maupun Pein dengan santai berjalan masuk, mereka menegakkan tubuhnya, dan mengeluarkan wibawa yang membuat para penjaga tertipu karena di baju depan mereka dimodifikasi lambang organisasi yang sedang mereka selidiki.

"Ruangan ini cukup besar, kita jangan terlalu menjauh, takutnya nanti akan cukup sulit menolong jika keadaan memungkinkan." Bisik Pein pada Shino.

Shino memutarkan bola matanya malas. "Sudah tahu aku juga!"

"Hanya mengingatkan." Ucap Pein, Shino membalas dengan gumaman.

Mereka berdua telah sampai di ruangan yang sudah ramai, mata keduanya membelalak terkejut melihat keadaan.

"Sasuke, ini gila!" ucap Shino dengan pelan.

"Kenapa?" sahut Sasuke disana yang menatap ke arah monitor, dari layar monitor menunjukkan para pria dewasa sedang saling duduk berhadapan dan terdapat kartu juga uang di atas meja dalam jumlah yang banyak.

Shino kemudian menggerakan tubuhnya menyamping, agar kamera di pakaian bisa merekam kegiatan di ujung sana.

"Benar kata mu mereka gila!" geram Sasuke dengan menatap tajam.

GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang