Chapter 28

4.9K 427 31
                                    

Sasuke berdiri dengan cemas di hadapan semua yang berada di rumah ini. Onxy-nya bergulir satu persatu pada para sahabat Sakura. Sasuke sudah berusaha menguasai dirinya agar dapat berpikir jernih dalam keadaan genting seperti ini.

"Kenapa kau pulang duluan, Sasuke?" tanya Sai yang baru sampai karena menyusul Sasuke. Sai melirik semua orang dengan kebingungan, tampak semuanya dalam keheningan.

"Sakura menghilang." Ucap Ino memberitahu kekasihnya.

Raut wajah Sai berubah serius, ia segera mendekati Sasuke yang tengah sibuk memperhatikan rekaman cctv dari segala sudut. Sasuke tengah mencari bagian mulai dari menghilang dan setelah tidak adanya Sakura melalui rekaman cctv agar ia bisa mendapat titik terang.

"Aku yakin mereka tidak akan melukai Sakuramu, mereka hanya ingin menjebakmu dengan taktik murahan." Ucap Sai seraya ikut membantu memperhatikan rekaman cctv.

Sasuke melirik sekilas pada Sai. "Aku tahu. Tapi masalahnya-"

Sasuke tiba-tiba berhenti berucap, ia tidak jadi memberitahu Sai mengenai percakapannya dengan Sakura. Sakura sempat memberitahu kemungkinan orang-orang yang mengincar Sasuke tidak hanya menjalankan satu rencana, melainkan ada banyak rencana untuk membuat mereka kewalahan, dan berakhir dengan kegagalan misi tim yang Sasuke kerahkan.

Meski Sakura sudah menjelaskan segala kecurigaan dan siasatnya. Sasuke tetap tidak tenang calon istrinya berada di tangan musuhnya.

"Jika tidak ada keributan, sepertinya Sakura sendiri yang ikut dengan sukarela." Utakata ikut menimpali meskipun bukan anggota tim yang menangani kasus mereka.

"Jadi dengan adanya kita di sini, sangat sia-sia? Sampai bisa kecolongan." Ucap Sai merasa agak menyayangkan formasi yang sudah mereka buat.

"Tidak, Sai. Justru dengan cara kita membuat perkumpulan di tempat ini, itu membuat mereka berpikir bahwa kita sedang sangat fokus melindungi Sakura, sampai melibatkan banyak pihak. Mereka berpikir fokus kita pada kasus sedikit berkurang, jadinya yang mereka incar adalah orang yang sedang aku jaga."

Ya, ini salah satu siasat Sasuke agar pihak Mr. Been terfokus pada Sakura yang seolah dilindungi bersama-sama.

"Dengan kata lain, kau mengorbankan Sakura? Sasuke!" Karin menyimpulkan dengan marah. Seketika Ino dan Tenten pun menatap tajam pada Sasuke, mereka sangat tidak terima jika benar sahabat mereka dijadikan umpan.

"Aku pikir kau benar-benar baik ingin menjaganya!" sahut Ino ikut marah dan tidak terima.

Sasuke menghela napas lelah, ia memang membuat siasat yang berbahaya, dan saat dirinya merasa ragu, Sakura yang meyakinkannya untuk menjalankan siasat yang telah dipikirkan oleh Sasuke.

"Sasuke pasti sudah memikirkannya, dia tidak mungkin ingin Sakura terluka. Kalian juga tahu bagaimana perlakuannya pada Sakura, itu bukan pura-pura." Ucap Neji meluruskan kesalahpahaman yang lain. Neji dapat melihat raut wajah yang tidak tenang di wajah Sasuke dan tampak sedang berpikir keras.

Sasuke memejamkan kedua matanya dengan rapat, sepintas percakapannya dengan Sakura kembali terdengar.

"Ini berbahaya. Rencana ku sangat berbahaya, Sakura. Aku bisa membuat rencana lain." Sasuke telah memberitahu Sakura rencana yang telah ia buat, menatap kedua bola mata Sakura yang sangat dalam menatapnya dengan sorot mata yang meyakinkannya.

"Tapi rencanamu bagus. Mereka bisa terkecoh, jangan hanya karena ingin melindungiku, kamu jadi terhambat. Aku tidak masalah, aku mendukungmu." Balas Sakura dengan berusaha meyakinkan Sasuke agar menguatkan tekadnya.

"Tapi ..., bagaimana jika ga-gagal?" Sasuke bertanya dengan suara yang memberat. Kegagalan membayanginya. Sejujurnya Sasuke takut gagal keduanya, Sakura-nya dan kasus yang ia tangani.

Sakura menggenggam tangan Sasuke erat. "Aku percaya padamu. Kamu mampu melakukannya dan akan menyelesaikan semuanya dengan sempurna. Dengan rencanamu ini, kita bisa meminimalisir korban. Dan aku janji, aku akan melindungi anak kita."

Sasuke sudah memprediksi semuanya dan semua prediksinya benar. 

Tit!

Ponsel Sasuke berbunyi sangat nyaring, membuat Sasuke segera melihatnya.

"Alat penyadap Sakura nyala!" seru Sasuke. Dalam sekejap mata Sasuke segera menyalakan.

Sasuke menekan speaker agar semua bisa mendengar. Semua mendengarkan dengan tenang, hanya terdengar suara langkah kaki, hingga suara bas milik seorang pria terdengar.

-

Sakura masih memperhatikannya, wajah pria tua itu tampak menyeramkan. Sakura mengetahui sosok pria tua itu adalah sosok yang kejam tanpa ampun. Berhasil memengaruhi ayahnya sendiri.

"Sakura. Duduklah!" titah Mr. Been yang sudah duduk di sofa, mau tidak mau Sakura menuruti pria tua yang ia benci. Karena pria tua ini lah yang menghancurkan kehidupan keluarganya.

Sakura memilih duduk agak memberi jarak, ia tidak bisa menyembunyikan tatapan jijiknya.

"Kau mengenalku?" tanya Mr. Been.

Sakura menghela napas malas meladeni, namun harus ia layani untuk mengulik informasi. "Tidak mengenal secara pribadi." Jawabnya tanpa minat.

"Orang mengenal ku dengan panggilan Mr. Been, kau tidak penasaran nama asli ku, hn?" tanya Mr. Been dengan menyeringai menantang.

Sakura memilih diam dengan memasang wajah datar.

"Ah, apakah aku perlu memberitahunya, Kizashi?" kini arah tatapan Mr. Been beralih pada Kizashi yang diam bagai patung.

"Terserah anda." Ucap Kizashi dengan sangat dingin dan datar.

Sakura melalui ekor matanya sengaja melirik sang ayah yang benar-benar kehilangan kehangatannya.

"Aku, Danzo." Ucapnya dengan bangga.

Sakura tidak merespon sedikitpun, ia hanya menatap dengan mimik wajah datar sembari memastikan alat penyadap miliknya tidak ketahuan.

Danzo berdiri, kemudian berjalan mendekat ke hadapan Sakura dengan memegang dagu Sakura dan mengarahkan kepadanya.

"Anakmu cantik juga, Kizashi!" puji Danzo, Sakura terdiam membiarkan Danzo melakukannya.

"Tapi sayang, dia bekas Uchiha. Cih." Lanjut Danzo yang kembali menjauhi Sakura.

"Jika bukan bekas Uchiha, aku akan menjadikan mu wanita ku." Imbuh pria tua itu dengan sombong.

Huek, Untung Sasuke sudah menyentuh ku.

Sakura kali ini bersyukur pernah terlibat one night stand bersama Sasuke.

Sasuke yang mendengarnya dari seberang sana, naik pitam. Sangat tidak suka Danzo mengatakan akan menjadikan Sakura wanitanya.

"Sai, kita kembali ke kantor pusat." Ajak Sasuke yang segera menatap Sai. "Kalian tetap di sini dulu saja, aku akan memberi informasi nanti." Imbuh Sasuke.

《BERSAMBUNG》


19-05-2028/21.00/Selasa
By. Sasusaku08

GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang