Hotaru merasa sangat tegang berada di dalam mobil dengan kelima pria dan satu wanita. Posisi Hotaru berada di tengah-tengah antara Shino dan Sai, dan juga di kursi belakang. Sementara di kursi tengah ada Konan, dan Pein. Juga Sasuke yang berada di kursi mengemudi, dan Shikamaru di sampingnya.
Hotaru telah mengarahkan mobil ke sepanjang jalan hingga masuk ke daerah hutan yang tidak begitu lebat pepohonannya, di sisi jalan selalu ada sebuah lampu, mungkin diadakan untuk membantu para pengemudi.
Setelah terlihat sebuah bangunan mewah, Sasuke memelankan laju mobilnya.
"Itukah tempatnya?" tanya Sasuke dengan melirik sekilas ke kaca di bagian atas mobilnya yang mengarahkan langsung ke Hotaru.
"Ya, memang itu." Balas Hotaru, Sasuke mengangguk paham, ia lalu menghentikan mobil setelah berada dekat rumah itu. Terlihat pagar yang usang, dan ada satu hal yang membuat Sasuke heran.
"Mengapa tidak ada satupun penjaga?" tanya Sasuke dengan sorot mata menajam. Sasuke merasa curiga, tidak mungkin markas inti tidak memiliki penjaga.
"Penjaga ada di bagian dalam rumah, disediakan di sebuah kamar yang langsung ke arah jalan ini." Hotaru menunjuk bagian kanan rumah yang memang terlihat sebuah lampu yang menyala.
Pandangan Sasuke tertuju bukan pada arah telunjuk Hotaru, melainkan cctv yang terpasang di dekat pagar. Semakin merasa curiga, Sasuke lalu melirik ke arah kaca spion di luar mobil, ia melihat ke arah belakang mobilnya dan mendapati beberapa cctv.
1, 2, 3, 4, 5, jumlah cctv yang Sasuke temukan di belakang sana.
"Sasuke, jadi mau bagaimana? Apa kita langsung serbu saja?" tanya Konan, melihat Sasuke sedari tadi hanya diam.
"Jangan, kalian buat dulu sebuah siasat agar bisa masuk dan mencari apapun informasinya." Titah Sasuke. Konan yang mengerti lalu mulai berdiskusi dengan yang lain termasuk Shikamaru, dan terkecuali Hotaru, karena Hotaru sama sekali tidak mengerti tentang ini.
Selagi rekannya berdiskusi, Sasuke membuka ponselnya, lalu menekan GPS. Kemudian berpindah ke sebuah aplikasi Chat.
Tou-san, aku sedang dalam misi, GPS sudah aku nyalakan. Jika dalam dua jam tidak ada info apapun dari ku, kirim bantuan ke Gps ponsel ku, juga GPS yang aku pasang di kalung ku.
Sasuke mengirimkan pesan kepada ayahnya, sebenarnya lucu juga mengingat dimana ia membeli sebuah GPS yang sekarang terpasang di lehernya.
Saat itu, ia bertemu anak kecil yang kehilangan kucingnya, Sasuke lah yang menemukan kucing tersebut dan meminta anak itu untuk menunggunya karena Sasuke ingin membelikan GPS untuk kucing tersebut agar tidak kabur lagi. Namun ternyata anak kecil itu tidak menunggunya, alhasil bandul GPS jadi ia gunakan.
"Kami sudah membuat rencana Sasuke, Pein dan Hotaru akan bersama mu di sini. Sementara aku, Shikamaru, Shino, dan Sai yang akan masuk kedalam." Kata Konan.
"Oke." Ucap Sasuke setuju, Sasuke memberi sebuah kode kepada Shikamaru dengan lirikannya.
Tanpa sepengetahuan yang lain, Shikamaru telah terhubung dengan Sasuke melalui walkie talkie. Sebenarnya Sasuke tidak terlalu mempercayai Hotaru, ia juga sedari tadi hanya berakting bodoh mempercayai wanita itu.
"Kalian boleh keluar sekarang, berhati-hatilah!" titah Sasuke kemudian, dimulai dari Shikamaru dan Konan yang terlebih dahulu keluar mobil, dan disusul Sai juga Shino. Mereka berempat segera mengendap-endap di sisi jalan yang memiliki rumput yang panjang hingga bisa menyembunyikan separuh tubuh mereka.
Di dalam mobil, Sasuke berdeham. Pein yang berada di paling belakang memahami maksud Sasuke, lalu Pein menarik paksa tangan Hotaru dan mengikatnya dengan sebuah tali.
Sebelum mereka menuju kemari, Shikamaru, dan Pein telah mengatur siasat dengan Sasuke.
Hotaru yang terkejut karena tangannya kini telah diikat kemudian memberontak. "Kenapa kalian mengikatku!" seru Hotaru tidak terima.
"Ada yang menyuruhmu bukan, nona!" tuduh Pein, Sasuke memperhatikan mereka.
"Tidak! Aku murni menolong kalian!" seru Hotaru tidak terima.
"Kami mendapat informasi bahwa sempat ada yang menemui mu, yang mengaku penyidik kasus ini. Padahal jelas selain kami berlima, tidak ada lagi yang mempunyai kuasa untuk menyelidiki kasus ini! Jangan berbohong, cepat katakan atau aku akan membunuhmu sekarang juga! Karena aku ...,
Tidak selembut yang lain." sorot mata Sasuke berubah menajam dan juga dingin, terlihat keseriusan dalam ucapannya. Membuat Hotaru ketakutan, Hotaru melihat Shino dan yang lain mulai masuk melewati pagar.
Ketika Hotaru akan menjawab, Sasuke melihat sebuah mobil yang mendekati mobilnya. Dengan sangat cepat Sasuke menyalakan kembali mobil miliknya, dan berusaha berbalik arah sebelum mobil itu semakin dekat.
Dengan kelihaian Sasuke berhasil mengubah arah mobil dan melaju cepat melewati mobil itu, walaupun dengan keadaan jalan yang tidak begitu lebar.
"Shikamaru! Berhati-hatilah kalian memang dijebak!" ucap Sasuke.
Di sana setelah berhasil melewati pagar, Shikamaru dan yang lainnya dikejutkan dengan pengepungan secara tiba-tiba. Beberapa orang telah bersembunyi di balik dinding samping pagar hingga tidak terlihat.
"Terlambat, kami telah dikepung." Balas Shikamaru,
"Serahkan saja diri kalian dan tanyakan keinginan mereka apa? Aku sudah meminta pada pusat mengirimkan bantuan sebentar lagi." Titah Sasuke yang masih sibuk menghindari mobil itu.
"Pein! Tutup mata dan mulutnya!" Sasuke kemudian menyuruh Pein, Pein diam sebentar untuk berpikir, lalu dirinya melihat ada sebuah jaket dan mengambilnya.
Pein mengikat lengan jaket di wajah Hotaru, tanpa berpikir bagaimana Hotaru bisa bernapas.
Sasuke sengaja menyuruh Pein Untuk menutup mata Hotaru karena ia akan meninggalkan mobil, dan tidak akan membiarkan Hotaru melihat ke mana dirinya pergi.
Sasuke melaju dengan kecepatan penuh, lalu memutar stir mobil ke samping jalan dekat pepohonan yang rimbun.
"Keluar sekarang!" titah Sasuke yang setelahnya berlari keluar mobil dan masuk di antara pepohonan, Sasuke melihat ada sebuah pohon yang sangat besar dan memiliki banyak daun, bisa Sasuke jadikan tempat bersembunyi.
Setelah melihat Pein telah ikutan masuk, Sasuke kemudian naik terlebih dahulu ke atas pohon dengan cepat hingga dirinya duduk di ranting yang besar, dan meminta Pein segera mengikutinya.
Arah mata Sasuke berpindah melihat mobil yang berhenti di samping mobilnya.
"Cepat!" desis Sasuke, Pein memaksa tubuhnya untuk lebih cepat sampai.
Keduanya bernapas lega setelah berada di tengah pohon dengan dibawahnya begitu banyak daun.
"Kau tadi tidak mendengar suara ku saat menyuruh Shikamaru? Di mobil tadi." Tanya Sasuke dengan suara pelan, namun tetap bisa didengar oleh Pein.
"Tidak, suaramu tadi tidak begitu kencang."
Sasuke bernapas lega lagi, Setidaknya Shikamaru tidak akan ketahuan memakai Walkie Talkie.
"Jadi apakah kita harus berpisah di sini?" tanya Pein membuat Sasuke berpikir, mereka akan lebih mudah ditemukan jika bersama.
《BERSAMBUNG》
28-05-2020/00.21/Kamis
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔
Fanfiction21+ 《04》 END Judul sebelumnya: Cinta Yang Tumbuh Sasuke dan Sakura terlibat one night stand, hingga membuat Sakura hamil. "Aku akan mengugurkannya." Ucap Sakura membuat Sasuke sangat terkejut, biasanya seorang ibu yang selalu berjuang mempertahankan...