"Betul! di baju belakangnya tidak ada lambang kita!" seru salah satu pria.
Shino memundurkan tubuhnya dengan posisi siaga.
Para pria mulai mendekati Shino dan menyerang Shino untuk menangkap Shino.
Shino dengan lihai menghindari pukulan mereka, ia melangkah mundur beberapa langkah agar tidak tertangkap. Kemudian berkontak mata dengan Pein untuk memberinya isyarat.
Pein tidak tinggal diam, ia menyerang pria yang berada di dekatnya dengan membuat mereka pingsan, setidaknya agar lawan mereka berkurang.
Selagi menghindar dari beberapa serangan, Shino menghitung para pria yang ada dalam ruangan.
Ada sekitar dua puluh lima orang, lima orang sudah dilumpuhkan oleh Pein, tinggal tersisa dua puluh lagi.
Shino merasa dirinya tidak boleh terpojok pada dinding, ia akan sulit melindungi diri jika begitu. Kemudian Shino melompati meja, membuat enam pria yang menyerangnya sempat kesusahan karena terhalang oleh meja.
Pein mengambil jarum yang sudah diberi obat bius dari dalam Saku jasnya. Pein kemudian mengangkat tangan yang dimana ada satu jarum di jarinya, Pein mengarahkan jarum pada pria yang agak jauh dari kerumunan orang. Lalu setelah memperkirakan, Pein melempar jarum dan berhasil melumpuhkan pria itu.
Pein mengambil jarum lagi, ia akan membantu Shino dari belakang, jika mereka berdua terang-terangan bekerja sama maka nyawalah yang dipertaruhkan.
Pein kembali melempar jarum dan mengenai pria yang lain.
"Bagaimana suasana di dalam?" tanya Shikamaru melalui walkie talkie, Shikamaru masih bersembunyi bersama Sasuke di sebuah dinding.
"Aku sedang melumpuhkan beberapa orang, ada sembilan yang sudah pingsan, sementara Shino, sedang sibuk melindungi diri, ia berhasil melumpuhkan satu orang, dan sisanya yang ia lawan ada lima belas orang. Aku masih berusaha melumpuhkan orang yang agak jauh dari orang-orang yang menyerang Shino." Ucap Pein sembari melempar jarum lagi.
Shino melompat sembari memutarkan tubuhnya dan menendang beberapa pria dengan kakinya. Lalu menarik tangan salah satu pria yang tidak begitu kekar, kemudian Shino memutar tangan pria itu ke belakang tubuhnya sehingga terdengar bunyi Krek, tanda bahwa tangan pria itu telah patah.
"Ups, maaf! Aku sengaja!" ucap Shino semakin memicu emosi pria dewasa lainnya, Shino menjauh dari pria yang sudah ia patahkan lengannya, lalu bersiap kembali melawan serangan yang lain.
Pein menyeringai melihat Shino yang sudah berpindah dan membuat beberapa pria agak jauh dari orang-orang. Pein kembali melempar dua jarum yang berada di masing-masing tangannya. Kedua jarum itu berhasil menusuk di kulit leher kedua pria itu dan membuat mereka tumbang.
Kini hanya tersisa enam orang yang masih berusaha melawan Shino, Pein yang sudah kehabisan jarum kemudian berlari dan melompat lalu menendang satu pria yang langsung terhuyung menabrak temannya.
"SIAL! SEJAK KAPAN MEREKA PINGSAN!" triak pria yang lain dengan marah ketika melihat teman-temannya sudah pingsan.
Pein membalas serangan dari tiga orang dengan tubuh yang lentur menghindari serangan. Sementara Shino juga masih dengan lawannya tiga orang.
"Shika, Sekarang!" Sasuke berlari ke depan gedung menembak salah satu pria, Shikamaru juga dengan sigap berlari agak menjaga sedikit jarak dari Sasuke.
Dor dor dor
dor dor dor
Para penjaga yang melihat temannya sudah terkapar dengan luka tembak di lehernya kemudian berdiri tegak dengan siaga menatap tajam kepada lawan mereka dengan mengeluarkan pistol yang sudah ada di baju mereka.
Sasuke menghindari beberapa tembakkan, membalas tembakkan dengan pistolnya, satu peluru berhasil menembus tubuh satu orang lagi, membuat sisa penjaga tinggal tiga orang.
Sasuke berlari ke arah dinding, bersembunyi dengan waspada, peluru di pistolnya habis, ia mempercayakan pada Shikamaru untuk menyerang tiga pria sendirian.
Mendengar suara tembakkan membuat keenam pria yang sedang melawan berhenti.
Salah satu pria mengeluarkan sebuah belati dan menyerang Shino, Shino dengan lihai dan mulai kewalahan menghindari pukulan, tendangan, bahkan sekarang tikaman belati. Shino mulai kehabisan tenaga, Shino kemudian memukul dengan keras wajah pria yang akan memukulnya. Setelah memukul wajah pria itu, Shino menendang tengkuknya sehingga membuat pria itu pingsan. Sekarang tinggal dua yang harus ia lawan.
Pein berhasil melumpuhkan kedua lawannya yang Pein anggap sangat lemah, tenaga kedua pria itu bahkan dengan mudah ia tangkis. Sekarang Pein tinggal melawan satu pria yang cukup pintar bela diri.
Sasuke kembali membantu Shikamaru setelah mengisi pistolnya, terlihat di depan pintu kaca yang berukuran besar itu hanya tersisa satu orang.
Dor dor dor
"Jangan membunuhnya, kita harus punya saksi!" seru Sasuke, pria itu menghindari peluru yang terbang ke arahnya, ia sebenarnya sudah kewalahan.
Dor
Sasuke menembak peluru ke arah kaki satu penjaga itu dan kali ini peluru itu menembusnya membuat lumpuh penjaga itu. Sasuke segera berlari, ia melempar pistol pada Shikamaru, Sasuke berlari ke arah penjaga sebelum penjaga tersebut kembali bangkit.
Sasuke menendang kepala penjaga itu membuatnya pingsan, merasakan kepalanya sangat pusing karena ulah Sasuke.
Shikamaru mendekat pada Sasuke, kemudian mereka berdua masuk ke dalam gedung. Mereka dapat melihat banyak pria yang terbaring dengan beberapa luka di lantai, lalu para wanita yang memandang biasa, seolah memang sudah terbiasa menyaksikan pertempuran, dan anak-anak yang sudah menangis ketakutan.
"Akh." Lengan Shino terkena belati membuatnya menjadi kurang waspada dan mendapat satu pukulan dari lawannya yang lain.
Tidak berbeda jauh dengan Shino, Pein sempat terkena tendangan lawannya dan membuatnya agak kurang fokus.
"Kita tidak bisa menggunakan pistol di sini, di sini ada anak-anak. Aku takut mereka akan semakin trauma." Kata Sasuke.
"Kau bantu Pein sekarang!" titah Sasuke yang kemudian berlari ke arah Shino dan menahan tangan pria yang hendak menusuk Shino. Shikamaru ketika mendapat perintah Sasuke juga ikut berlari menendang tubuh yang menjadi lawan dari Pein.
Sasuke menangkis belati itu, menghindari belati yang hampir menancap kulitnya, Sasuke kemudian menendang lengan lawannya sehingga belati terlempar jauh.
Shino masih dengan satu lawan yang tanpa senjata, Shino berusaha melayangkan pukulan yang tidak sekuat tadi.
Shikamaru menginjak leher pria yang menjadi lawan Pein untuk menahannya.
"Pein, pasangkan borgol ke tangannya!" titah Shikamaru dengan melempar borgol yang ia bawa, Pein menangkap borgol dengan tepat dan langsung berjongkok, kemudian menarik tangan pria itu dengan kasar.
"Dasar tangan sialan!" ucap Pein sembari memukul tangan pria yang diam tidak berkutik karena ditahan Shikamaru. Pein lalu memasangkan borgol ke tangan pria itu.
Sasuke menarik rambut lawannya, lalu memukul dengan pukulan keras ke perut lawannya hingga kawan tersebut terbatuk dan mengeluarkan darah. Setelah membuat lawan berlutut, Sasuke mengeluarkan borgol dan memasangkannya pada pria itu. Lalu kembali berdiri dan menolong Shino.
《BERSAMBUNG》
03-05-2020/15.33/Minggu
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔
Fanfiction21+ 《04》 END Judul sebelumnya: Cinta Yang Tumbuh Sasuke dan Sakura terlibat one night stand, hingga membuat Sakura hamil. "Aku akan mengugurkannya." Ucap Sakura membuat Sasuke sangat terkejut, biasanya seorang ibu yang selalu berjuang mempertahankan...