Chapter 32

5.3K 417 34
                                    

"Bunuh saja."

Kizashi menjauhkan pisau itu ke samping tubuhnya, kakinya melangkah mundur dan menjauhi Sakura.

"Kenapa? Tidak jadi?" tanya Sakura dengan meremehkan.

Sakura sudah menduga, meskipun raut wajah Kizashi dingin dan datar. Namun, Kizashi tidak akan mampu membunuhnya. Sakura meyakini itu, maka dari itu ia sangat berani menantang Kizashi.

Kizashi mengabaikan perkataan Sakura, ia segera beranjak dari tempatnya dan melangkah keluar dari ruangan tempat Sakura disekap.

"Selalu seperti ini bukan? Membunuh keluargamu sendiri masih diselimuti keraguan-" Sakura menjeda perkataannya, kakinya melangkah mendekati Kizashi yang berhenti melangkah saat ia bersuara.

"-Apa perlu aku ingatkan bagaimana wajahmu saat membunuh Kaa-san, Otou-san?"

Sakura menyeringai, berhasil memengaruhi Kizashi yang berusaha mengabaikan perkataannya. Sejujurnya Sakura tidak lagi takut terhadap situasinya saat ini, Sakura memiliki keyakinan yang kuat terhadap semua yang ia miliki, anaknya, dirinya, dan tentu Sasuke-nya. Karena Sakura yakin mereka semua tidak akan melukainya sebelum Sasuke muncul. Terbukti dengan dirinya yang diperlakukan layaknya tahanan saja.

"Wajah yang penuh dengan kera-guan, tubuh yang bergetar hebat setelah Kaa-san terkulai lemas di lantai ..., lalu-"

Srtt!

Cengkeraman kuat yang Kizashi perbuat secara mendadak di leher Sakura seolah menekankan bahwa pria itu bisa kapan saja membunuh Sakura.

Tidak ada raut ketakutan, tidak ada tubuh yang bergetar, tidak ada gerakan pemberontakan yang dilakukan Sakura. Sakura hanya menyeringai senang dengan sorot mata menantang pada Kizashi, tanpa berniat melepaskan diri.

Dengan gerakan cepat dan lirikan mata yang sekilas waspada ke arah Cctv, Sakura mengambil sebuah belati yang sempat Kizashi gunakan untuk mengancamnya saat terjadi penculikan. Sakura sudah memperhitungkan posisinya yang tidak akan terekam kamera cctv ketika mengambil belati itu.

Cengkeraman di leher Sakura perlahan mengendur, Kizashi menyorot tajam pada kedua mata Sakura.

"Uhuk!" Sakura terbatuk, berusaha menormalkan napasnya yang sempat tidak beraturan dan nyeri di sekitar kerongkongan.

"Kau memuakkan!" desis Kizashi dengan marah.

Sakura kembali menatap mata Kizashi. "Semua yang kau korbankan demi kepuasan sementara akan segera berakhir, Otou-san. Kau harus mempertanggung-jawabkan semuanya!"

"KAU!"

Sakura spontan menahan tangan Kizashi yang akan menamparnya, dengan kekuatan yang ia miliki dengan segera ia menghempas tangan Kizashi.

"Aku bukan lagi anak lima belas tahun, Kizashi. Aku sekarang sudah memiliki keberanian melebihi dirimu, bisa saja sekarang aku membunuhmu!"

Deg!

Kizashi tersentak. Ia dengan jelas melihat perubahan sorot mata dan nada ketegasan dari anak perempuannya ini yang sekarang berani mengancamnya.

"Tuan Kizashi, Tuan Danzo memanggilmu."

Suara tiba-tiba dari pintu yang terbuka mengejutkan mereka yang dalam suasana tegang. Kizashi segera pergi setelah mendengar panggilan dari Danzo.

Sementara Sakura bernapas lega. 'Akhirnya aku berhasil mencurinya belatinya, sekarang waktunya aku beraksi.'


《32》






Hotaru ditarik kasar oleh orang yang membawanya ke sebuah ruangan yang di mana terdapat Shino dan lainnya.

GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang