Sasuke telah sampai di sel tahanan yang baru dipasang garis polisi, Sasuke berjongkok seraya mengangkat garis polisi dan Sasuke segera masuk diikuti timnya.
Onxy Sasuke melihat kedua penjaga yang terlihat agak linglung.
"Kenapa bisa terjadi?" tanya Sasuke, masalahnya Yugao bisa menjadi saksi atau pelaku atas kasus kematian Itachi dan Yugao secara tiba-tiba meninggal, bahkan tidak sampai dua hari ia dibawa ke sel.
Kedua penjaga tidak berani menatap Sasuke karena ketakutan, mereka menunduk. Lalu salah satunya memberanikan untuk bicara.
"Saya tidak tahu darimana pelaku pembunuhan masuk, karena kami berdua bertugas menjaga dari luar sel, dan hanya beberapa kali masuk untuk mengontrol." Katanya dengan agak gemetar, ketakutan dengan aura gelap yang Sasuke pancarkan.
Tanpa mau memperpanjang masalah dengan para penjaga itu, Sasuke masuk ke dalam ruangan sel tahanan, sudah Sasuke duga bahwa jenazah Yugao belum diangkat untuk proses penyelidikan.
Sebelum mendekati jenazah Yugao, Sasuke mengelilingi ruangan, sementara para timnya membagi tugas, untuk mengambil foto tempat kejadiaan, dan meneliti jenazah Yugao.
Sasuke masuk kedalam kamar mandi, melihat sekeliling, dan tidak menemukan keanehan kecuali saat ia melihat sebuah jendela yang tertutup oleh besi.
Setelahnya Sasuke kembali keluar, "Sepertinya orang yang membunuh Yugao masuk dari toilet kamar mandi." Duga Sasuke, mata Sasuke tidak bisa beralih dari jenazah Yugao, hanya ada luka di lehernya dengan darah yang mulai mengering.
"Kapan jenazahnya akan dibawa?" lanjut Sasuke bertanya, ia kemudian menatap para penjaga yang sudah ikut masuk ke dalam.
"Sebentar lagi." Jawab salah satu penjaga.
Sasuke mengangguk mengerti, Sasuke mendekati Shikamaru dan Shino, lalu ikut berjongkok bersama mereka.
"Bagaimana? Apa ada sidik jari pelaku?" tanya Sasuke sembari memakai masker, Sasuke ikut melihat alat yang Shikamaru pegang, alat itu dapat membantu menemukan sidik jari seseorang.
"Tidak, sepertinya dia memakai sarung tangan, tapi dia meninggalkan belati dengan sengaja." Jelas Shikamaru, Shikamaru memberikan belati pada tangan Sasuke yang sudah Sasuke pakaikan sarung tangan.
"Jika dilihat dari darah yang keluar, sepertinya pembunuhan dilakukan empat jam sebelumnya." Kata Konan dengan mengusap darah di kedua jarinya.
"Pekerjaan kita akan semakin berat, setelah selesai dengan semua ini, kalian istirahat dulu, baru setelahnya kita mulai lagi." Titah Sasuke yang kemudian berdiri.
《27》
Tenten merasakan perasaannya tidak enak, Sakura tadi sempat izin kepada mereka untuk mengambil pakaian di halaman belakang, dan sudah hampir setengah jam ia belum kembali juga.
"Kenapa Sakura belum kembali?" tanya Tenten. Mereka sedang berada di ruang keluarga, menonton film bersama, sebelum Sakura meminta izin. Seharusnya hari ini yang membantu berjaga Neji dan Utakata, tetapi kedua pria itu kembali sebentar ke kantor karena urusan yang mendadak. Jadi hanya ada delapan penjaga di luar dan terkadang empat penjaga mengelilingi rumah untuk mengontrol situasi.
Ino dan juga Karin mengalihkan tatapan mereka dari film pada Tenten.
"Benar, ini terlalu lama, ke mana dia?" tanya Ino yang baru menyadari setelah melihat jam, tanpa berkata Karin keluar dari ruang keluarga, mencari Sakura ke lantai dua.
Melihat Karin yang langsung pergi mencari, Ino dan Tenten pun ikut mencari mengelilingi lantai satu.
Mereka bertiga kembali bertemu di dekat tangga menuju lantai dua dengan raut wajah khawatir.
"Bagaimana kalian berhasil menemukannya?" tanya Karin, di lantai dua ia tidak berhasil menemukan Sakura dimanapun.
"Tidak, di lantai satu juga Sakura tidak ada. Bagaimana ini?" tanya Ino dengan khawatir.
"Sakura tidak mungkin keluar rumah sendirian, telepon Sasuke sekarang!" titah Tenten, ketiga wanita itu berlari ke ruang keluarga lalu Karin mengambil ponselnya dan segera menelepon Sasuke.
Sasuke yang baru saja keluar dari ruang sel tahanan, mendengar ponselnya berbunyi, ia kemudian melihat ke arah layar ponsel yang kebetulan berada di tangannya.
Dengan menautkan alisnya, Sasuke menekan tombol hijau lalu mengarahkan ponselnya ke dekat telinga, Sasuke menelepon seraya berjalan.
"Ada apa?" tanya Sasuke.
"Sasuke! Sakura tidak ada!" ucap Karin, membuat langkah Sasuke seketika terhenti, Tatapan mata Sasuke berubah menjadi tajam. Perasaan gelisah menjalari seluruh tubuhnya, membuat kakinya menjadi lemas seketika.
"Bagaimana dia bisa tidak ada?!" Sasuke bertanya dengan nada sedikit tinggi, di rumah itu cukup banyak orang, mengapa Sakura bisa tiba-tiba bisa menghilang?
"Ck. Aku akan ke sana sekarang!" Sasuke segera mematikan telepon ia lalu berlari.
Sai yang sedang membawa burger di tangannya melihat Sasuke yang berlari, membuat dirinya ikut berlari, sorot mata Sasuke terlihat khawatir juga sangat marah.
《27》
Sakura povSaat ini aku merasa sangat tidak nyaman duduk bersebelahan dengan tou-san sendiri, aku sedikit melirik ke arahnya yang bahkan seperti tidak menyadari ada aku di sampingnya.
Dalam situasi seperti ini, aku harus tenang dan membuat siasat, untuk sementara aku harus pasrah mengikuti Kizashi dan memperbanyak bukti yang dapat membantu Sasuke.
Aku juga harus bisa menebak rencana mereka selanjutnya, pastinya mereka aku menahan ku untuk membuat Sasuke datang, dan aku harus setidaknya mencuri satu senjata untuk berjaga-jaga. Sebenarnya aku membawa pistol lipstik, tapi aku pikir alat tersebut terlalu lemah untuk digunakan. Seharusnya jika bisa aku membuat racun mematikan atau melumpuhkan.
Aku berusaha memasukkan tangan ku ke dalam baju, kedua mataku melirik Kizashi berharap dia tidak menyadarinya.
Tinggal sedikit lagi jariku sampai, mobil berhenti secara tiba-tiba membuat tangan ku otomatis keluar dari dalam baju.
Aku menoleh pada Kizashi yang sedang membuka pintu mobil, lalu pandangan mata ku beralih pada sebuah Mansion yang sangat besar.
Sepertinya aku telah sampai, aku mengambil kesempatan ini dengan cepat memasukkan kembali tangan ku ke dalam baju dan menekan alat itu, lalu dengan cepat pula aku mengeluarkan tangan ku ketika melihat Kizashi sudah berada di depan pintu mobil bagian diri ku.
"Cepat keluar!" titahnya dengan sangat dingin, aku sangat heran mengapa dirinya bisa sangat berubah. Bahkan ayahku seperti enggan menatap ku, arah matanya selalu ke arah lain selain diri ku. Apa sebegitu bencinya dirinya pada ku?
Entahlah, kehangatan yang dulu dapat aku lihat dari dalam matanya, sama sekali tidak bisa aku lihat kembali.
Tidak ada sedikitpun kehangatan dalam kedua mata itu, membuat ku sedikit merasa kecewa juga merasa sedih.
Walau kebencian ku padanya tidak sebesar Konohamaru, aku tetap menganggap dirinya sebagai seorang tou-san, sebelum umur ku empat belas tahun, dirinya menjalankan tugasnya sebagai Tou-san dengan baik, dan aku masih mengingat ketika dia mengantar ku ke sekolah untuk pertama kalinya. Mengapa dia berubah menjadi sangat jahat?
Aku yang sibuk dengan pikiran ku sampai tidak terasa telah masuk ke dalam sebuah ruangan, ruangan yang terlihat sangat indah, dinding yang dilapisi oleh emas, juga keramik yang tampak sangat mengkilau.
Arah mata ku beralih menatap seorang pria yang terlihat cukup berumur, pria itu berdiri dan memberikan senyum misterius kepada ku. Membuat diri ku merasa ada yang tidak beres dan tidak nyaman.
"Akhirnya aku bisa melihatmu, Sakura!" mendengar ucapannya, membuat aku semakin berhati-hati dalam bertindak, ia berjalan mendekati ku yang terpaku di dekat sebuah sofa.
《BERSAMBUNG》
10-05-2020/12.30/Minggu
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔
Fiksi Penggemar21+ 《04》 END Judul sebelumnya: Cinta Yang Tumbuh Sasuke dan Sakura terlibat one night stand, hingga membuat Sakura hamil. "Aku akan mengugurkannya." Ucap Sakura membuat Sasuke sangat terkejut, biasanya seorang ibu yang selalu berjuang mempertahankan...