Pertama-tama untuk memulai aksinya, Sakura mendorong meja kayu yang sebenarnya cukup berat menghalangi pintu. Sakura mengambil kursi yang ada di kamar dan ia simpan di atas meja yang sudah ia geser sebelumnya. Sakura melirik kamera cctv sembari mengeluarkan belati yang berhasil ia curi dari Kizashi, Sakura dengan gerakan cepat mengambil dan merusak kamera cctv yang terpasang di sebuah lukisan. Setelah itu ia mematikan lampu di ruangan hingga menjadi gelap.
Sasuke pernah memberitahunya salah satu cara termudah mencari kamera cctv atau penyadap adalah di kegelapan, meski bisa saja alat-alat tersebut sudah dimodifikasi dan menjadi lebih canggih.
Sakura mengelilingi ruangan demi mencari alat penyadap lainnya dan segera merusaknya dengan belati. Sakura harus melakukan semuanya dengan cepat karena pasti orang-orang yang bertugas menjaganya akan segera menyadari yang tengah ia perbuat.
Setelah memastikan semua alat ia rusak, Sakura masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya. Ia memastikan lagi di dalam kamar mandi tidak ada alat penyadap atau kamera cctv. Setelah merasa aman, Sakura mengeluarkan semua alat yang ia punya, seperti belati, lipstik pistol, pistol mini, serta memastikan alat penyadap dan kancing kamera tetap aman di bajunya.
"Semua masih aman, tapi senjata yang aku miliki masih kurang. Aku memerlukan pistol untuk melindungi diri." Gumam Sakura yang kemudian mengamankan kembali kepunyaannya.
Setelahnya Sakura menunduk ke perutnya, tangannya terarah untuk mengusap lembut perutnya yang sudah agak menonjol.
"Maaf, kamu jadi harus dalam keadaan tidak nyaman seperti ini. Kamu harus bertahan, ya sayang ..., mama janji kita akan segera keluar dari sini dan bertemu papa." Ucapnya pada calon anaknya.
Sakura tahu dirinya agak memaksakan diri sampai harus mendorong sesuatu yang berat, tapi jika tidak seperti itu, dia hanya akan menjadi hambatan bagi Sasuke yang tengah berjuang.
"Mama merasa papa sudah berada di tempat ini, sayang." Ucapnya lagi, feelingnya mengatakan Sasuke sudah berada di tempat yang sama dengannya.
Sakura mendongak ke atas, memperhatikan plafon kamar mandi yang tampak kokoh, namun kemudian ia menemukan celah plafon yang tampak bisa di rusak oleh belatinya.
"Yosh! Kita lakukan dengan cepat! Sebelum mereka menyadarinya!" seru Sakura bersemangat agar bisa segera keluar dari ruangan yang menahannya.
《33》
Sasuke merasa gelisah dan tengah berpikir keras bagaimana caranya menemui Sakura lebih dulu sebelum ia menyerahkan dirinya. Sasuke sedikit menyesal tidak memberikan walkie-talkie yang dimodif pada Sakura agar mereka bisa saling terhubung, tapi memang resikonya begitu besar jika Sakura membawa alat itu.
"Sakura ...," panggilnya resah.
"Aku tidak bisa tenang. Aku mencemaskanmu dan merindukan mu." Bisik Sasuke sembari memegang dadanya dengan mata terpejam, berusaha agar kondisinya menjadi tenang.
'Apa aku harus menyerahkan diri saja? Agar aku tahu kondisi Sakura. Aku yakin Sakura tidak akan suka rencana ku ini, tapi aku tidak bisa menahan diri lebih lama dan aku hanya perlu mengulur-ngulur waktu sampai kantor pusat melacak keberadaan ku.' Batin Sasuke memikirkan langkah selanjutnya yang akan ia ambil.
Setelah merasa yakin dengan keputusannya, Sasuke keluar dari ruangan sembari berpura-pura tengah waspada, Sasuke bersembunyi segera ketika mendengar langkah kaki seseorang dengan melirik ke arah kamera cctv yang mengikuti gerakannya.
'Bodoh.' Dengus Sasuke dalam hati menyadari bahwa ia sedang diawasi, namun orang yang mengawasinya memakai cara terbodoh yang mudah disadari.
Menyadari empat orang penjaga yang akan mendekat ke tempat persembunyiannya, segera membuat Sasuke memundurkan tubuhnya dan berbelok hingga kembali bersembunyi di dinding lain.
"Uchiha Sasuke."
Deg!
Tubuh Sasuke tersentak tiba-tiba saat mendengar suara seseorang yang mendapatinya. Sasuke membalikkan badannya, matanya membelalak saat itu juga menyadari bahwa terdapat pria tua yang Sasuke sadari ayah Sakura dan sepuluh penjaga di belakang tubuh Kizashi.
"Kau tertangkap. Bawa dia!" titah Kizashi menyuruh bawahannya menangkap Sasuke dan menarik Sasuke.
Sasuke segera melawan, ia memutar tubuhnya dengan meninju seseorang yang hendak memegang tubuhnya, dengan gerakan cepat Sasuke melarikan diri, membuat semua bawahan Kizashi mengejarnya.
Menyadari posisinya tersudut karena tiba-tiba ada sepuluh orang yang berjaga di depannya yang tengah berlari, membuat Sasuke melompat ke dinding lalu melompati banyak penjaga yang seketika itu juga hendak menendang tubuhnya, dengan gerakan cepat Sasuke menarik tangan seseorang yang menodongkan pistol dan merebutnya lalu menawan penjaga itu dengan pistol yang berhasil ia curi ia todongkan ke arah semua penjaga yang secara bersamaan menodongkan pistol ke arahnya.
"Cih, hanya dua puluh orang. Kalian pikir aku tak mampu membunuh kalian semua?" desis Sasuke sembari memberikan tatapan mengancam.
"Jika kau ingin anakmu selamat, maka menyerahlah." Ancam Kizashi yang tiba-tiba diberi jalan oleh para penjaga yang menodongkan pistol ke arah Sasuke.
Tubuh Sasuke menegang kembali dengan sorot mata penuh kecemasan.
"BERANINYA KALIAN MENGANCAM NYAWA ANAKKU!" teriak marah Sasuke.
DOR!
Sasuke menembak salah seorang penjaga di samping Kizashi.
"Jangan menembaknya!" larang Kizashi pada penjaga yang hendak menarik pelatuk.
"Kami bisa saja menyuruh seseorang meminumkan racun pada kekasihmu itu, membuat dia merasakan rasa sakit yang amat dahsyat dan meluruhnya janin yang dikandungnya. Cukup mudah untuk membunuhnya." Ucap Kizashi sembari menyeringai lebar.
Membayangkan ancaman Kizashi, membuat tubuh Sasuke tiba-tiba lemas dan pistolnya jatuh ke lantai. Kizashi tersenyum penuh kemenangan.
Sementara Sasuke yang tengah menunduk, menyeringai. Semua yang telah ia rencanakan berhasil, Kizashi mempercayai bahwa ia mudah terprovokasi.
'Aku percaya padamu, Sakura.'
《33》
Sasuke dikawal turun ke lantai satu dan masuk kembali ke dalam ruangan yang berbeda, ruangan yang lebih besar dan megah.
"Sudahku duga kau akan kemari, Uchiha Sasuke!" sebuah suara membuat perhatian Sasuke teralih, melihat seorang pria tua masuk ke dalam ruangan.
"Berlututlah padaku!" titah Mr. Been dengan tatapan tajam dan benci.
Sasuke tetap berdiri tegak.
"Berlututlah atau anak buahku yang akan membuat mu berlutut!"
"Buat dia berlutut!" titah Mr. Been kepada pengawalnya ketika melihat Sasuke tetap diam.
Dua orang pengawal menendang kaki belakang Sasuke, sehingga membuat Sasuke berlutut.
"Apa anda puas?"
《BERSAMBUNG》
21-08-2020/23.53/Jumat
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
GROWING LOVE (CYT) PDF《R》 ✔
Fanfiction21+ 《04》 END Judul sebelumnya: Cinta Yang Tumbuh Sasuke dan Sakura terlibat one night stand, hingga membuat Sakura hamil. "Aku akan mengugurkannya." Ucap Sakura membuat Sasuke sangat terkejut, biasanya seorang ibu yang selalu berjuang mempertahankan...