03. Keluarga Natta

11K 1.4K 85
                                    

Sudah vote?

***

Saat diperjalanan menuju pulang, motor Jaemin terhenti ketika lampu hijau kini telah berganti menjadi lampu merah. Sejenak Jaemin melirik ke arah spionnya lalu menatap Natta yang tengah menutupkan matanya sejenak.

"Kamu tidur?" Tanya Jaemin baru sadar bahwa gadis yang tengah ia boncengi ini tertidur pulas dibelakangnya.

"Heng? Engga ko." Ujar Natta sambil diiringi mengusap wajahnya pelan.

"Mau makan dulu? Biar datang ke rumah kamu langsung bersih-bersih dan tidur bagaimana?"

"Ide yang bagus, gue juga males makan di rumah."

"Ya udah kita makan dulu ya," ucap Jaemin dan Natta hanya bisa mengangguk pelan.

Setelah itu,  motor Jaemin terparkir ditepi jalan tepatnya di warung pinggiran nasi goreng. Tak lama mereka mulai membuka jas hujan yang mereka gunakan, lalu masuk ke dalam warung nasi goreng  tersebut secara bersamaan.

Saat masuk ke dalam warung, Jaemin maupun Natta langsung duduk di kursi pengunjung yang berada dekat dengan jendela kaca.

"Kamu mau pesan yang pedas atau biasa saja?" Tanya Jaemin.

"Yang pedes aja,"

"Okay, kalo gitu nasi goreng pedas dua sama es teh manis dua ya." Setelah menanyakan apa yang ingin Natta pesan, Jaemin bangkit dari duduknya lalu pergi ke tempat pemesanan yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Sedangkan Natta hanya diam, memainkan ponselnya sambil menatap lurus ke arah depan.

"Udah hampir jam tujuh malam. Kamu tidak akan dimarahikan sama orang tua kamu?" Lamunan Natta seketika buyar saat Jaemin sudah kembali duduk di hadapannya.

"Gak akan, santai aja kali." Ujar Natta lalu bersandar di kursi pengunjung.

"Oh, ya sudah takutnya orang tua kamu cari kan tidak enak."

"Em sebelumnya, lo bisa gak bicara gak terlalu formal? Ini kan luar sekolah jadi santai aja kali." Jaemin tertawa sambil memamerkan gigi-giginya yang begitu menawan.

"Haha, udah kebiasaan gini dari kecil jadi yah mau gimana lagi."

"Susah kalo ngomong sama anak baik mah." Ucap Natta lalu terkekeh geli.

"Maklumin aja ya," Natta kembali tertawa sambil mengangguk. Tak lama pesanan mereka sampai tanpa basa-basi lagi Natta dan juga Jaemin langsung memakan nasi goreng itu dengan tenang.

Selama memakan nasi goreng, suasana sangat hening. Bahkan pengunjung lain pun enggan membuat keributan di sini. Keduanya pun larut dalam kegiatan masing-masing.

Setelah selesai, secara bersamaan Natta dan juga Jaemin mengambil uang yang berada di dompet mereka masing-masing lalu menyodorkannya kepada pelayan yang ada di sini.

"Ini uangnya—"

"Engga, saya yang bayar." Potong Natta lalu
lebih dulu memberikan uangnya pada si pelayang tersebut.

"Ah baik, sebentar saya ambil dulu kembaliannya." Natta mengangguk lalu tersenyum tipis.

"Padahal aku yang mau bayar," umpat Jaemin lalu memasukan kembali uangnya pada dompet miliknya itu.

"Sesekali gue traktir, udah pulang yo. Kasian lo pulangnya jadi kemalaman." Kata Natta lalu membenarkan rok sekolahnya.

"Santai aja, ayo aku anterin pulang."

Racing ; Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang