05. Pertengkaran

9.1K 1.2K 79
                                    

Vote itu gratis kan?

***

Natta menatap Jaemin tajam lalu menghempaskan tangannya secara kasar. Tak lama dari itu teman-temannya Jaemin keluar dari kelasnya dengan ramai apalagi seorang Haechan Aditya, jangan tanya hebohnya seperti apa.

"Woi! Woi! Kenapa nih? Jaem, wah di rebutin dua cewe nih. Atau kepergok selingkuh? Anjirlah!" Seru Haechan heboh.

"Nat, lo kenapa anjir mau nampar adik lo sendiri?" Tanya Jeno lalu menarik bahu Natta pelan agar lebih tenang.

Jeno memang sahabat ke dua Natta di sekolah ini, mereka kenal di balapan dan persahabatan itu terjalin begitu saja diantara mereka. Natta mengepalkan tangannya erat, masih menatap Lami dengan tatapan yang emosi.

"Sejak kapan gue punya adik kaya dia!" Teriak Natta menunjuk Lami dengan geram.

"Nat, tenangin diri lo. Jaem, sebenernya ini ada apa sih?" Tanya Renjun bingung.

Jaemin diam tidak berniat untuk menjawab sama sekali, sedangkan Lami sudah memulai akting menangisinya di hadapan para anak nct dream. Dasar drama queen lo!

"Jen! Bilang sama bocah itu, sejak kapan gue pergi ke club! Bilang Jen!" Teriak Natta sudah sangat emosi.

"Woi, woi ini kenapa dah? Sahabat gue kenapa?" Di saat bersamaan Somi datang dari arah koridor. Kini mereka semuanya menjadi pusat perhatian sekolah. Ada yang menontonnya dari koridor, parkiran hingga di lantai dua.

"Lami, gue kasih tau nih. Natta gak pernah pergi ke club malam kaya itu, karena gue tau aktivitas sehari-hari dia. Paham?" Tanya Jeno tegas.

"Apa?! Bangsat banget sih lo jadi cewe! Heh lo kalo difitnah kaya gitu gimana anjing! Lo ga mau kan difitnah kaya gitu! Makanya diem kalo ga tau apa-apa!" Teriak Somi dan langsung mendekat ke arah Lami, niatnya sih mau narik merahnya Kami tapi.

"Eh, Som Som, jangan emosi." Ucap Haechan lalu merangkul pundak Somi. Gak papa lah, itung itung modus gue, wkwk. Echan nih.

"Som, cabut." Ucap Natta dingin lalu mulai menaiki motor sport miliknya itu.

"Camkan omongan gue baik-baik." Peringat Somi dan langsung mengikuti Natta pergi.

Lami menangis sesenggukan, kali ini ia benar-benar menangis akibat bentakan dari Somi. Jaemin membalikan badannya, lalu memegang bahu kecil milik Lami.

"Kamu gak papa? Mau kaka anter pulang?" Tanya Jaemin lembut, Lami mengangguk lesu dan Jaemin langsung mengelus rambut milik Lami.

"Udah gak papa ko, kita pulang ya." Ajak Jaemin.

"Duluan ya, mau nganterin dulu Lami. Kasian dia," ucap Jaemin.

"Yoi! Hati-hati lo." Ucap Haechan pada Jaemin.

Di sisi lain, Somi dan Natta pergi ke caffe dekat yang lumayan tak jauh dari kawasan sekolahnya. Natta ingin menenangkan pikirannya sejenak, ia tidak mau bertarung dengan geng Yeji secara emosi, tidak. Bisa saja diantara dari mereka ada yang tewas di tangan Natta.

"Gue gak abis pikir sama Lami bisa-bisanya dia fitnah lo secara terang-terangan? Sampah." Umpat Somi lalu meminum Vanilla late miliknya.

Racing ; Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang