30. Dua Tembakan

6K 756 26
                                    

liat apa hayo~yuk! kita vote dulu baru baca okay? selamat membaca gaess🙌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liat apa hayo~
yuk! kita vote dulu baru baca okay? selamat membaca gaess🙌🏻








SMA SATU NUSA.

Pagi ini, Somi dan juga anak dream tengah panik setengah mati di dalam kelas mereka. Pasalnya ketika mendengar bahwa Natta pergi ke Bogor seorang diri dari Mark, mereka jadi khawatir. Bagaimana jika mereka berbuat aneh-aneh kepada Natta? Bagaimana jika Natta dan juga Jaemin di keroyok di kota sana?

Itulah yang di khawatirkan anak dream dan juga Somi sekarang. Jam sudah menunjukkan pukul 11.02 siang dan Natta masih belum memberikan kabar pada mereka semua, termasuk Mark sekali pun.

"Duh, gue khawatir banget sama si Natta." Ucap Somi sambil menggigiti kuku telunjuknya.

"Ish, ish kenapa sih cewe kalo lagi panik selalu aja gigit jari? Emangnya gak sakit apa?" Tanya Haechan, unfaedah kali pertanyaan mu echan.

"Ya lo pikir aja sendiri! Gue lagi panik makanya butuh pelampiasan!" Tekan Somi kesal.

"Iye, iye santai napa kaya cewe lagi pms aja." Decih Haechan.

"Gue emang cewe kampret!"

"Chan, udah ah Somi lagi gak bercanda nih." Ujar Herin sambil mengelus pundak Somi pelan.

"Bang, kita gimana nih? Masa kita cuma tinggal diem aja di sini?" Tanya Chenle pada Mark.

"Masalahnya, kita gak tau si Natta pergi ke mana Chenle."

"Terpaksa kita harus muterin kota Bogor ini mah." Gumam Jeno.

Sedetik kemudian mereka terdiam, memikirkan bagaimana mereka mencari Jaemin dan juga Natta dalam sehari ini. Tak lama dari itu, seseorang datang ke bangku kantin mereka dan dia adalah, Heejin Permatasari.

"Ngapain lo ke sini?" Tanya Somi seperti biasa ketus.

"Udah ah jangan galak-galak, nanti dia takut. Ada apa Heejin?" Tanya Herin lembut.

"Em, anu ka. Sebelumnya maaf, aku gak bermaksud buat nguping pembicaraan kalian tadi, tapi kayanya aku tau ka Natta pergi kemana." Ucap Heejin sambil menunduk.

"Lo tau darimana?" Tanya Jeno.

"Beberapa hari yang lalu aku liat Lami lagi teleponan sama orang luar sekolah, tapi aku gak tau dia siapa. Dan Lami pernah nulis sesuatu di buku tulis aku." Ucapan Heejin menggantung, selepas itu Heejin menunjukkan kertas yang berisi alamat rumah.

Racing ; Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang