15. Salah Paham

7.3K 1K 46
                                    

⭐⭐⭐


Pagi ini Natta berangkat ke sekolah lumayan siang, mengingat kemarin semalam ia tidak tidur dengan nyenyak alhasil ia kesiangan. Namun, masih untung gerbang sekolah SMA ini masih belum di tutup jadi Natta bisa bersekolah seperti biasa biasanya.

Dan juga seperti biasa tatapan tidak suka melayang ke arah Natta. Natta sudah bisa mendapatkan asupan itu, jadi ia kenal dan tidak perlu memperdulikan apapun lagi.
Hari ini Somi, absen karena ada acara keluarga di rumahnya. Lagi, lagi Natta harus sendiri tanpa sahabatnya.

Natta mengepalkan tangannya saat melihat selembar poto tertempel di mading sekolah dekat kelasnya. Poto itu adalah poto Natta yang tengah duduk bersama Hyunjin di tempo lalu. Sial, kenapa poto itu ada di mading sekolah?!

Brakk

Natta melototkan matanya kaget saat Haechan dan lainnya menyobek poto itu secara kasar, Natta pikir Haechan akan membantunya namun pikiran Natta justru salah, sebenarnya Haechan tidak membantunya melainkan.

"Enak ya yang abis jalan sama musuh sekolah kita?"

Semula wajah Natta yang berbinar sekarang berubah menjadi datar. Natta paham betul bahwa Haechan tengah menyudutkannya.

"Sebentar, gua bisa jelasin---"

"JELASIN APA LAGI BANGSAT! LO UDAH KECIDUK JALAN SAMA MUSUH KITA! APALAGI DIA KETUANYA!"

DUGHH

Natta memejamkan matanya sesaat, gila Haechan benar benar gila. Baru saja seorang Haechan mendorong kepala Natta secara kasar hingga menabrak tembok yang ada di sampingnya.

Seketika suasana jadi riuh di sini, banyak yang menonton apa lagi memotret kejadian langka ini. Sialnya di sini tidak ada Mark dan Jaemin, yang bisa membubarkan para siswa siswa yang riuh dan juga Haechan yang marah.

"Ya lu dengerin dulu penjelasan gua bangsat!" Ucap Natta kesal.

"Gua gak butuh penjelasan lo!"

DUGHH

DUGHH

BRAKK

Natta membanting tasnya secara kasat dan langsung menarik kerah Haechan. Meskipun wajahnya sudah babak belur olehnya, tapi Natta tidak mau ribut dengan Haechan apa lagi dia temannya.

"Apa? Mau pukul gua? Silahkan, tapi lo telat."

Haechan menendang perut Natta hingga Natta benar benar tersungkur ke lantai. Dan sekarang emosinya memuncak, tanpa basa basi lagi Natta meninju pipi kanan Haechan dengan keras.

"Woi! Udah, jangan berantem." Kata Renjun dan memegangi bahu Haechan kuat kuat.

"Minggir lo jun! Gua harus kasih pelajaran di pengkhianat ini!" Teriak Haechan.

"Sini lu maju kalo berani! Gua belum mati dan lu masih bisa nyelakain gua!" Tambah Natta tidak mau kalah.

"Natt, tenangin diri lo. Ini sekolah." Kata Jeno dan menarik Natta sedikit menjauh dari hadapan Haechan.

Racing ; Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang