32. Masalah Selesai

5.9K 770 69
                                    

hnggg ganteng! hehe, ayo vote sama komennya di tunggu ya! selamat membaca gaess!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hnggg ganteng!
hehe, ayo vote sama komennya di tunggu ya! selamat membaca gaess!









"Nona Natta hilang!"

Heechul menghela nafasnya berat, dan kini ia harus mencari informasi tentang keberadaan anak semata wayangnya itu. Ketika Heechul sibuk berpikir, Lina datang dan membawa satu berkas penting di tangan kanannya.

Heechul menoleh dan mengerutkan keningnya, "aku minta kita bercerai." Ucap Lina datar sambil melempar berkas tersebut di hadapan Heechul.

"Apa?! Kenapa kamu minta cerai?!" Tanya Heechul sudah tidak habis pikir lagi.

Kemudian Lina mendecak, "ck perusahaan kamu udah bangkrut Heechul. Aku gak mau hidup kaya dulu lagi." Ketusnya.

"Jadi benar, apa yang di katakan selama ini oleh Natta benar?!" Tanya Heechul suaranya meninggi beberapa oktaf.

"Yeah bisa di bilang kaya gitu, tanda tangan sekarang juga. Aku bakalan pergi dari rumah ini karena semua aset rumah di sini udah aku jual."

"Brengsek! Beraninya kamu jual rumah aku tanpa persetujuan dari aku?!"

"Bodoh, seharusnya kamu gak simpan aset rumah ini di sembarang tempat."

Sedetik kemudian, Heechul menghela nafasnya gusar. Ia benar-benar menyesal karena telah menikah wanita serakah itu.
"Pergi kamu dari sini! Pergi!" Teriaknya kesal.

"Tanpa kamu suruh pun aku bakalan pergi, Lami cepat kita udah gak ada waktu lagi di negara ini."

Lami turun dari kamarnya dengan tas koper yang sudah ia pegang sedari tadi. Ketika Lami bertatap wajah dengan Heechul, Kamu hanya bisa menunduk malu dan mengucapkan satu kalimat untuk ayah tirinya. "Maaf." Ujarnya lalu pergi begitu saja.

Dan kini hidup Heechul benar-benar kacau, ia bingung harus pergi kemana lagi. "Ana, kamu dimana? Aku benar-benar membutuhkan kamu."

Di luar ruangan, Lina hanya bisa menatap rumah besarnya ini dengan tatapan nanar.
Ada sedikit rasa bersalah di hati Lina, "bunda? Bunda baik-baik aja kan?" Tanya Lami hati-hati.

"Oh... ya tentu. Ayo, kita harus pergi dari negara ini."

"P-pergi dari negara ini? Maksudnya pergi ke luar negeri?!"

"Iya, kita gak ada pilihan lagi Lami. Mau tidak mau kamu harus ikut bunda pergi."

"Tapi, Lami gak mau ninggalin ka Jaemin! Lami gak mau bunda!"

Racing ; Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang