Jangan lupa vote komennya terus ya^^
•••
"Btw, omongan gue yang tadi serius loh Nay." Ucap Hyunjin tiba-tiba.
Nayla sontak melotot untuk yang kedua kalinya, kemudian melirik ibu Hyunjin yang sudah senyum-senyum sendiri. Setelah itu ia menghela napas sembari menatap Hyunjin malas, sebelum akhirnya pemuda itu menaiki tangga menuju kamarnya untuk berganti baju menjadi seragam sekolah.
Selang beberapa saat, Hyunjin keluar dari kamarnya dan menghampiri ibunya yang sedang mengobrol ria bersama Nayla. Ibunya sepertinya tampak nyaman sekali ketika bersama Nayla, gadis itu memang menyenangkan sih. Dirinya saja sampai suka tak karuan.
"Bu, aku mau ngambil rapot, tapi walinya tetangga Hyunjin yang namanya mba Tuti." Ucap Hyunjin.
"Oalah kamu udah mau ngambil rapot aja, emang sekarang kamu kelas berapa Jin?" Tanya beliau.
"Kelas dua mau naik kelas tiga." Ibunya mengangguk paham.
"Sama ibu aja ngambilnya, kan udah ada ibu. Masa sama yang lain?"
"Ya kan Hyunjin juga gak tau kalo bakalan ada ibu, lagian Hyunjin bilang ke mba Tutinya dari semalem kok. Yaudah nanti Hyunjin bilangin deh ke dia, gajadi." Jelas Hyunjin yang mendapat respon anggukkan dari sang ibu.
"Oh ya, ibu.. masih mau tinggal di apartemen ibu?"
"Iya, nanti setelah ambil rapot, kamu packing barang-barang kamu untuk dibawa ke apart ibu. Biarkan rumah ini kosong." Hyunjin tersenyum bangga, dirinya merasa senang sekaligus bahagia sekali bisa tinggal bersama ibunya kembali.
"Makasih ya bu." Ibunya pun ikut tersenyum namun senyumnya perlahan luntur.
"Seandainya dulu ayah kamu gak ngelarang ibu untuk bawa kamu dan Seungmin, kita bertiga masih bisa kumpul bersama sampai sekarang tanpa ada rasa kehilangan kayak gini.. ibu nyesel banget." Ucap Ibunya lalu senyum terpaksa, Hyunjin mendekatkan diri ke arahnya lalu mengelus pundak sang ibu.
Padahal yang menyebabkan Seungmin meninggal adalah dirinya sendiri karena dulu sempat berurusan dengan brandal laknat yang sekarang sudah diamankan di kantor polisi.
"Ibu.. Hyunjin mau jujur, sebenernya Seung-"
"Ibu sudah tau semuanya." Sela sang ibu membuat Hyunjin tersentak.
"Kamu tumbuh sebagai anak nakal juga ibu sudah tau. Ibu selalu melacak keberadaan kalian berdua, mendatangi rumah ini setiap hari, bahkan ketika ayah kamu nyiksa kamu, ibu hanya bisa diam. Ibu macam apa saya ini?"
"Sstt udah bu, ini bukan salah ibu, tapi salah si brengsek itu yang udah nyakitin ibu. Ibu tenang ya, kan ibu masih punya Hyunjin, Hyunjin masih punya ibu juga." Ibunya hanya bisa tersenyum tipis.
Nayla yang mendengarnya pun mendadak salut dengan Hyunjin. Walaupun selama hidupnya selalu mendapat perlakuan tidak terpuji dari sang ayah, tetapi sampai sekarang dirinya tetap kuat dan masih punya semangat untuk hidup.
Pandangan Ibu Hyunjin beralih ke Nayla, "Aduh Nayla, ibu minta maaf ya kebanyakan drama di sini haha.."
"Gak papa kok bu, saya ikut terharu juga dengernya. Anak ibu kuat-kuat semua, saya jadi salut." Ucap Nayla yang mampu membuat ibu sekaligus Hyunjin tersenyum menanggapinya.
Gue itu rapuh sebenernya Nay, cuma gue berusaha untuk terlihat kuat di mata lo.
•••
"Ah anjing masa gue peringkat tiga dari bawah si bangsat!" Celoteh Haechan saat melihat nama 'Muhammad Haechan' ada di mading kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | Hyunjin ✓
Fanfiction[Fin] Hanya karena sebungkus cilok, masa putih abu-abu Nayla menjadi seperti sambel kacang. Pedes manis tapi bikin nagih. ﹂©nissaynut, 2019