Ceklek..
Hyunjin membuka pintu rumahnya perlahan, ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri memastikan bahwa tidak ada siapa-siapa di dalam. Sangat gelap, karena ia tahu bahwa di atas jam 12 ayahnya selalu mematikan lampu. Kesempatan Hyunjin untuk berlari menuju tangga tanpa menimbulkan suara derap langkah kakinya.
Hyunjin berhasil sampai di tangga, baru saja telapak kaki kanannya menyentuh anak tangga pertama, tiba-tiba lampu rumahnya menyala sontak Hyunjin menolehkan kepalanya ke arah ruang tamu.
Yesung menatap dirinya dengan tajam, tangan kirinya terangkat lalu ia kibas-kibaskan di udara.
"Sini"
Hyunjin menghela napas kasar lalu hendak melanjutkan langkahnya menaiki tangga namun panggilan keras Yesung membuatnya berhenti lagi.
"Mau saya yang ke sana?"
Dengan berat hati Hyunjin menghampiri ayahnya lalu langsung bertekuk lutut di hadapannya.
"Buka bajunya" tegas Yesung, Hyunjin hanya bisa menurut. Ia mulai melepaskan seluruh pakaian atasnya hingga menampilkan tubuh kekarnya yang banyak meninggalkan bekas luka.
Yesung melepas kaitan gesper di celana kantornya lalu menariknya sampai keluar dari celah celah lubang tersebut. Yesung menunduk menatap Hyunjin yang sudah telanjang dada di depannya dengan tatapan marah.
Ceplash!
"Arrghh!"
Satu cambukan keras dari ujung kepala gesper mengenai punggung lebar Hyunjin dan membuat luka baru yang berdarah pekat di sana. Hyunjin hanya bisa meringis sambil memejamkan matanya menahan perih.
"Kamu udah berani ya sama saya? Bukannya takut malah makin menjadi kamu ini, dasar anak gak tau diuntung!"
Ceplash!
"Akhh!"
"Masih baik saya kasih kamu makan tiap hari, coba kalo gak ada saya, bisa mati kamu! Mau mati kamu?!"
Ceplash!
Hyunjin memejamkan matanya dengan napas yang tertahan, ia berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya yang sudah membendung.
"Jawab!"
"Kamu mau mati?!"
Hyunjin tetap diam.
"Dasar anak sialan!"
Ceplash!!
"Arghh!"
"Kalau bukan karena perjodohan, saya gak bakalan mau punya anak kayak kamu!"
Ceplash!
"CUKUP YAH!"
Dari jauh Seungmin berteriak, ia dengan cepat menghampiri saudaranya yang sudah terduduk lemah di sana. Seungmin menarik Hyunjin lalu membawa ke belakang tubuhnya.
"Cukup ayah! Jangan sakitin Hyunjin terus, kasian dia" ucap Seungmin kesal.
"Heh! Kamu itu gak usah ikut campur, ini urusan saya sama anak setan ini!" Yesung menunjuk-nunjuk Hyunjin yang berada di belakang Seungmin.
"Ayah tuh gak sadar ya? Yang buat Hyunjin begini itu justru gara-gara kelakuan ayah! Tindakan ayah itu udah kelewat batas lebih dari yang Hyunjin lakuin sekarang"
"Ayah cuma mikirin kesenengan ayah sendiri tanpa mikir perasaan kita!"
Seungmin memapah Hyunjin berniat meninggalkan Yesung, tapi Hyunjin langsung menepis lengannya kasar dan berjalan menduluinya menaiki tangga. Hyunjin masuk ke kamarnya lalu membanting pintu membuat Seungmin menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | Hyunjin ✓
Fiksi Penggemar[Fin] Hanya karena sebungkus cilok, masa putih abu-abu Nayla menjadi seperti sambel kacang. Pedes manis tapi bikin nagih. ﹂©nissaynut, 2019