01

2.3K 152 4
                                    

- Mysterious Girl-

Seorang gadis dengan santai melangkahkan kakinya santai di koridor, koridor juga masih sangat sepi karena masih sangat pagi. Gerbang akan ditutup pukul 7 pagi, namun pelajaran dimulai pukul 7.30. Tapi gadis ini sudah sampai disekolah pukul 5.43 pagi, dia berangkat sepagi ini hanya ingin menghindari keramaian.

Dia Freya. Afreya Christabella, dia tidak pernah menampakkan diri disekolah. Tidak suka ramai dan berisik, dia hanya suka ketenangan dan damai.

Gadis polos? Bukan
Gadis cupu? Bukan
Gadis bullyan? Bukan

Dia hanya mengasingkan dirinya pada semua orang, dia tidak ingin semua orang tau bahwa dia anak dari seorang CEO terkaya di Asia. Teman? Freya tidak butuh teman, alasannya dia mempunyai pengalaman buruk saat berteman. Freya mempunyai latar belakang yang tidak pernah diketahui banyak orang.

Brak!

Shit! Kenapa harus nabrak orang sih!?. Batin Freya.

Gadis itu menampakkan raut wajah datar tanpa ekspresi.
"Eh! Sorry," Ujar lelaki itu reflek memegang lengan Freya. Freya seakan tidak suka perlakuan ketidaksengajaan lelaki itu. Tangannya menghempaskan lengannya pelan

Dia tidak merespon apa-apa, bibirnya tertutup rapat seakan enggan mengucapkan sesuatu. Freya menatapnya sekilas, lalu pergi. Sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun.

"Ga jelas amat deh," katanya dengan bingung. Pandangannya menatap itu menatap punggung gadis itu yang sudah menjauh. "Gua ga pernah liat dia, anak baru kah?" Gumam lelaki itu.


- Mysterious Girl-

Kevan dan kawan-kawan sedang berada dikantin. Tetapi pikirannya masih tentang kejadian tadi pagi. Banyak pertanyaan yang ada di benaknya sekarang.

"Woi, lu denger kita ga sih?" Seseorang menepuk pundaknya lumayan keras. Wajahnya menggambarkan kalau dia kesal, Kevan meringis pelan. Tangannya mengusap-usap pundaknya yang nyeri.

"Emang lu pada lagi ngomong apaan?" Tanya Kevan balik dengan tampang polosnya. Salah satu temannya berdecak kesal. "Tolol nih, nyimak dong bang, nyimak," Katanya menanggapi.

"Gua lagi ga fokus," Jawabnya singkat sambil mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu. "Sok iye," Maki Angga membuka suaranya. Ketiganya tertawa mengejek, Kevan mengupat tanpa suara. "Serius gua, paagi tadi gua tabrakan sama cewe,"

"Kenapa tuh cewe? Cantik? Tertarik lu? Apa sih goblok, setengah-setengah!" Kevan berdecak, orang dia belum selesai berbicara sudah di potong lagi. "Lagian, lu tabrakan sama cewe doang. Gaya lu udah kaya banyak pikiran! " Cibir Dhika.


"Ya diem dulu lu pada, nyet. Elah," Ujar Angga ikutan kesal juga. "Lanjut, Van," Ujar Gilang mengangguk." Ya gimana ya, anehnya gua ga pernah liat dia. Gua pikir anak baru, tapi ngga mungkin anak baru sepagi itu dateng kesekolah," Jelas Kevan.


"Pagi? Pagi amat emang?" Tanya Gilang heran, Kevan mengangguk. "Setengah enaman lah, posisinya gua tuh mau kekelas terus lanjut tidur. Eh, ketemu dia, belum sempet gua tanyain namanya doi langsung pergi." Katanya menjelaskan lagi.


"Lah, setan kali!" Kata Dhika dengan konyolnya. Gilang menahan tawanya, gila kali ya?

Mysterious Girl{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang