- Mysterious Girl-
Hari Kamis, hari paling dibenci Freya. Hari dimana kelas IPA 5 akan berolahraga, ditambah lagi mereka akan digabung dengan kelas IPA 4.
"Akh!" Pekik Amel histeris.
Mendengar itu mau tak mau Freya harus keluar dari ruang khusus berganti pakaian olahraga. Freya melihat Amel yang menutup wajahnya malu, karena dia terjatuh di depan segerombol laki-laki.
Bodohnya, mereka bukan menolong malah menertawakan Amel. Dengan sigap Freya langsung membantu Amel berdiri, tetapi secara bersamaan ada tangan Freya yang memegang tangan seseorang.
Cukup lama Freya belum melepaskan itu, hingga dia sadar begitupun Angga. Ya, Senakal-nakalnya Angga dia masih punya harga diri untuk perempuan. Lalu tatapan Freya beralih ke segerombolan lelaki itu, dia menatap mereka tajam, siapapun yang melihat pasti merinding sendiri.
"Sorry Mel, kita ketawain lu," Ujar salah satunya. "Gua juga Mel, bukannya ngebantuin lu." Ujar yang lain. "Gapapa, kok." Ujar Amel tersenyum kecil. Mereka mengangguk lalu membalas senyuman Amel.
"Ngerepotin lagi Frey?" Ujar Amel tak enak. Freya hanya menggeleng, dia tau jika dia mengangguk gadis itu akan menangis seperti kemarin.
Oh tunggu, apa Freya peduli? Dia tidak tau.
"Sama dia aja, gua masih ada urusan." Ujar Freya lalu pergi.
Semakin menjauh, Freya merasa tidak nyaman dan seperti ada yang mengganjal di hatinya saat tidak sengaja bersentuhan dengan cowok itu.
Kenapa mirip banget sama lu? Apa lu masih hidup? Ketemu sama dia serasa nyata gua ketemu lu. Batin Freya.
- Mysterious Girl-
"Baik anak-anak, kita akan bermain bola voli, setiap kelompok harus ada 6 anggota dan harus ada empat laki-laki dan dua perempuan, bisa juga sebaliknya, kalian mengerti?" Katanya
"Mengerti pak!" Jawab mereka kompak
Tak lama semua sudah mendapatkan kelompoknya, kecuali Amel dan Freya.
"Frey, kamu ga nyari kelompok?" Tanya Amel. "Sendirinya? " Balas Freya bertanya balik. "Aku mau sekelompok sama kamu," Kata Amel membuat Freya menghembuskan nafasnya kasar."Ada yang belum dapat kelompok? " Tanya guru itu. "Saya pak!" Ujar Amel mengangkat tangan kanannya bersama Freya. "Kalian belum dapet ya, siapa lagi? " Ujarnya.
"Saya, Pak!" Semua pandangan tertuju pada keempat orang yang berdiri dengan gaya yang bisa di bilang sok. "Kalau begitu pas! Kalian berempat bergabung bersama Freya dan Amel." Katanya diangguki mereka. "Mereka modus harus galak." Bisik Freya petama kalinya.
Amel mengangguk semangat dengan wajah yang yakin. "Tentukan ketua kelompoknya masing-masing. Dan pilih kelompok yang akan menjadi lawan kalian, lalu bermain dengan sehat. Bapak tinggal ya."
"Baik Pak!" Jawab mereka.
Keadaan semakin canggung, tidak ada yang bersuara sama sekali, Freya menatap mereka satu persatu, membuat mereka berempat ikut bingung tidak tau harus apa. "Kenapa?" Tanya Dhika.
"Ketua? " Tanya Freya, mereka malah menunjuk Freya bersamaan.
Freya menyerngit bingung, "Yang bener aja." Kata Freya dengan tatapan matanya yang tajam. Apa-apaan mereka ini, menujuk perempuan sebegai ketua? Tidak tercermin sebagai laki-laki sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl{On Going}
Teen FictionRevisi. FOLLOW SEBELUM MEMBACA. WARNING: Hargai Penulis yang berkaya, kalian bisa berkarya juga. Tidak perlu menjiplak karya orang lain. (Enjoy) ! Freya adalah gadis yang tidak pernah menunjukkan dirinya kehadapan semua orang. tidak famous? itu ya...