34

146 14 2
                                    

- Mysterious Girl - 

Freya terbangun dari mimpinya, dengan keringat yang bercucuran. Ah.. ? Hanya mimpi? Beruntung sekali, dia terkekeh sebentar lalu menyadri pipinya yang basah. Apakah dia menangis secara nyata? Haha, sangat lucu.

Freya mengusap pipinya lalu mencuci mukanya dan turun ke bawah. Disana semua saudaranya sudah berkumpul bersama orag tuanya, seperti menunggu kehadiran Freya.

" Dek, duduk dulu sini. Papa mau ngomong. " Kata Bryan saat melihat Freya baru saja datang. Freya yang ke bingungan mengikuti saja

Dia duduk lalu menatap Papa nya yang juga menatapnya serius. " Jadi, selama ini adek Ketua geng Flistorya ? " Tanya Bryan membuat gadis itu terkejut, dari mana Papa nya tau ? Apa itu bukan mimpi ? Tidak mungkin..

" Kenapa ? " Tanya balik Freya jadi menunduk.

" Freya itu perempuan, masih kecil untuk umur 15 tahun. Pergaulannya jangan terlalu bebas, ya? Papa bukannya mau mengekang adek, tapi Papa gak mau anak perempuan satu-satunya Papa hidup berbahaya padahal adek masih kecil. " Kata Bryan.

" Papa tenang aja, Freya bakal keluar kalau urusan Freya udah selesai. Mungkin beberapa minggu ini. " Balas Freya masih menunduk.

" Jadi, Freya beneran pindah sekolah ? " Tanya Corline hati-hati.

" Iya, maaf ya, Ma. Kalau Freya ngecewain Mama. " Jawab Freya lalu menegakkan badannya. " Gapapa kan? Freya udah terlanjur masuk ke sana, maaf. " Lanjutnya lalu meluruskan pandangannya, air matanya terjatuh begitu saja.

Bryan sudah mengulurkan tangannya, Freya langsung memeluk Papa nya dengan erat menyalurkan kesedihan nya pada papa nya, Bryan mengelus putrinya dengan lembut.

" Gapapa, sayang.  " Ujar Corline ikut memeluk putri semata wayangnya.

- Mysterious Girl -

Kabar tentang Freya Ketua geng Flistorya sudah melebar sangat luas di Sekolah Melintang, bahkan guru-guru juga sudah tau. Lebih tepatnya, seluruh orang-orang Jakarta sudah mengetahuinya.

Kemarin, Freya tidak masuk sekolah, dan hari ini, Sekolah mengatakan Freya sudah pindah sekolah. Jujur, mereka sedih tapi..?? Ahh, sudah lah. Semua jadi kacau dan membuat perasaan mereka campur aduk. Mereka tidak menyalahkan tentang geng-geng itu ataupun karena anak-anak IPS yang memeriksa seluruh siswi anak IPA.

" Reana, abang kamu kan ikut bawa pergi Freya, sekarang dimana dia ? Kenapa gak masuk ? " Tanya Amel berusaha tersenyum, Reana menggeleng karena semenjak kejadian itu Lione semakin jauh.

"  UDAH YA, MEL ! GUA ENEK BANGET NGEDENGER LO NANYAIN CEWEK GILA ITU !! " Bentak Anggita dengan emosi, Amel menunduk menahan air matanya. Liava yang tak terima dengan kalimat Anggita menatapnya tajam.

" Eh, jaga ya mulut Lo ! Lo gak tau apa-apa tentang Freya. " Kata Liava ikut emosi sambil melindungi Amel di belakang tubuhnya menatap tajam Anggita.

" Loh, emang bener bukan ? Dia tiba-tiba dateng ke kehidupan kita dan pergi gitu aja.  Gua benci sama dia karena- "

PLAK !

Liava membulatkan matanya, begitu juga dengan Lisa, Violet, Reana dan Amel. Sungguh ! Liava reflek menampar Anggita seperti itu, dia terbawa emosi. 

" Anggita, sorry. Gua.. gua reflek.. " Kata merasa bersalah.

 " Karena dia ninggalin gua, bahkan Amel. Gua juga sayang sama dia, bahkan udah gua anggap adik gua sendiri. Gua gak bisa nyangkal kalau gua sangat sedih asal Lo tau ! " Ujar Anggita 

Mysterious Girl{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang