- Mysterious Girl-
Brak!
Freya dan seluruh teman sekelasnya terkejut dengan suara gebrakan meja, tapi dia hanya menunjukkan ekspresi datar.
"DISINI YANG NAMANYA FREYA MANA! " Teriak gadis itu lantang.
"APA SIH LU! GA SOPAN BANGET KE KELAS ORANG KAYA GITU," Balas teman sekelas Freya emosi. "LU GA USAH BERANI SAMA GUE! GUE CUMAN NYARI YANG NAMANYA FREYA!" Dia tetap berteriak, merasa hebat dan berkuasa.
"KITA DIEM, JANGAN KASIH TAU SIAPA FREYA!" Balas teman sekelas Freya. Zoya menggeram, tangannya mengepal kuat. Pandangannya menelusuri kelas itu dan tertuju pada Amel. Dia menghampirinya.
"Oh, lu Freya 'kan?" Kata Zoya menunjuk Amel. Semua tidak berkutik, membiarkan gadis itu berkata-kata sendiri. "Tuli ya? Woi, jawab!" Katanya membentak lagi.
Zoya bertambah geram, lalu dia menarik rambut Amel. Mulai menampar nya, Amel hanya diam tak membalas.
Dugh!
Freya menendang perut Zoya, sehingga gadis itu tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah.
"Anjing lo! " Umpat Zoya. Freya berdecih, melipat kedua tangannya di depan dada sambil berdecih. "Bodoh," Makinya terdengar pelan, namun tajam. Karena mereka semua hening, jadi terdengar sekali.
"Apa sih lu! Lu berani sama gua? Belum tau siapa gua?" Tunjuknya marah. Berusaha berdiri, walaupun perutnya sudah nyeri membuat kepalanya lumayan pusing. "Banyak gaya amat." Ucap Freya menarik Amel keluar kelas.
'Cih, banyak gaya'
'Dateng tiba-tiba ngebully '
'Tendang dikit, lemah'
'Hahah malu anjir'
Seperti itulah ejekan-ejekan dari kelas IPA 5 pada Zoya, sungguh gadis itu sangat malu ia memilih pergi.
- Mysterious Girl-
Freya mengompres pipi Amel yang ditampar itu, pipi Amel tidak merah lagi bahkan memar.
"Aww.. Sakit," Ringis Amel kesakitan. Freya menghembuskan nafasnya kasar, mengapa gadis ini sangat bodoh? Tidak melawan jika dibully seperti tadi.
"Freya," Cicit Amel. Freya mengangkat satu alisnya, bertanya tanpa mengeluarkan suara. "Maaf bikin kamu repot," Lanjutnya pelan. Freya menghembuskan nafasnya lagi.
"Lu emang bikin repot!" Tukas Freya. Amel yang mendengar itu seperti ditusuk beribu-ribu belati, Amel menahan air matanya lalu tersenyum.
"Aku minta maaf ya," Ucap Amel dengan suara bergetar. "Gua balik." Ujar Freya yang sudah selesai mengobati Amel. Setelah Freya sudah benar-benar tidak ada didalam ruangan itu, tangis Amel langsung pecah.
Hiks...
Hiks...
Hiks..
Setelah tenang, Amel menghapus air matanya sendiri, lalu berdeham.
"Harus kuat! Ga boleh nyerah! Itu permulaan! " Ujar Amel menyemangati dirinya sendiri, lalu pergi."Lu bilang baru permulaan? Dari kelas sepuluh lu selalu dikatain kaya gitu." Ujar Violet sepupu Amel. Mereka tidak sadar, sedaritadi Violet mendengarkan dan memantau mereka berdua, Violet tau semua.
-Mysterious Girl-
"Kalau lu mau berangkat bareng gua lagi, gua mohon kita berangkat pagi,"
"Kenapa sih?" Azka menoleh, kini dia kesal dengan adiknya yang terlalu menutupi keberadaannya. "Gua ga mau kejadian tadi terulang lagi, masalah ini ga ada bersangkutan sama orang lain," Tukasnya
"Lu tau kan? Seberapa terobsesinya dia sama gua? Gua juga ga mau kejadian tadi terulang," Balas Azka membela dirinya. "Ini udah jadi pembullyan, gua ga mau jadi famous ataupun apa, lu juga udah tau bukan? " Kata Freya kesal.
"Gua tau, gua paham," Akhirnya dia mengalah. "Tapi jangan marah sama gua ya? Please, gua ga akan ngulangin lagi, janji" Lanjut Azka memelas, Freya tidak menjawab.
"Gua ga ngeduga kalau gini jadinya," Kata Azka jadi merasa bersalah.
"Gua juga ga tau," Balas Freya akhirnya luluh. "Banyak yang gua takutin sekarang, gua harus hati-hati," Kata Freya cemas.
"Kalau sampai ada yang bocorin, lu harus bertindak." Kata Azka.
"Ditambah, sekarang ada empat cowok mau kenalan sama gua, dan gua ga tau mereka siapa." Ujar Freya
- Mysterious Girl-
"Kekuatan lu hebat banget!" Ujar Farah pada Freya. "Mungkin kalau baku hantam sama Kevan, siapa yang menang ya?" Timpal Rega teman sekelas juga.
Sedangkan Freya hanya fokus pada laptopnya, dia sedang menonton drakor terbaru, flashdisknya sudah dia terima. "Permisi, yang namanya Freya disini mana? " Ujar Ketua Osis tiba-tiba datang.
"Ada apa ka?" Tanya Tasya sopan. "Gua boleh ketemu dia ga?" Katanya sambil melirik cewek yang nampak tidak peduli. "Oh boleh ka, silahkan masuk. Freya yang lagi main laptop." Ujar Tasya
"Oke," Dia meresponnya sekenanya, lalu menghampiri Freya yang tidak sama sekali mengalihkan pandangannya dari laptopnya. Suara deheman terdengar lumayan keras, sehingga menyita pandangan teman-teman sekelas Freya yang ada disitu.
"To the point." Kata Freya tegas, singka padat dan jelas. Ketua Osis itu berdecak pelan, songong amat. "Lu mau masuk Olimpiade Sciences?"
"Kapan?" Tanya Freya mulai mengalihkan pandangannya. "Bulan depan,"
Jawabnya. "Gua line besok."
"Oke."
Setelah percakapan singkat itu, Ketua Osis itu langsung meninggalkan kelas Freya, sedangkan yang lain? Mereka hanya menganga tak percaya, bagaimana seseorang Ketua Osis yang gantengnya luar biasa dicuekin sama seorang gadis.
- Mysterious Girl-
Part tiga nih, penasaran? Lanjut!
Jangan lupa Voment nya..
Thanks~ TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl{On Going}
Teen FictionRevisi. FOLLOW SEBELUM MEMBACA. WARNING: Hargai Penulis yang berkaya, kalian bisa berkarya juga. Tidak perlu menjiplak karya orang lain. (Enjoy) ! Freya adalah gadis yang tidak pernah menunjukkan dirinya kehadapan semua orang. tidak famous? itu ya...