08

1.7K 107 2
                                    

- Mysterious Girl-

_________________________________

Freya menyukai seseorang, mustahil bagi dirinya untuk tidak menyukai lawan jenis. Karena dia juga mempunyai perasaan dan dia masih normal untuk menyukai lawan jenis. Orang itu selalu ada di lingkungannya, di sekolah, atau dimanapun kakaknya berada. 

Kenapa? Karena cowok itu adalah teman kakaknya sendiri. Cowok yang Freya pikir adalah orang keren yang mempunyai sikap lembut. Cowok itu selalu tersenyum kearahnya, menyapanya singkat. Hati Freya tidak bisa menolak hal itu semua, dia sangat menerima sikap ramah cowok itu. 

Tetapi, hal itu juga tidak membuat Freya lupa kalau dia sudah mempunya kekasih. Dan dia sangat menyayangi kekasihnya, Freya selalu menepis pikirannya tetapi tidak bisa. Hari ini, cowok itu datang ke rumahnya, untuk bermain bersama Azka dengan temap-teman lainnya. 

Freya menahan dirinya untuk tidak melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamarnya, dia tidak usah bertemu dengan Johan. Nama itu, nama cowok yang Freya suka. Nama yang menurut Freya sangat keren, dan Freya sangat menyukai nama cowok itu. 

Tetapi, usahanya untuk tidak bertemu dengan Johan hari ini sia-sia, karena Johan sendiri yang menghampiri dirinya dan menyapa dia. "Halo, Freya, gimana kabarnya?" Tanya cowok itu bersender ke ujung pintu kamarnya, dengan senyuman manisnya. 

"Hai, baik kok. Kakak?" Balas Freya dengan senyumannya yang tidak bisa dia tahan juga. Cowok itu menganggukkan kepalanyanya, dengan senyumannya yang tidak luntur. "Aku liat kamu dapet penghargaan kemarin, kenapa gak senyum sih? Padahal aku suka senyum kamu, lho!" Ujar cowok itu. 

Oh tidak, ini yang Freya hindari. Kata kata yang keluar dari bibir indah itu sangat berbahaya bagi jantungnya. Dengan mudah, Johan membuat pipi Freya bersemu merah. "Apa sih? Kan, kamu tau aku gak suka." Ujar Freya, tadinya dia mau mengamuk, tetapi Johan menangkisnya. 

Cowok itu tertawa kecil, membuat kharismanya benar-benar tidak bisa Freya tolak. Diam-diam gadis itu tersenyum kecil, senang dengan tawa indah Johan. "Aku gak habis pikir, kenapa kamu nolak penghargaan yang jelas-jelas untuk kamu. Tapi, gak apa-apa, aku masih bisa lihat senyum kamu di sini." Ujar Johan, tersenyum lagi memiringkan kepalanya. 

Freya mengalihkan pandangannya, tidak tidak tidak. Cowok ini berbahaya, jantung Freya tidak bisa berdetak dengan normal jika dia berbicara di dekatnya. Freya tidak tahan. 

"Heh, udah, udah!" Dari kejauhan, terlihat seorang laki-laki menatap mereka kesal. Dengan penuh dendam, Azka menjitak kepala Johan. "Gak usah jadi brengsek ya, lo, lo itu udah punya pacar. Gak usah ngebaperin adik gue." Ujar Azka. 

Freya menghembuskan nafasnya, benar. Realita menjatuhkan dia sejatuh-jatuhnya lagi, Freya membenci kenyataan satu ini, ekspresinya berubah. Apalagi Johan yang tertawa seperti tidak merasa bersalah atas kelakuannya ini, apakah dia menganggap semua ini lolucon? Perasaan ini bukan lolucon. 

"Hahaha, see ya." Cowok itu melangkahkan kakinya, bersama Azka dengan santai. Meninggalkan Freya yang sudah menyimpan luka yang sama di hatinya, dia menatap nanar punggung lebar itu. Kejadian yang sama lagi? Harapan, realita, harapan, realita.

- Mysterious Girl-

Matahari sudah dipertengahan, gadis cantik yang tengah terbangun dari mimpinya segera bangkit. Namun sesuatu menempel di keningnya. Dia sadar, suhu tubuhnya meninggi, kepalanya pusing. Dia dikompres, tapi siapa yang melakukan itu?

Mysterious Girl{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang