10

1.4K 97 3
                                    

- Mysterious Girl-

"Anak kurang ajar! Ga tau diri! Pergi kamu! " Bentak Corline marah besar. 
"Bisa-bisanya ya kamu buat putra saya jatuh dari tangga, kurang ajar! " Ucap Bryan menjambak rambut Freya,

"Engga Pa, bukan aku, Arsen jatuh sendiri..." Freya berkata lirih sambil meringis memegang kepalanya kesakitan. "Bohong kamu! Anak ga tau diri! " Maki Corline lagi sambil menampar Freya.

"Ma, Pa! Freya masih kecil, dia ga tau apa-apa!" Bela Alfa menggendong Freya yang menangis. "Diam kamu Alfa! Dia itu ga tau diri! Masih untung Mamah besarin dia, eh dia malah nyelakain adik kamu!" Balas Corline marah.

"Ma, Pa, Freya tuh ga salah ya. Lagian Freya masih kecil ga tau apa-apa!" Ujar Azka ikut marah melihat adiknya disiksa. "Mamah sama Papah juga tega banget sih, jangan pilih kasihlah, kalau Arsen jatoh tanya dulu dia jatoh karna apa?!" Timpal Andra.

"Kalian jangan membela yang ga bener ya! Masuk kekamar sekarang juga! Atau kalian Mamah hukum." Ujar Corline

"Alfa bakal masuk tapi Freya ikut Alfa!" Tukas Alfa.
"Jangan buat Mamah marah Alfa! " Geram Bryan, sebenarnya nyali mereka bertiga sudah ciut. Tetapi ini demi satu-satunya adik perempuan mereka.

"Abang, udah Freya gak apa-apa kok, kalian ke kamar ya? Jangan ikut kena pukul karna aku." Ujar Freya memelas, Alfa tidak bisa apa-apa sekarang.

Dia menurunkan Freya dengan air mata yg bercucuran, lalu meninggalkan Freya bersama Azka dan Andra. "Argghhh.. Sakit pah..hiks...sakit.." Lirih Freya meringis kesakitan karena badannya dipukul dengan sabuk besi milik Papahnya.

"Jangan jambak Freya lagi mah....hiks...sakit..." Racau Freya.

Dikejauhan A3(Alfa, Azka, Andra) mengepalkan tangannya kuat melihat adiknya disiksa seperti itu. "Gue bales anjing! " Umpat Alfa menahan emosinya.

(Alfa masih kelas 2 SMP, Azka kelas 6 SD, Andra 5 SD, Freya kelas 3 SD, sedangkan Arsen kelas 1 SD)

 Freya terbangun dengan wajah pucat dan pipi yang basah akibat air matanya. Nafasnya memburu dengan keringat yang sudah meluncur bebas di pelipisnya. "Ini mimpi tapi serasa nyata," Gumam Freya menghapus air matanya, sekarang dia bermimpi masalalu nya lagi.

Freya segera membersihkan diri, setelah itu dia turun kebawah.

"Alfa yuhuu.... "
"Azka yuhuu... "
"Andra yuhuu.. "

Freya berteriak nama abang-abangnya membuat mereka mengendus kasar.
"Gak sopan ya lo! Di ajarin siapa sih? " Ujar Alfa mencubit kedua pipi Freya, Freya langsung menepis kasar. "Awh! Sakit tau, di ajarin Azka lah siapa lagi?" Ujar Freya tersenyum miring, sementara Andra tertawa ngakak.

"Wahh.. Ngajak perang nih anak!" Balas Azka mendelik tajam. "Siapa takut?!" Balas Freya mengangkat dagunya menantang. "Nantangin banget sih lo!" Ujar Alfa seraya merangkul Freya sehingga kepalanya menunduk.

"Iya iya ampun, ga nantangin lagi!" Ujar Freya memelas, lalu Alfa melepaskan rangkulannya, mereka bertiga tertawa puas melihat ekspresi Freya. Gadis itu memasang wajahnya cemberut, masa pagi pagi sudah di kasih ketek saja sih? Menyebalkan.

"Makan diluar yuk?" Tawar Azka membuat raut wajah Freya yang tadinya cemberut jadi berbinar. "Ke Mall? Gas!" Ujar Freya semangat.

"Yuk!"

Mysterious Girl{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang