신비한 소녀
- Mysterious Girl -
" Kata gua si Alfa sok keren gak sih? Gua ngeliatnya kaya muak gitu loh, kaya orangnya pengen gua tebas gitu, gemes pengen mukul. " Ujar Freya dengan sinisnya terang-terangan mengatakan kalimat itu di depan Alfa yang sedang packing koper." Nggak sih, b aja deh. " Sahut Andra, Alfa mengangguk-anggukan kepalanya. Bagus, itu baru adik Alfa.
" Ar, abang lo keren ga? " Tanya Freya, Arsen menaikkan sebelah alisnya. " Abang yang mana, ka? Aku punya tiga abang soalnya. " Jawab cowok itu, gemas.
" Si rambut coklat, anak pertama, sad boy sebelum sama ka Caramel. "
" Pfft- " Terdengar Azka yang ingin tertawa.
Freya mengode Azka agar jangan tertawa, dia benar-benar ingin balas dendam pada Alfa. Azka mengangguk-anggukan kepalanya menurut saja meski masih menahan tawanya.
" Keren sih ka, soalnya.. " Arsen tidak bisa melanjutkan kalimatnya, sekarang Alfa sedang memandangnya serius dan Freya menatapnya tajam.
Help me please... Arsen hanya mampu berteriak di dalam hatinya.
" Jawab jujur aja, Ar. Ga akan kenapa-kenapa, kalau misalnya lo merasaan abang lo yang itu keren karena selalu bawa lo kemana-mana juga bisa, atau lo terpaksa bilang dia keren karena dia udah natap lo gitu juga gapapa, ntar si Freya yang tanggung jawab. " Kata Andra.
" Diem, Ndra. Lo adik gue apa ngga? Lo dukung gue apa si rambut merah itu? " Sialan. Freya emosi sekarang, tapi dia berusaha tenang. Jangan terpancing emosi nanti lo kelihatan lemah.
" Si rambut- "
" PAPA ALFA NGEJEK AKU TERUS IH, LIAT PAAA! " Teriak Freya dengan keras, tidak bisa di biarkan! Jangan bawa-bawa rambut dong, kalau lagi berantem!
" Ya Tuhan, adek! Udah malem loh, ngapain teriak-teriak? " Ujar Corline baru saja datang, Freya mengahampiri Corline dengan emosi menggebu-gebu.
" Alfa, Maaa ! Dia ngatain aku rambut merah terus ! "
" Dasar playing victim. " Maki Alfa dengan pedasnya. Freya semakin kesal, kelemahannya hanya satu. Di ejek si rambut merah, padahal rambutnya bagus, karena keturunan kakeknya. Tapi, tetap saja, banyak yang mengejek tidak normal.
" Kalian udah besar, bisa gausah bertengkar kaya anak kecil lagi gak? Mama tuh pusing denger kalian teriak-teriak, coba aja sehari kalian adem-adem kumpul, ketawa ketawa gausah berantem. "
" Alfa, Maaa ! Dia yang duluan, dia selalu bawa-bawa warna rambut. "
" Lo yang duluan, Mama kalau gak percaya tanya aja deh tiga orang ini. Mereka juga tau kok. " Kata Alfa.
" Apa susahnya ngalah sih, bang? "
" Dia ngelunjak, Ma. Abang gak suka sama adik yang gak nurut. "
Ekspresi Freya berubah, sepertinya dia tersinggung. Gadis itu merapatkan bibirnya lalu menegakkan tubuhnya, membuang pandangannya ke arah lain.
Kok gue jadi gini ya? Pikir Freya heran.
" Yaudah, sekarang maaf-maafan aja, Freya minta maaf sama Alfa, Alfa minta maaf sama Freya, biar adil gitu oke? "
" I'm sorry. " Alfa duluan yang mengucapkan kata-kata itu.
" I'm sorry too. " Balas Freya cepat.
" Minta maafnya sambil salaman dong. " Kurang ajar. Azka menaik turun alisnya tersenyum mengejek menatap ke dua saudaranya itu seperti anak kecil yang di marahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl{On Going}
JugendliteraturRevisi. FOLLOW SEBELUM MEMBACA. WARNING: Hargai Penulis yang berkaya, kalian bisa berkarya juga. Tidak perlu menjiplak karya orang lain. (Enjoy) ! Freya adalah gadis yang tidak pernah menunjukkan dirinya kehadapan semua orang. tidak famous? itu ya...