14

1.2K 75 5
                                    

-Happy Reading all ✨-

-Mysterious Girl-

Ting.. Ting.. Ting.. Ting.. Ting.. Ting..

"Woy! Hp siapa itu? Berisik amat, ga liat orang lagi belajar ga?!" Protes Azka mengacak-acak jambulnya kesal. Pasalnya, notif ponsel itu terus berbunyi tanpa henti membuat kefokusan Azka buyar seketika. "Freya nih, kenapa sih?" Ujar Alfa mendekat pada adik perempuannya.

"Jangan salahin gue dong, salahin kenapa ni orang ngechat gue mulu!" Ujar Freya tidak ingin disalahkan. "Ya udah bales aja napa sih? Berisik tau!" Sewot Azka. "Ga penting, diem deh kalau ga tau!" Balas Freya galak, sementara Arsen hanya diam menonton mereka.

Wih, galak amat adek gue. Pms deh kayaknya, nyerah aja deh. Batin Azka

"Santai dek, kenapa harus marah-marah gitu sih?" Tanya Alfa lembut, mencoba menenangkannya. "Ya dia duluan!" Ujar Freya mengalihkan pandangannya. "Freya kenapa sih? Dari kemarin kaya singa gitu." Ujar Alfa, sebenarnya Freya ingin marah tetapi dia memilih tenang.

"Gak apa-apa." Jawabnya acuh. "Gini nih kalau cewek, bilangnya ga ada apa-apa padahal apa-apa," Cibir Azka pelan tak terdengar sedikit pun. "Cerita aja, siapa tau abang bisa bantu," Bujuk Alfa masih tidak menyerah.

Freya sengaja menyembunyikan kejadian kemarin, ia tak ingin persahabatan Azka hancur begitu saja. "Gak apa-apa bang." Ujar Freya masih keukeuh tidak ingin bercerita.

"Ya udah, kalau ada apa-apa cerita." Ujar Alfa menyerah.

Freya membuka chat Johan yang selalu menyepam Freya.

Bang Johan: Frey, kamu ada waktu ga? Aku mau jelasin kejadian hari itu, pliss kasih aku satu kesempatan lagi.
Bang Johan: bales Frey, aku mohon. Aku ngaku salah, tapi itu kejadiannya ga separah yang kamu pikirkan.
Bang Johan: Frey, aku mohon, pliss. Aku mau jelasin semuanya dan ulangi cerita kita, aku mohon. Aku minta maaf.

Flashback ✨

Tok.. Tok.. Tok..

"Freya, ini mamah buka ya..."  Bujuk Corline lembut. Freya membuka pintu kamarnya dengan muka lusuh, mata sembab, walau rambut basah sehabis mandi.

"Mamah boleh masuk? " Tanya Corline, Freya mengangguk pelan. "Freya kenapa? Pulang-pulang mukanya lusuh, matanya sembab, Freya ada masalah? Cerita sama Mamah," Ujar Corline menggenggam tangan Freya.

Freya menggigit bibir bawahnya ragu, dia masih tidak sanggup mengingat kejadian tadi. "Freya belum siap? Gak apa-apa, Mamah maklumin," Ujar Corline tersenyum mengusap kepala Freya.

Gadis itu memeluk sang mamah dengan isakan-isakan kecil, menumpahkan segala kesedihannya pada Mamahnya. "Freya benci dia! Dia cowok brengsek! Cowok yang ga pernah ngehargai perasaan Freya." Ujar gadis itu.

"Mamah tau ga? Dia jadiin Freya pelampiasan cuman karena ceweknya selingkuh, Freya sakit Mah, sakit." Sambungnya mengepalkan tangannya."Freya ga tau apa salah Freya, Freya selalu aja disakitin orang yang Freya sayang," Ujarnya tanpa sadar.

"Dulu Mamah Mapah benci Freya, Reana dan Ava ninggalin Freya, Victor ikut ngebully Freya, dan sekarang... Bang Johan jadiin Freya pelampiasan..."

Mysterious Girl{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang