O8

534 58 3
                                    

Bel sekolah sudah berbunyi. Dari kesekian murid di sana mungkin hanya keempat cewek tersebut yang langsung senang dan sangat bersyukur.

Karena apa? Karena mereka hampir saja akan di sita HP nya. Yeji,Lia,Yuna,dan Ryujin dengan bodohnya malah mainan HP disaat pelajarannya Bu Kasimpi.

Yang tidak terlalu ketahuan main HP yaitu si Yeji,ia langsung memasukkan HP nya ke loker meja ketika ia sudah mengetahui Bu Kasimpi akan jalan ke arah mereka,begitu juga karena tempat duduknya ada di pojok paling belakang.

Keempat cewek tersebut menghembuskan nafas lega ketika sudah duduk di depan kelas.

"Pucet gue guys"

"Kalo disita entar gabisa chatan sama Echan"rengek Lia sambil memeluk HP nya.

"Sujud syukur guys. Bel sekolah menyelamatkan kita"serentak keempat cewek tersebut langsung sujud di depan kelasnya.

Banyak murid lain melihat mereka kebingungan dan juga tertawa. Keempat cewek tersebut tidak menghiraukannya,yang ada dipikirannya sekarang 'Hamdalah,HP gajadi kesita'.

"Ngakak sial,kalian berani beraninya wae"Felix keluar dari kelas langsung tertawa sambil memukul mukul pintu kelas.

"Sellaw bjir. Lu ngeselin banget sih jadi orang"

"Tau tuh,temennya dimarahin malah diketawain"gerutu Yuna yang ingin sekali mengacak acak muka Felix.

"Santai mba bro. Saya selaku oknum yang memberi tau Bu Kasimpi hanya bisa tertawa"ujarnya yang langsung membuat keempat cewek tadi berdiri siap untuk memukulinya.

"FELIX SIALAN!"Felix langsung lari dengan tawanya yang menggelegar.

"Gue doain abis ini nabrak Bu Nur"gerutu Ryujin kesal.

"Dah ah,Echan dah nunggu diluar. Gue mo balik dulu. Dadaaa"setelah menunjukkan chat dari Haechan,Lia langsung pergi meninggalkan mereka.

"Yodah sok balik"ajak Ryujin.

"E-eh anjir! Gue ninggalin buku paket gua di perpus dong anjir!"Yeji menepuk jidatnya pelan,ia langsung lari meninggalkan kedua sahabatnya.

"MAU DITEMENIN ENGGA?"teriak Ryujin.

"GAUSAH,CUMA CEPET KOK!"Ryujin dan Yuna pun langsung berjalan keluar sekolah ketika sudah mendapatkan jawaban dari Yeji.

Dan kini hanya tinggal Yeji dari keempat cewek tadi yang belum pulang.

Yeji berlari agak cepat sebelum perpustakaan dikunci. Sebenernya dia bakalan biasa aja kalo buku nya ketinggalan,tapi sayangnya buku paket kali ini sangat penting baginya.

Buku paket yang tertinggal ini buku paket matematika. Besok kelasnya akan ada ulangan harian,dan biasanya sistem duduknya akan dibagi menjadi dua dari tiga puluh dua murid. Jadi mereka akan duduk satu satu setiap meja.

"Huh,untung belum dikunci!"Yeji mengatur nafasnya ketika sudah berada di depan perpustakaan sekolahnya. Ia dengan cepat langsung berjalan memasuki ruangan tersebut.

"Punten,Bu Atun?"panggilnya memberi salam.

"Kok gada orang sih?"Yeji melepas sepatunya dan berjalan pelan memasuki ruang baca di perpustakaan.

"Pintu di buka lebar,tapi gada yang jaga. Gaji buta apa gimana sih?!"gerutu Yeji sambil mencari bukunya.

"Sip ketemu!"Yeji pun keluar dari ruang baca,tapi anehnya pintu perpustakaam tertutub. Yeji langsung panik,ia berlari dan mencoba membuka pintu.

"TOLONG!! ADA ORANG WOY DI DALEM!!"teriaknya sambil menggedor gedor pintu.

"GILAAAA!! GUE ADA DISINI TOLONG BUKAIN!!"teriaknya lebih histeris agar segera ada seseorang yang menolongnya.

Crush|Hwangs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang