10

523 64 1
                                    

"PE FOR PUNTEN NENG GEULIS"Haechan,dia tertawa melihat ketiga cewek yang sedang duduk di loby menggerutu mencaci dirinya.

"Atuh gila,ini pada ngapain kok kusam amat mukanya"tanya Haechan sambil menyenggol dagu Lia.

"Diem chan"lirih Ryujin. Haechan terpaku, ia memandang ketiga wajah cewek di depannya. Semua datar,tidak ada senyuman di bibir mereka.

"Ada apa?"tanya Haechan serius mode on. Lia melihat ke arah Haechan,lalu memalingkan pandangannya sebelum mendecih.

"Siapa suruh semalem ga online"gumam Lia sambil menyilangkan kakinya.

Haechan bingung,bukan kah tadi pagi Haechan sudah menghubunginya? Lantas kenapa sang kekasih masih marah padanya? Setaunya Lia bukan tipe cewek seperti itu.

Haechan mengusap rambutnya,lalu berjongkok di depan Lia. Lia dan kedua sahabatnya mengerutkan alisnya bingung.

"Maaf ya,semalem kuota Echan bener bener abis. Si adek gamau hotspotin Echan,"Haechan menghela nafasnya.

"Semalem Abi sama Umi pada pergi, Echan disuruh jaga rumah sama Adek. Jadi gabisa pergi keluar cari kuota"sambungnya meraih tangan mungil Lia.

"Maapin atuh kalo Echan gabisa jadi cowok yang selalu 24/7 ke Lia. Echan masih belum sempurna ya"katanya sambil menunduk.

Ketiga cewek tadi spontan tertawa terbahak bahak. Ryujin terduduk dilantai sambil memegangi perutnya,Lia dan Yuna juga tak kalah dengan Ryujin.

"I-ini teh pada ngapain woy? Lu pada ngeprank gue ya? Terus nanti lu pada masukin ke tiktok?!"tanya Haechan sedikit berteriak,pasalnya suara ketiga cewek tertawa tadi sangat amat keras.

"Ngaco jadi orang"Lia menepis tangannya yang masih digenggam oleh Haechan. Lalu ia ikut tertawa bersama Ryujin di lantai.

"K-kalian kenapa sih?"tanya Haechan bingung sambil menggaruk garuk rambutnya.

"Aduh aduh"Lia memegangi perutnya kemudian perlahan bangkit. Haechan membantunya berdiri dan duduk kembali di kursi.

"Kita dosa gak sih malah ngakak pas Yeji sengsara"ucap Yuna sambil menurunkam bibirnya. Ryujin yang tadinya masih ngakak langsung diem dan duduk lagi ke kursi.

"Eh iya anjir. Si blegug mana anjir!"pekik Haechan yang sudah sadar tak ada Yeji disana. Lia menghela nafasnya pelan.

"Dia masuk rumah sakit"ucapnya. Haechan masih menunggu penjelasan yang selanjutnya.

"Jadi tuh,"Ryujin pun menceritakan apa yang terjadi dengan Yeji. Haechan sama terkejutnya dengan mereka,bahkan Haechan melebarkan mulutnya saking tidak percayanya.

"Bayam"ucap Lia mengisyaratkan Haechan untuk menutup mulutnya.

"E-eh anjir. Lu lagi gak pada bercanda kan?"tanya Haechan gelisah.

"Engga chan"final Ryujin.

"Yodah sok atuh kita cabut ke rumah sakit"ajak Haechan. Ketiga cewek tadi saling lempar tatapan. Kemudian mengangguk semangat dan pamit ke kelas mengambil tasnya.

Haechan kini menunggu mereka sambil duduk di loby,ia memijat kaki nya karena pegal sedari tadi ia duduk.

"Aduh,aya aya wae dah"lirihnya.

Beberapa menit kemudian ketiga cewek tadi datang. Mereka berlari mungkin karena takut ada yang mempergokinya bolos.

Haechan sudah siap,dan menyuruh mereka menunggu di depan sekolah. Haechan akan mengambil mobilnya.

Mereka ke rumah sakit tanpa bilang ke guru. Sebenarnya itu sudah hal yang biasa,tapi bagi mereka ini yang pertama kalinya cabut dari sekolah. Jadi mereka masih was was.

Crush|Hwangs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang