Pyarrr!
"MAKSUT LO APA?!"suasana dirumah Kak Dowoon menjadi ricuh. Mereka yang tadinya datang karena diundang Mama Kak Dowoon untuk sekedar makan bersama malah menjadi ribut seperti ini.
Piring yang tadi tertata rapi di meja beberapa kali dilempar oleh Lia.
"L-lia lo kenapa?"
"LO YANG KENAPA ANJIR. MAU LO APA SIH HUH?!"air mata Lia sudah jatuh, wajahnya merah, dan keringat bercucuran diwajahnya.
"LIA STOP!"
"JELASIN KE GUE INI ADA APAAN?!"Kak Brian mengahalangi badan Yeji yang sedari tadi sudah dipukuli oleh Lia.
"Gue kira.. Lo bakal jadi sahabat sejati gue,Ji. Sama kayak mereka"mereka yang Lia maksut yaitu Ryujin dan Yuna yang sedang memegangi Lia.
"Tapi ternyata gue salah"Lia kembali menangis. Yeji yang masih belum tau ada apa ingin sekali memeluk Lia, namun ia dicegah oleh Kak Brian, Kak Wonpil, dan juga Kak Dowoon.
"Lo licik ji. LO PENIKUNG!!"Yeji hingga yang lain langsung terkejut.
"KURANG PUAS LO DAPET HYUNJIN?! KURANG?!"
"MASIH KURANG JI MASIH KURANG?! SAMPE LO BERANI BERANINYA CIUMAN SAMA COWOK SAHABAT LO SENDIRI!!"Ryujin dan Yuna yang sedari tadi memegangi Lia kini melepaskan badan Lia.
Arah pandang mereka langsung terpusat ke Yeji yang sedang melebarkan matanya.
"H-hah?"Kak Brian menatap Yeji tidak percaya. Yeji menangis, dia tak henti hentinya menggelengkan kepalanya.
"Engga Lia jangan salah paham. Hey kita bisa bicarain baik baik"
"Haechan sama Hyunjin mana?!"tanya Kak Jae tegas. Semua orang langsung menunduk. Tanda bahwa mereka tak tau.
"Lo licik di belakang gue, gimana bisa gue ngomong baik baik sama lo"Lia yang sudah tidak berdaya terduduk diatas lantai. Ia mengusap air matanya, bukan cewek lemah seperti ini yang Lia inginkan, namun kelakuan sahabatnya benar benar membuatnya sakit hati.
"Gue kecewa banget sama lo"lirih Lia.
"Yeji... Itu bener?"Ryujin berjalan mendekati Yeji.
"Yeji?"
"Lo gak selicik ini kan?"
"Bilang sama gue apa yang Lia bilang tadi gak bener"
"Yeji?"Yuna meraih kerah baju Yeji. Kak Brian maupun yang lain membiarkannya. Kak Brian terlihat masih menunduk tak percaya.
"Yeji, kita sahabatan udah lama banget. Kenapa lo bikin kecewa salah satu sahabat kita?"
"Yeji"
"Jawab Yeji"
"YEJI?!"
"HAH?!"semua orang menatap Yeji terkejut. Yeji juga melihat orang orang di sekelilingnya menatapnya bingung.
"Lo kenapa deh?"Lia yang ada di sebelah Yeji tak kalah terkejut. Ia menempelkan tangannya ke dahi Yeji.
"Lo oke?"tanya Haechan disamping Lia.
"G-gue gapapa"
"Kamu sakit?"tanya Hyunjin.
"Engga kok"
"Pulang aja ji kalo sakit"Yeji menggeleng untuk jawabannya.
"Nih minum dulu"Hyunjin memberikan air putih ke Yeji. Perlahan Yeji minum. Pikirannya masih terfocus pada mimpi tadi.
"Lo kenapa deh Ji? Dateng dateng tiba tiba langsung tidur, mana keliatan capek banget. Lo gapapa?"tanya Ryujin.
"Badan lo panas ji"kata Lia.
"Gue.. Gue gapapa kok"
"Sayang kamu sakit?"semua orang langsung diam. Mendengar Hyunjin yang memanggil Yeji dengan embel embel sayang, masih terasa asing di telinga mereka.
"Bawa pulang pacar lu sana,dek"pintah Kak Jae.
"Tenang ji, kita yang bakal ngabisin makanannya kok. Lo santai aja"Kak Wonpil langsung di SmackDown Mas Sungjin.
"Yuk"Hyunjin membawa tas selempang Yeji lalu ia menuntun Yeji berjalan.
"Kita kerumah sakit dulu ya?"Yeji menggeleng. Sesampainya di mobil Yeji masih diam. Hyunjin gak mempermasalahin karena Yeji sedang sakit.
Di kursi belakang kebetulan ada selimut yang semalem digunakan adeknya. Ia mengambil selimut itu lalu digunakan menyelimuti badan Yeji.
"Tidur dulu aja. Nanti kalo udah sampe rumah aku bangunin"
"Yeji? Udah sampe ini"
"Kamu gak tidur, kenapa ngalamun?"Hyunjin meraih tangan Yeji, ternyata tangannya dingin sekali.
"Kamu ada masalah?"belum ada respon dari Yeji.
"Aku gak maksa kamu buat cerita ke aku, tapi kalo kamu mau cerita ke aku, aku seneng banget"
"Yeji?"
"Hyunjin"Hyunjin tersenyum.
"Aku.. Aku tadi.. "
"Iya?"
"Aku tadi mimpi buruk"tangan dingin Yeji diusap oleh Hyunjin. Ternyata yang membuat kekasihnya seperti itu karena mimpi buruknya tadi. Setidaknya ia sudah sedikit lega tau alasan ceweknya seperti itu.
"Gapapa, itu cuma mimpi. Lupain aja y-"
"Tapi alesan dari mimpi itu beneran terjadi"Yeji langsung menyela.
"Maksutnya? Kamu mimpi apa?"
"Maafin aku. Tapi ini gak sengaja"Yeji menangis. Melihat air mata keluar dari mata Yeji, Hyunjin juga merasa sakit.
"Hey?"dengan suara beratnya Hyunjin meraih badan Yeji. Memeluk Yeji di dalam mobilnya. Entah setan apa yang menghampiri mereka, kini Yeji berada di pangkuannya Hyunjin.
"It's oke. Aku percaya kamu"sambil menunggu kekasihnya yang masih terisak dipelukannya, Hyunjin mengusap lembut kepala Yeji.
"Kalo belum siap cerita, besok juga gapapa kok"beberapa menit kemudian isakan Yeji sudah tidak terdengar lagi. Hyunjin melonggarkan pelukannya, tersenyum ketika melihat wajah Yeji yang tertutupi rambutnya.
"I think, aku harus kasih tau kamu sekarang sebelum ada orang lain yang ngasih tau ke kamu"Hyunjin mengangguk dan menyelipkan helaian rambut Yeji di telinganya.
"Kemarin waktu kamu cari minum di pasar malam, aku dan Haechan.. Maksutnya saat aku bertemu Haechan dan tiba tiba ada orang orang yang sedang neduh... Kita... Gak sengaja ciuman"Yeji kembali menunduk. Senyum Hyunjin sedikit pudar.
"Lalu?"
"Maaf. Tapi aku juga gatau itu bakalan terjadi. Aku gabisa ngehindari karna semalem posisinya aku sama dia jatuh. Itu bener bener gak sengaja"
"Aku takut.. Lia nanti bakalan salah paham kalo dia tau"
"Aku gamau persahabatan kita hancur cuma gara gara itu. Sumpah aku gamau"jaket yang Hyunjin pakai dipegang erat oleh Yeji. Ia kembali menangis namun air matanya langsung ia hapus.
"Itu beneran ga sengaja kan? Kalo beneran kayak gitu, tenang aja. Kamu ga perlu takut. Kamu udah cerita ke aku. Aku bakal bantu jelasin ke Lia kalo dia sampe begitu. Haechan juga gabakal tinggal diam, dia pasti juga bilang yang sebenernya sama Lia. Kamu tenang aja"
"Mungkin kamu juga perlu bilang ke Lia kayak gini. Kayak kamu cerita ke aku gini. Sebelum orang lain juga yang ngasih tau dia"
"Oke"lirih Yeji.
"A-aku pulang dulu"tiba tiba ia sangat malu ketika sadar posisinya dengan Hyunjin sangat tidak masuk ke akalnya.
Begitu ia ingin meraih pintu mobil, Hyunjin meraih tangannya lagi. Mengalungkan tangan Yeji ke lehernya.
"I'am tired, shall we kiss?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush|Hwangs
Fanfiction☁:: I always pray that our feelings can be the same┊͙ _₍☁🎠₎ Chᥱᥴk..⃗. -! ╰───⌲ O1. About my true story O2. Not all the same O3. #1 - hwangs #1 - hyunjinyeji #4 - Kaijen #...