17. Invansi Siluman Ular

950 72 1
                                    

[Tuan tolong aku...Tuan...desa danau diserang!] suara serak tiba tiba menghubungi Gusion melalui telepati. Gusion terkejut dengan pesan telepati yang tiba tiba muncul.

[Siapa? Siapa yang berani menyerang desa danau?!] Gusion terlihat marah dengan yang terjadi dengan desa danau terutama disana ada pasukannya yang berjaga.

[Mereka adalah Ratuku, di adalah ibuku. Dia datang kesini karena aku sudah tidak berhubungan dengan mereka lagi. Hal itu membuat mereka curiga dan memilih untuk menemuiku. Aku mencoba melawan mereka namun aku ditahan, maafkan kami tuan karena kami tidak begitu kuat.] sambut Scarra.

[Baiklah sebentar lagi aku akan menuju kesana, ulurlah waktu sampai kami tiba.] lanjut Gusion, ia memerintahkan prajurit ularnya untuk bertahan terhadap serangan dari ratu mereka. Karena mereka telah dianggap sebagai pemberontak. [Tapi tuan...aku takut kalau tuan kenapa napa, pasukan yang dibawa ibunda ratu sangat banyak. Dengan para jendral dan Mentri yang menemani.] sambung Scarra. Namun, perkataan Scarra diabaikan olehnya, menurut Gusion sekarang adalah waktu yang tepat untuk membasmi mereka dengan begitu Gusion bisa menciptakan pasukan siluman ular di Desa Danau.

Disisi lain Gusion dan pasukannya sedang mengumpulkan semua jarahan perang melawan bandit Kera Kematian. Harta yang di dapatkan tidak kalah banyak dari bandit The Fall. Kini keseluruhan yang Gusion yang ia miliki sekarang ada sekitar 250 juta. Masing masing didapatkan dari membunuh bandit dan uang pemberian dari orang tua mereka.

Setelah semua barang di masukan kedalam inventori miliknya, ia bergegas kembali menuju desa danau yang sedang diserang oleh bangsa siluman ular. Alasan mengapa ia tidak gentar untuk menghadapi pasukan siluman ular, yakni sekarang karna ia memiliki 75 pasukan bayangan dengan 70 berada dengannya sekarang. Dengan 71 diantara mereka berada diTingkat Epik.

Gusion segera memacu kudanya dengan sangat cepat, ia memberikan kudanya buff agar bisa bergerak dengan sangat cepat dengan stamina yang panjang. Ia hanya berkuda sendirian, sedangkan pasukan bayangan miliknya sedang bersembunyi didalam bayangan miliknya. Sedangkan untuk kuda yang tersisa Gusion menyimpan mereka didalam inventori, awalnya Gusion berniat untuk membunuh kuda kuda miliknya sekarang untuk dijadikan pasukan Undead namun jumlah slot miliknya sangat terbatas.

•••

Perjalanan panjangan tanpa berhenti sedikitpun dilalui oleh Gusion, ia tidak mau terjadi apa apa dengan pasukan bayangan miliknya. Walaupun ia tau sebenarnya pasukan bayangannya tidak akan bisa mati selama mana milik Gusion masih ada, selama itu pula mereka akan terus berregenerasi.

Gusion kini sudah berada didepan pintu masuk desa danau, didepan matanya kini terpampang keadaan desa danau yang lumayan berantakan dengan beberapa bangunan mengalami kerusakan berat walaupun ada juga yang mengalami kerusakan ringan. "Keluarlah pasukanku!" dengan nada kesal, Gusion sangat ingin membunuh seluruh siluman ular yang berani macam macam dengannya.  Didepannya kini sedang berjejer rapi 70 pasukan, semuanya memberi hormat kepada tuan mereka. "Bunuh setiap siluman ular yang ada dan pergi selamatkan teman kita dari kurungan mereka. Jangan biarkan satupun dari mereka berhasil kabur dari kalian, hari ini kita akan membantai seluruh ras siluman ular di desa danau. Agra dan Raymond tinggalah disini bersamaku, dan untuk yang lain segera pergi dan laksanakan perintahku." ucap Gusion memberi perintah untuk memulai pembantai terhadap siluman ular. "Baik tuan." jawab semua pasukan bayangan dengan serentak.

"Agra, pantau seluruh bagian desa dan berapa jumlah siluman ular yang ada." perintah Gusion kepada Agra. "Tuan kini pasukan ular yang ada didesa danau berjumlah 200 pasukan. Dengan satu siluman yang berada ditingkat Legend 5 puncak, ia adalah ratu siluman ular Meduke. Dan ada sekitar 50 pasukan berada ditingkat Epik, mereka tidak lain adalah jendral dan Mentri. Sisanya berada di Tingkat Grandmaster tuan." ucap Agra. "Pasukan yang kuat, mereka memiliki jumlah yang lebih banyak dari para bandit. Mereka juga memiliki siluman yang berada di Tingkat Epik dengan jumlah yang banyak. Sebuah pasukan yang mengerikan, bahkan menurutku mereka juga bisa untuk menjadi pemilik dari gunung kematian." Gusion berhenti berkata, dan mencoba berpikir sejenak. Walaupun mereka kuat, namun Gusion memiliki 5 anggota yang berada diTingkat Legend disisinya. "Agra, Raymond kalian lindungilah aku, kita akan masuk kedalam dan ikut berperang melawan pasukan siluman ular. Sebelum itu aku akan menyiapkan satu skil terlebih dahulu." ucapan Gusion dijawab dengan anggukan keduanya, mereka mengerti dengan tugas yang diberikan kepada mereka. "Element Api, hujan meteor!"

bugrhhh

Langit yang awalnya berwarna biru cerah kini sudah berubah menjadi hitam pekat. Petir petir saling bersahutan satu sama lainnya.

Swuuss Swusss

Batu batu berapi berjatuhan dari langit dengan ukuran dua kali kepala manusia. Ini adalah skil damage area Element api tingkat intermediate milik Gusion. "Sekarang!" Gusion berlari memasuki desa dengan diikuti oleh Raymond dan Agra disisi kanan dan kirinya. "Agra pantau keadaan sekitar, temukan siluman ular yang berada didikat kita dan bunuh mereka, untuk Raymond jaga aku dari siluman ular yang mendekat. Battle Aura! Berserk!" dua skil langsung aktif begitu saja, Gusion terus bergerak maju dengan diikuti oleh Agra dan Raymond.

Disisi lain ratu Meduke sedang berhadapan dengan Barok, ia nampak terdesak dengan luka yang berada disskujur tubuhnya, walaupun mereka berada di Tingkat Legend 5. Namun, kekuatan Barok jauh lebih besar darinya.

[Siapa sebenarnya identitas mereka, mereka semua sangat kuat! Bahkan pasukanku dibuat tertekan dengan jumlah mereka yang sedikit. Bahkan seranganku tidak ada yang mempan sedikitpun padannya, bukan hanya itu ia juga memiliki kemampuan beregenerasi yang sangan cepat] batin Ratu Meduke didalam hatinya sambil mencoba menahan beberapa serangan dari Barok. "Siapa kalian?! Dan kenapa kalian menyerangku?!" tanya Ratu Meduke penasaran. "Kau tak berhak bertanya siapa aku! Dan tujuan kami siluman murahan! Barok mengarah ke Ratu Meduke dengan menebaskan pedan panjang miliknya.

•••

Pertempuran berjalan beberapa menit lamanya dengan kemenangan berada dipihak Gusion. Notif notif berbunyi bising sekali, suara notif sudah seperti cacing cacing perut yang kelaparan meminta makan. Gusion segera mengistirahatkan bokongnya dikursi yang sangat empuk bekas dimana Ratu Meduke duduki sebelumnya. Sedangkan pasukan bayangan sedang mengumpulkan seluruh siluman bayangan yang berada diTingkat Grandmaster, Epik dan Legend. Dari 200 pasukan siluman ular, ada sekitar 70 berada di Tingkat Grandmaster 1 dan 2, 50 berada di Tingkat Epik dan satu berada di Tingkat Legend, yakni Ratu Meduke sendiri. Gusion segera saja membangkitkan mereka kembali untuk dijadikan sebagai pasukan bayangan miliknya, dengan ini scarra akan senang dengan bergabungnya ibunya kedalam pasukan tuannya.

Tiding!

"Anda sudah memenuhi syarat sebagai "Demon Slayer" anda mendapatkan title Demon Slayer, status penyerangan dan pertahanan akan meningkat terhadap serangan kepada iblis."

"Anda telah memenuhi syarat sebagai "The Slayer" status penyerangan, kelincahan dan stamina akan bertambah 15% secara permanen."

"Berhasil membangkitkan mayat siluman ular! (196/250)

"Skil Ghost Knight naik tingkat ke intermediate! And sekarang dapat membangkitkan mayat tanpa ada batasan sedikitpun!"

"Syarat telah terpenuhi! Sistem akan memulai update versi terbaru! Proses update akan selesai dalam waktu 1 jam. Waktu tersisa 59.57.29!"

Gusion merasa senang dengan pemberitahuan barusan, dengan begini ia bisa membangkitkan apapun tanpa mengkhawatirkan slotnya akan penuh. Untuk hari ini Gusion memilih beristirahat di Desa Danau. Sebelum beristirahat ia memilih memperbaiki seluruh rumah dan memperkuat tembok pertahanan Desa Danau dengan element kayu miliknya. Rumah rumah yang ambruk kini telah diperbaiki, walaupun ini hanya lebih baik sedikit dari sebelumnya, tembok tembok benteng juga sudah ditingkatkan keamanannya kini tembok benteng terlihat berdiri lebih kokoh debandingkan sebelumnya. Gusion meminta seluruh pasukan bayangannya berjaga selama ia beristirahat, sebelum tidur Gusion memilih untuk mandi. Karena ia sangat lelah hari ini, ia harus mengalami dua kali peperangan dalam sehari, hal yang tak pernah terjadi pada anak seusianya sebelumnya.

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang