68. Kerajaan Mapsion IV

442 32 1
                                    

Bahkan Kakek Miya tidak menyangka dengan kedua Prajurit Logam yang lebih besar memiliki kecepatan yang sama dengan Prajurit Logam yang lebih kecil.

'Sepertinya, anak ini sangat menguasai perubahan element.' Batin Kakek Miya, dirinya sedikit kagum dengan Gusion baik dari segi pengendalian, keputusan, maupun serangan yang dilancarkan olehnya.

"Element Logam, Armour!" Ucap Gusion, setiap detik akan sangat berharga baginya. Jika rencana gagal, maka dia akan beralih ke rencana berikutnya.

Tubuh Gusion, tertutupi dengan rapat oleh Armour berwarna keemasan, dengan begini Gusion tidak terlalu mengkhawatirkan akan serangan yang mengenai dirinya.

Gusion berlari sekencangnya, sorot matanya masih terfokus dengan lawan yang tengah dia hadapi.

Swuss

Gusion melayangkan sebuah tendangan keras kebadan Kakek Miya, sayangnya serangan tersebut dapat dihindari dengan sangat mudah.

Gusion tidak berhenti disitu, Gusion kembali melayangkan sebuah tendangan berputar. Namun, serangan tersebut kembali dihindari dengan sangat mudahnya.

Gusion sangat kesal, jika ini adalah dunia asalnya tendangan tersebut sudah pasti mengenai tepat di kepala lawannya. Sayangnya, disini adalah dunia beladiri serangan tersebut sangat mudah untuk dihindari bagi seseorang yang lebih kuat.

Melihat serangannya berhasil dihindari, Gusion melompat mundur untuk mengambil jarak sebelum dirinya kembali menyerang.

Gusion mengaliri seluruh tubuhnya dengan Element Petir, kecepatan gerak Gusion naik secara signifikan.

Gusion sedikit membungkukkan badannya, salah satu tangannya menjuntai kebawah dengan dipegangi oleh tangan yang lainnya.

Krrssh!

Kilatan petir keluar dan menyambar dari tangan Gusion, setiap detiknya petir tersebut menguat dan semakin membesar.

Namun, Gusion masih berdiri ditempat sorot mata Gusion masih menunggu kesempatan untuk melayangkan serangannya.

Swusss!

Dengan kecepatan tinggi Gusion menuju Kakek Miya, tangannya telah dia arahkan kedepan.

Hanya kilatan cahaya berwarna biru terlihat oleh banyaknya pasang mata, kecepatan Gusion sangat susah untuk mereka ikuti dalam keadaan biasa.

Bhumm!

Serangan petir Gusion meleset, serangan Gusion malah mengenai salah satu Prajurit Logam hingga membuat bekas lubang di bagian perut.

Gusion memutar tubuhnya, semburan api keluar dari mulutnya. Serangan dengan skala besar tepat mengenai Kakek Miya yang hanya berjarak beberapa meter dari Gusion.

Api yang sangat besar namun tak ada seorangpun dari para penonton yang merasa kepanasan, hal ini membuktikan barier yang diciptakan oleh Leo sangatlah kuat.

Swuss!

Gelombang energi yang sangat besar memadamkan seluruh api yang membakar sebagian arena.

Kakek Miya masih berdiri dengan tegapnya dari kepungan api, Gusion tak mengira jika serangannya akan sangat tidak berkesan untuk pria tua didepannya.

Jangankan untuk terluka, seuntai benangpun tidak ada yang terbakar. Hal ini membuktikan seberapa kuatnya pria tersebut.

"Cih!" Umpat Gusion kesal.

"Element Tanah, Pasir!"

"Element Api, Bola Api!"

Gusion mengeluarkan dua buah jurus sekaligus, belasan bola api terus Gusion lemparkan ke arah Kakek Miya.

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang