65. Kerajaan Mapsion

461 38 1
                                    

Lovis dan Hugo maju satu langkah, diri mereka telah siap menyebutkan apa kata sandi yang dimaksud oleh kedua penjaga tersebut.

Saat Lovis ingin mengucapkan seorang pria muda tampan yang ditemani dengan wanita muda cantik datang menghampiri mereka dengan disusul oleh banyak penjaga.

"Hal itu tidak perlu lagi dilakukan." Ucap pria muda tampan tersebut, kulitnya putih bersih, mulus wajahnya bersinar.

"Benar, aku dan suamiku telah mengkonfirmasi kalau kalian semua adalah asli." Ucap wanita cantik yang berada disamping pria tersebut.

"Ibu, Ayah!" Teriak Miya dengan keras, rasa bahagia di hatinya sudah tak dapat untuk ditampung lebih lama lagi.

Setahun tepat Miya telah terpisah jauh dari keluarganya, kesedihan yang mendalam selalu dia simpan tat kala hatinya sedang sedih.

Kini semua perasaan tersebut dapat dia luapkan dengan leluasa. Miya berlari kencang kearah kedua orang tuanya, begitu juga dengan ibu Miya kedua belah pihak saling meneteskan air mata yang telah lama membendung perasaan mereka.

Suasana haru mengisi keheningan yang melanda, Isak tangisan meledak-ledak pelukan kedua belah pihak saling memberikan pelukan hangat yang mereka miliki.

"Ibu, ayah aku sangat merindukan kalian." Ucap Miya sambil menahan Isak tangisan.

Rasa sesak membuat hati kedua orang tua tersebut sakit, mereka tak dapat membayangkan penyiksaan dan juga penderitaan yang dirasakan anaknya.

Kedua orang tua tersebut kembali memeluk anaknya dengan erat. "Miya, begitu juga dengan ibu dan ayah kami sangat merindukanmu selama setahun ini."

"Apa yang terjadi pada dirimu? Apa kau selama ini bersama dengan Lovis dan juga Hugo?" Tanya ayah Miya.

Miya melepaskan pelukannya, dia baru saja ingat dengan tujuannya untuk memperkenalkan Gusion kepada orang tuanya.

"Perkataan ayah tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah ayah." Ucap Miya, ayah Miya tentu kaget saat mendengar perkataan anaknya.

Kening ayah Miya menjadi berkerut keheranan saat mendengar perkataan anaknya.

"Ayah, ibu perkenalkan dia adalah teman dan juga penyelamatku. Namanya adalah Gusion." Ucap Miya sambil menunjuk kearah Gusion.

Ayah dan ibu Miya baru saja menyadari akan hal itu, awal kedatangan mereka mata mereka langsung tertuju kepada putri semata wayangnya.

'Seorang bocah? Bagaimana bisa? Apa anakku sedang berkhayal? Oh mungkin dia adalah anak yang memberikan anakku makan, aku akan memberikannya hadiah yang setimpal lalu segera menyuruhnya pergi dari sini.' batin ayah Miya.

"Salam yang mulia, perkenalkan nama hamba adalah Gusion Dixon." Ucap Gusion memperkenalkan dirinya, Gusion memberikan hormat kepada ayah Miya yang merupakan raja dari para Snow Elf.

"Terimakasih anak muda karena telah merawat dan memberikan anakku makanan, aku akan segera membalas kebaikan dirimu." Ucap ayah Miya dengan tersenyum.

"Ayah! Apa maksudmu memberikan makan? Dia adalah penolongku dari orang-orang jahat itu!"

Kalau tidak ada dia mungkin aku sudah dijual sama seperti paman Hugo dan Lovis!" Ucap Miya dengan marah, dia tidak menyangka kalau ayahnya akan menganggap Gusion sebagai pemberi makan untuknya.

Ayah Miya sendiri sangat terkejut, dia sangat tidak percaya dengan anaknya tersebut. Bahkan ayah Miya hanya menganggap kalau anaknya tersebut hanya berkhayal, atau mungkin Gusion hanya kebetulan tiba saat seseorang membantai penjahat tersebut.

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang