28. Rahasia Pemukiman Goblin

789 67 2
                                    

"Misi penyerangan yang diberikan sistem telah selesai, masalah kemanan tempat tinggal sementara juga sudah, mungkin hari ini aku akan beristirahat dulu." ucap Gusion sambil bergerak kearah satu bangunan yang baru saja ia bangun. Yap, bangunan ini adalah sebuah kamar mandi untuk pria, yang didalamnya dilengkapi dengan kolam air panas yang diciptakan oleh Gusion sendiri. Sedangkan bangunan yang berada didepan bangunan ini adalah kamar mandi untuk perempuan yang didalamnya juga tak berbeda dengan kamar mandi pria yang didalamnya ada kolam air panas beserta tempat pembasuhan jika sudah puas berendam didalam kolam.

***

Setelah berperang sangatlah nikmat jika dibawa tidur, ketika bangun tidur semua rasa penat, lelah dan emosi semuanya hilang seperti hal yang baru dialami semalam hanyalah sebuah mimpi yang tidak nyata. Bisa dibilang tidur adalah obat atas kesedihan, dan tidur merupakan kesukaan dari kaum rebahan, awokwok.

Gusion membuka matanya dengan malas, saat ini ia sangatlah malas untuk bergerak dari kasur empuknya. Ia masih sangat ingin berbaring disana untuk beberapa saat lagi, namun ia harus segera mengecek pemukiman goblin yang sudah ia kuasai kini. Gusion sangat yakin bahwa pemukiman sebesar ini memiliki harta yang sangat banyak dan rahasia yang misterius didalamnya.

Gusion mulai mengangkat tubuh bagian atasnya, saat ini ia sedang dalam posisi berduduk dengan perasaan yang sama yakni malas. [Bagaimana dengan kondisi Miya?] Gusion mengirim pesan melalui telepati untuk Agra, seperti apapun keadaan Gusion harus tetap memastikan dimana dan seperti apa kondisi Miya, karena Miya masihlah bagian dari misi yang diberikan oleh sistem.

[Putri Miya sedang berada di pemandian dengan ditemani Becka Becky, tuan.] ucap Agra. "Baiklah, Agra bisakah kau membawakan baju gantiku ketempat pemandian? Setelah itu kau pergilah, lihat apakah makanan telah tersaji di ruang makan?" ucap Gusion kepada Agra, ruang makan merupakan salah satu bangunan yang Gusion ciptakan kemaren, sungguh merepotkan jika tempat tidur, kamar mandi dan ruang makan berpisah pisah. Namun semua ini terpikirkan oleh Gusion kala itu, ia teringat dengan salah satu penginapan yang berada di bumi dengan desain ruangan yang terpisah pisah. "Baik, tuan." ucap Agra yang saat itu juga membawakan pakaian ganti yang baru saja Gusion keluarkan dari cincin ruangnya.

***

Sesaat setelah selesai mandi, Gusion tanpa sengaja berpapasan dengan Putri Miya yang baru juga selesai mandi kala itu. [Emang perempuan, semuanya sangat lambat.] Gusion teringat sesuatu kala di bumi, dimana para kaum pria harus sabar menunggu pasangan untuk berdandan. Gusion tersenyum kepada Putri Miya, lalu senyuman Gusion dibalas hangat pula oleh Putri Miya.

Gusion kembali menuju keruangannya, setelah ia mengingatkan Putri Miya agar selepas berpakaian segera menuju ke ruang makan di bangunan sebelahnya.

Di ruang Makan

"Jadi apa rencanamu selanjutnya Gusi? tanya Miya. Ia masih sangat penasaran dengan segalanya tentang Gusi. "Nampaknya kita akan menetap disini untuk sementara waktu." jawab Gusion sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya. "Selain disini lumayan aman dan nyaman, kita juga harus menyempurnakan gerakanmu bukan?" lanjut Gusion yang masih saja memakan makanannya sambil sesekali menoleh kearah Miya. Tappp "Kau benar!" ucap Miya sambil memukul meja makan didepannya. Gusion sedikit ternganga melihat Miya yang seperti ini, kelakuannya jauh jika dibandingkan dengan Putri-Putri biasanya. Mereka melanjutkan makan mereka sambil berbincang bincang kecil untuk sekedar mencairkan suasana.

"Miya latihanmu Kali ini tidak hanya dilatih oleh Sirajd, namun kau juga akan dilatih oleh dua jendral pasukanku. Mereka adalah Filix seorang Mage dan Yamah seorang Assasin." ucap Gusion. Seakan paham dengan perkataan Gusion Miya hanya menanggapinya dengan anggukan dan ia kembali melanjutkan makanannya. Gusion sangat yakin bahwa Miya bisa menggunakan sihir hal ini karena bangsa elf memiliki inteligen yang tinggi mereka juga sangat ahli dalam sihir dan kecepatan. Sedangkan untuk Assasin Gusion tak berharap banyak, ia hanya berharap dengan kemampuan seorang Assasin ia akan sangat mudah untuk menyerang lawannya ataupun untuk kabur dari lawannya.

Ia sangat sangat senang saat ini, selama ia berada di kerajaannya ia tidak pernah sekalipun dilatih bagaimana cara bertarung oleh keluarganya ia hanya di suruh untuk belajar tentang bisnis dan tata kelola kerajaan. Namun, sensasi berbeda kini ia rasakan kala bersama Gusi, Gusi tidak pernah sekalipun melarang apapun yang ingin ia kerjakan, bahkan ia selalu merekomendasikan ahli ahli tingkat tinggi untuk dia.

***

Selepas makan dan memerintahkan dua jendral barunya untuk melatih Miya Gusion berencana untuk melanjutkan pencariannya tentang rahasia yang dimiliki oleh sarang goblin. Walaupun Gusion sudah membangun beberapa bangunan yang rusak namun Gusion tidaklah sedikitpun merubah tata letak dari bangunan tersebut. Bisa dibilang bangunan baru dengan isi yang sama.

Gusion berkeliling sarang goblin dari pagi hingga sekarang, sarang Goblin sangat luas bahkan didalamnya ada sebuah lorong yang menuju tempat persembunyian mereka.

Bahkan Gusion juga menemukan sebuah ruangan dimana ruangan tersebut berisi tentang sejarah goblin, banyak ukiran-ukiran yang digambar didinding oleh para goblin sebelumnya. Dengan gambar ini Gusion dapat memastikan bahwa para goblin disini sudah berada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu.

Dan para Goblin disini sangat kaya, mereka mempunyai 4 buah gunung yang terdiri dari emas. Sudah tidak diragukan lagi kalau goblin merupakan mahluk yang gila emas, karena itu mereka sering berburu di desa desa kecil untuk mencuri harta benda mereka beserta wanita yang ada di desa yang sedang mereka rampas.

***

"Tuan, ada satu kelompok besar sedang menuju kemari! Mereka semua terdiri dari para Goblin tuan!" Agra yang kala itu menyadari ada sesuatu yang mendekat kearah kediaman sementara tuannya segera melapor atas apa yang ia lihat.

"Nampaknya mereka adalah goblin yang bertugas diluar, berapa jumlah mereka?" ucap Gusion. "Mereka ada 1.225; dengan dipimpin satu Goblin Captain dan 234 Goblin Knight." lanjut Agra. [Pasukan yang lumayan besar.] batin Gusion.

"Perintahkan kepada Letnan Jendral untuk memimpin pasukan menyerang kelompok goblin tersisa." ucap Gusion. "Bawa 5.000 pasukan, masing masing letnan jenderal membawa 1.000 pasukan dan pergi berpencar mencari goblin yang tersisa." sambung Gusion.

Setelah mendengar perintah dari Gusion, Agra langsung bergegas pergi menemui semua Letnan Jendral untuk menyampaikan seluruh isi perintah dari Gusion tuan mereka.

Note*
Gusion = Raja
Filix  = Jendral
Yamah = Jendral
Barok = Letnan Jendral
Ivar = Letnan Jendral
Lyan = Letnan Jendral
Petra = Letnan Jendral
Raymond = Letnan Jendral
Meduke = Letnan Jendral
Agra = Mayor Jendral
Sirajd = Mayor Jendral
Taufan = Mayor Jendral
Marala = Mayor Jendral
Safri = Mayor Jendral
Scarra = Mayor Jendral

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang