10. Penerimaan Murid Baru

1.2K 106 2
                                    

Pagi telah tiba, matahari mulai menampakkan pelitanya, burung burung mulai berkicauan. Hari ini suasana di dalam kerajaan lebih padat dari biasanya.

Hal ini disebabkan karena hari ini Akademi Bulan Salju akan merekrut murid baru. Hal itulah yang menyebabkan semua orang tua dan anak anaknya menuju ke kerajaan. Bukan hanya anak anak dari kalangan bangsawan tetapi anak anak dari desa pun ikut serta dalam perekrutan murid baru.

Untuk pendaftaran perlu membayar 1 keping emas untuk kalangan bangsawan. Sedangkan untuk kalangan rakyat biasa perlu membayar 50 keping perunggu. Akan tetapi kali ini berbeda kerajaan menjanjikan mulai tahun ini sampai seterusnya pendaftaran akan di taunggung oleh pihak kerajaan. Karena itulah tahun ini lebih banyak masyarakat yang datang ke kerajaaan.

Saat suasana kerajaan sedang ramai ramainya, Gusion malah masih terlelap dalam tidurnya. Beberapa jam sebelumnya Gusion terpaksa berjaga dikarenakan ia sedang bersedih saat teringat moment moment menyedihkan saat masih hidup di dunianya yang lama.

Butuh waktu lama untuk Gusion berhenti menangis, sangking lamanya menyebabkan mata Gusion mengalami pembekakan sementara, karena terlalu lama menangis. Dan itu juga sebabnya Gusion masih berbaring di tempat tidurnya, pura pura tidur.
Agar ketika ia bangun nanti matanya sudah kembali ke keadaan normalnya.

Seperti biasanya pelayan pelayan yang bertugas untuk merapikan kamar para pangeran datang untuk bertugas. Beberapa pelayan mencoba membangunkan Gusion, namun Gusion hanya membalas dengan erangannya. Menandakan kalau ia sudah bangun.

Dengan malas Gusion membangunkan badannya, bergegas ke kamar mandi. Ia, ingat hari ini dia ada janji dengan ayahnya untuk melihat ketiga saudaranya menjalani tes perekrutan murid baru.

Setelah beberapa menit lamanya. Kini terlihatlah sosok seorang anak yang berpenampilan elegan, dengan baju bangsawanya. Ia menggunakan atasan berwarna putih sedangkan bawahannya berwarna putih pula. Di hiasi dengan jas berwarna hitam. Kini sekarang ia terlihat seperti sosok yang berbeda dari biasanya.

.
.
.
Gusion sudah berada di lapangan tempat dimana anak anak yang akan memasuki akademi berkumpul.

Gusion memilih tempat duduk di dekat raja, bukan karna dia memilih ingin duduk di dekat ayahnya. Hanya saja jika melihat dari tempat raja jauh lebih dapat momentnya (mengarah langsung ke lapangan tanpa ada hambatan).

Disini Gusion lebih memilih datang 15 menit lebih awal dari acaranya. Ia bermaksud agar sebelum acara memulai dia bisa melihat kekuatan dari masing masing peserta yang mendaftar.

Rata rata murid yang mendaftar berada di tingkatan elite, sedangkan untuk tingkat Master hanya ada 6 orang termasuk ke tiga pangeran sejauh ini. Tidak tau kalau nanti.

Untuk masuk ke akademi bulan salju tingkatan yang diperlukan minimal harus berada di Elite 2 awal untuk menjadi murid biasa. Lalu untuk menjadi mulut elit mereka harus berada di Tingkat Master. Sedangkan jika mereka ingin menjadi murid khusus atau unggulan selain mereka harus berada di Tingkat Master, mereka harus memiliki keunggulan atau kelebihan didalam dirinya jika tidak ada makan akan di jadikan murid elit saja.

Jika mereka sudah di terima ke dalam akademi maka mereka harus belajar dan berlatih dengan giat. Karena setiap 6 bulan sekali akademi akan melakukan pertandingan untuk menentukan peringkat. Jika siswa berada di posisi 10 besar kebawah dalam perlombaan tersebut maka mereka akan dikeluarkan dari akademi. Oleh karena itu mereka harus giat belajar dan berlatih agar tidak di keluarkan saat perlombaan nanti. Setidaknya mereka harus mencapai nilai pas pasan agar tidak dikeluarkan dari akademi.

Tuuuut Tuuut Tuutt

Bunci terompet berkumandang hampir seluruh bagian kota mendengar suara terompet yang berisik. Menandakan kalau raja  ratu dan para mentri sudah berada di lapangan perlombaan generasi penerus kerajaan. Mereka datang kesini dengan harapan yang sangat besar agar munculnya bakat bakat baru yang akan menjadi pilar atau dinding kerajaan.

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang