58. Hutan Arbenia

459 29 1
                                    

"Lalu bagaimana dengan sepuluh raja yang tersisa? Kemana mereka?" Tanya Gusion.

"Hentahlah, semuanya pada menyembunyikan diri setelah kekacauan tersebut. Tidak ada satupun dari ras kami yang berani menampakan diri dihadapan dunia." jelas Lovis.

Gusion dan Miya yang merupakan generasi muda, jelas mereka tidak mengetahui kejadian tersebut. Raut wajah Miya seolah tidak percaya dengan perkataan Lovis, namun dia tidak mungkin bisa menolaknya melihat fakta adanya Ras Elf dengan kulihat berwarna gelap.

"Lantas dari seluruh ras yang ada, ras mana yang paling kuat?" Tanya Miya.

"Kalau untuk itu, aku tidak mengetahuinya dengan jelas. Aku hanya mengetahui selama masa kesatuan tidak ada raja yang berasal dari ras lain selain dari Ras Moon Elf." Ucap Lovis.

"Aku juga mengetahui soal itu, bahkan sampai disaat terakhir pun Ras Moon Elf tetap menjadi ras utama di Kerajaan Elf." Hugo menyambung perkataan dari Lovis.

Untuk Lovis dan juga Hugo yang telah hidup sangat lama, tentu saja dia mengetahui cerita tersebut. Cerita yang telah menjadi lagu lama bagi Bangsa Elf.

"Dan mengenai asal dunia ini apa paman tau?" Tanya Miya.

Gusion menjadi tertarik dengan pertanyaan yang diajukan oleh Miya, pasalnya dia yang berasal dari dunia lain tentu tidak mengetahui asal muasal dunia ini tercipta.

"Untuk pertanyaan tersebut paman tidak bisa menjawabnya, karena itu adalah rahasia semesta. Tapi paman tau mahluk yang pertama tuhan ciptakan."

"Menurut legenda yang beredar semasa paman kecil, setelah tuhan menciptakan dunia tempat dimana para mahluk tinggal. Tuhan kemudian menciptakan Sembilan Mahluk Dunia, untuk menjaga keseimbangan dari dunia yang ia ciptakan."

"Mereka juga dikenal sebagai sembilan element utama dunia, mereka adalah pemimpin dari setiap seluruh ras kuno yang hidup masa itu."

"Setelah beberapa ratus tahun lamanya dunia tercipta, tuhan kembali menciptakan tiga mahluk hidup lainnya untuk mengisi dunianya. Mereka ialah Dewa, Peri, dan juga Iblis yang disebut sebagai Tiga Ras Utama.

"Kemunculan dari tiga ras baru mulai menggoncang kan susunan dunia, masing-masing dari ras tersebut memiliki ambisi untuk menjadi pengusaha."

"Peperangan mulai terjadi di seluruh bagian dunia, masa tersebut juga dikenal sebagai Era Kekacauan. Era Kekacauan tersebut berlangsung hingga ratusan tahun."

"Melihat dunia yang damai dan tentram mulai goyah, Sembilan Mahluk Dunia kemudian mengambil inisiatif untuk menampakan diri mereka. Mereka beserta para pengikutnya turun ke dunia untuk merebut kembali dunia mereka yang telah hancur."

"Peperangan terpecah, kedudukan dari setiap Ras Utama mulai goyah kekuatan pasukan mereka tidak sebanding dengan kekuatan musuh."

"Keadaan tersebut membuat Tiga Ras utama memilih bergabung selama masa perang antara mereka dengan Sembilan Mahluk Dunia."

"Perang kembali terjadi selama puluhan tahun sebelum seluruh Ras Utama dikalahkan, Sembilan Mahluk Dunia memutuskan untuk mereka tetap meinggali dunia ini dengan syarat menyegel separuh kekuatan dari masing-masing Ras Utama.

"Tidak ada lagi perang yang tercipta baik sesama Ras Utama dan juga antara mereka dengan Sembilan Mahluk Dunia."

"Dan dari Tiga Ras Utama tersebutlah muncul berbagai macam ras sekarang. Ras Manusia merupakan keturunan asli dari Ras Dewa, sedangkan Ras Elf merupakan keturunan asli dari Ras Peri dan para monster dan juga Iblis merupakan keturunan asli dari Ras Iblis. Konon katanya para hewan buas merupakan keturunan dari Ras Kuno yang dipimpin oleh para Mahluk dunia." Ucap Lovis.

Terlalu banyak informasi yang diterima secara langsung oleh Gusion dan Miya, mereka sedikit kebingungan otak mereka masih memproses perkataan dari Lovis.

Lovis dan Hugo hanya memandang mereka dengan pasrah, keduanya tidak berharap mereka dapat memahaminya secara langsung namun setidaknya mereka dapat memahami secara kasar mengenai cerita yang dia bagikan.

Tanpa mereka sadari langit biru yang semulanya menghiasi langit, telah beranjak berganti langit senja.

Tidak ada satupun tempat menginap ataupun rumah makan didalam hutan, membuat mereka dengan terpaksa untuk memilih tidur dialam bebas.

Tidak ada jaminan untuk mereka tetap aman, walaupun hanya sesaat. Malam ini mereka harus ekstra hati-hati untuk beristirahat.

Satu malam berhasil mereka lewati tanpa ada sedikitpun gangguan, hentah tidak ada hewan buas yang ingin menyerang ataupun karena mereka masih berada di daerah pinggir hutan.

Pagi yang cerah dengan hawa yang hangat mulai menyelimuti suasana, walaupun hanya seberkas cahaya yang berhasil menembus bagian dalam hutan namun hal tersebut tidak mempengaruhi hawa hutan yang sejuk tersebut.

Kelompok Gusion kembali melanjutkan perjalanan mereka, dengan kondisi tubuh yang segar bugar membuat mereka dapat bergerak dengan kecepatan penuhnya.

Sekilas tidak ada yang terlihat berbeda setiap sisi ditumbuhi pepohonan yang memiliki dahan yang besar.

Bhuuum

Sebuah ledakan terjadi dari bagian dari sisi lain hutan, ledakan tiba-tiba tersebut memaksa Kelompok Gusion untuk menghentikan langkah mereka.

Sedangkan disisi lain, terlihat sebuah kelompok sedang melawan dua ekor ular raksasa, Ular Romantic yang merupakan hewan buas tingkat tujuh puncak.

"Cepat bidik matanya!" Teriak salah wanita dari kelompok tersebut yang diyakini sebagai pemimpin dari kelompok tersebut.

"Serangan elemental!"

"Fire Shot!"

"Aqua Shot!"

Dengan cekatan dua orang pemanah dari kelompok tersebut segera melancarkan serangan mereka. Masing-masing dari mereka merupakan Archer Magic.

"Lagi! Serang terus, jangan biarkan mereka memulihkan diri walaupun sesaat!" Wanita tersebut kembali memberikan perintah kepada kelompoknya.

Sedangkan di bagian lainnya, masih dengan pertarungan yang sama namun berbeda formasi.

"Mega Blade Sword, Tornado Blade!"

Seorang pria dengan tubuh besar melancarkan serangannya dengan pedang besarnya.

Dia berlari mendekat dimana Ular Romantic berada, kemudian dengan cekatan dia melompat kearah kepala ular dengan berputar layaknya tornado.

Setiap putarannya menghasilkan serangan yang lumayan besar, pedang besar pria tersebut terus menerus menghantam kepala Ular Romantic.

Setelah beberapa putaran, sebuah lubang besar tercipta dikepala Ular Romantic. Sisik keras berwarna hijau yang semulanya melindungi kepala ular kini sudah terlepas.

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang