69. Kerajaan Mapsion V

468 35 1
                                    

Beberapa saat sebelum pertandingan antara Gusion dan Kakek Miya, Gusion tengah berbicara dengan Filix dan Yamah melalui telepati.

"Menurut kalian, seberapa kuat pria tua itu?" Tanya Gusion.

"Dia sangat kuat tuan, tuan dan dia bagai langit dan bumi." Ucap Filix menjawab.

"Benar tuan, basis kultivasinya telah melewati batas kultivasi mahluk fana. Namun, kultivasinya masih jauh dari kami berdua." Ucap Yamah menyambung perkataan Filix.

Filix mengangguk pelan, yang dikatakan Yamah emang benar adanya. "Kalau begitu, bukankah dia adalah yang terkuat di dunia fana ini sekarang?" Tanya Gusion.

"Menurutku tidak tuan, jika disini kita dapat menemui seseorang dengan kultivasi yang telah melewati batas bukan tidak mungkin kalau kita menemukannya diluar sana." Ucap Filix dengan yakin.

Gusion menganggukan kepalanya, menurutnya terlalu banyak misteri dan alasan di dunianya kali ini.

"Baiklah, aku akan berusaha melawannya yah walaupun tidak akan menang." Ucap Gusion santai, percakapan singkatnya dengan kedua prajurit bayangannya membuat waktu terasa sangat singkat Gusion telah berada di lapangan pertandingan yang dimaksudkan.

•••

Filix dan Yamah segera mendatangi tuannya yang tengah terduduk lemas, sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.

"Apa lukamu sangat sakit tuan?" Tanya Yamah dengan khawatir, dia sedikit menyesali tidak melarang tuannya agar tidak melanjutkan pertandingan yang bahkan tidak ada artinya sedikitpun.

"Aku baik-baik saja, ini hanya sedikit nyeri saja." Ucap Gusion sambil mengelus dadanya, sistem yang dimilikinya akan menyembuhkan kondisinya secara perlahan.

Selama Gusion masih memiliki satu tarikan nafas yang tersisa, maka sistem tidak akan membiarkannya mati dengan mudah.

Filix dan Yamah mencoba memapah tuannya, dan bergegas untuk membawa tuannya ketempat peristirahatan yang diajukan oleh Leo.

Tanpa Gusion sadari, Kakek Miya telah berada didepannya. "Kau sangat hebat nak, aku kagum atas semua tindakan mu."

"Maukah kau menemuiku, saat kondisimu telah pulih? Ada sedikit hal yang ingin aku bicarakan dengan mu." Ucap Kakek Miya, sambil menyodorkan sebuah pil berwarna putih salju.

"Minumlah, luka dalam mu akan sembuh dalam beberapa saat." Jelas Kakek Miya mengenai obat yang dia berikan, walaupun tanpa diberi tahu Gusion sejatinya telah tau mengenai pil tersebut hanya dari aromanya.

"Terimakasih, senior aku akan segera menemuimu." Ucap Gusion dengan sopannya berterima kasih.

Gusion segera dipapah menuju ruangan peristirahatan dengan bimbingan salah satu Elf yang menunjukkan tempatnya.

Gusion mengambil sikap dengan duduk bersila, sebenarnya Gusion sangat tidak ingin menggunakan pil tersebut hanya untuk luka yang tak seberapa ini.

Tapi keadaan memaksanya, pil yang diberikan oleh Kakek Miya adalah kode keras jika dia ingin berbicara hal yang sangat penting dengan dirinya.

"Huh..." Gusion menghela nafas gusar, sebenarnya dia sangat tidak berkenan untuk berjumpa dengan Kakek Miya lagi namun dia sangat penasaran mengenai apa yang akan dibicarakan oleh Kakek Miya dengan dirinya.

Gusion menelan pil pemberian Kakek Miya, dan segera mengaliri mana keseluruh aliran nadinya perlahan titik meridiannya mulai dipenuhi oleh energi dan menyembuhkan dirinya secara otomatis.

Saat Gusion tengah sibuk menyembuhkan dirinya, keadaan diluar sangatlah ramai. Semua Elf tengah membicarakan sosok Gusion yang sangat mendominasi saat pertarungan sebelumnya.

Perjalanan Menjadi DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang