Bagian tujuh [sudah revisi]

424 37 0
                                    

Happy reading ya❤️

***

Nayla kembali ke kelasnya terlebih dahulu sendirian karena bel masuk jam pelajaran kedua akan segera berlangsung.

"Nayla!" Nayla menoleh kebelakang dan memutar badannya.

"Dari mana aja?" tanya Zara yang sedang bersama Reno, Linda, dan Putri.

"Dari kantin Za. Gue nungguin lo tapi gak datang-datang," ucap Nayla.

"Aduh maaf banget ya? Kita tadi gak ke kantin karena disuruh Bu Riri buat beresin perpus yang berantakan," jelas Zara.

"Kalian habis dihukum?" tanya Nayla memandang semuanya secara bergantian.

"Enggak Nay, Bu Riri minta bantuan karena katanya mau ada pengecekan sekolah," sahut Linda.

"Yaudah gue sama Linda dan Putri ke kelas dulu ya Nay, Ren?" pamit Zara tersenyum kepada keduanya.

"Iya, Za," ucap Nayla sedangkan Reno hanya bergumam saja.

Setelah Zara, Linda, dan Putri pergi, Reno juga pergi dan Nayla mengekor di belakangnya.

"Reno," panggil Nayla tepat berjalan di samping Reno.

Reno menoleh sekilas kemudian memalingkan wajahnya kembali ke depan.

"Lo kok dingin banget sih kalo sama gue? Kenapa sama Zara dan yang lainnya enggak?" tanya Nayla.

Reno menghentikan langkahnya dan menoleh sepenuhnya kearah Nayla.

"Sadar diri, lo bukan siapa-siapa dihidup gue." setelah mengatakan kalimat pedas tersebut, Reno pergi meninggalkan Nayla yang sedang merutuki kebodohannya.

"Bodoh banget sih Nayla, ngapain nanya kaya gitu ke Reno," ucap Nayla memukul kepalanya sendiri atas kebodohannya sendiri pula.

***

Bu Riri memasuki kelas Ips 3 dengan buku-buku yang ada di dalam pelukannya. Setelah mengucapkan salam, Bu Riri duduk di kursinya dan terlihat sedang menyatukan beberapa lebar kertas.

"Ini hasil ulangan kalian kemarin, yang nilainya di bawah KKM, Ibu mohon untuk terus giat belajar," kata Bu Riri.

"Riski, tolong bagikan ini sesuai nama masung-masing," titah Bu Riri membuat Riski langsung berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Bu Riri dengan cool.

"Ananda Sari," panggil Riski dan murid perempuan tersebut maju ke depan.

"Arini Selan."

Dan begitu seterusnya hingga nama Nayla terpanggil.

"Nayla Putri," ujar Riski yang langsung membuat Nayla berjalan gontai kearahnya.

Setelahnya Nayla kembali duduk di tempatnya. Memperhatikan nilainya yang sangat-sangat jauh dari kata sempurna.

"Di rumah itu belajar, bukannya main HP mulu," cibir Reno yang baru saja duduk dan tak sengaja melihat nilai Nayla.

NAYLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang