35

173 11 0
                                    

Happy reading teman-teman

***

Nayla menyusuri koridor rumah sakit dengan wajah datarnya. Senyum yang dahulu selalu terbit kini sudah sirna. Ia berbelok untuk sampai kearah ruang rawat Papa nya, disana ia melihat ada Bagas dan juga keluarga Reno?

"Kabarin gue kalo Papa lo udah sadar! Gue gak sabar pengen jerumusin dia ke penjara!"

Nayla dapat mendengar itu walaupun samar-samar.

"Dan satu lagi. Kasih tau adik lo buat jauhin adik gue, kalo perlu hubungan mereka harus putus!"

Nayla membulatkan matanya tak percaya. Mengapa orang yang dulu sangat mensuport hubungannya dan Reno kini malah menyuruhnya untuk putus? Nayla sangat tidak mengerti dengan semua ini.

"Ini ada apa?" tanya Nayla pura-pura tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Sinta tadi.

"Reno," panggil Nayla sambil menatap kearah Reno yang berdiri tidak jauh darinya, tetapi Reno membuang wajahnya.

Suasana hening setelah kedatangan Nayla. Sinta yang sedari tadi marah-marah pun menjadi terdiam. Entahlah kedatangan Nayla dengan wajah datar yang terkesan dingin dan tatapan tajam yang ia arahkan kepada mata yang berada di sana seketika membuat semuanya diam dan menundukkan kepalanya.

"Kalian semua gak tuli kan?!" sentak Nayla yang amarahnya mulai memuncak karena merasa dikacangi.

"Udah Nay mending lo masuk aja," ucap Bagas mencoba menenangkan adiknya.

"Tadi aku denger Papa mau di jerumusin ke penjara, emang Papa kenapa?" tanya Nayla kepada siapapun yang ada disana.

"Bukan apa-apa," alibi Bagas karena dirinya tidak ingin jika Nayla tiba-tiba pingsan seperti kemarin.

"Ayo pulang. Saya permisi," ucap Farhan dan menggiring Sinta agar mau pulang, diikuti oleh Mira.

"Bisa ngobrol sebentar?" tanya Nayla hati-hati karena melihat tatapan Reno yang seperti tidak bersahabat.

"Aku ada urusan," ucap Reno dan melepaskan tangan Nayla yang menahan pergelangan tangannya.

***

"Mama yakin pasti mereka lagi berantem," ucap seorang wanita kepada putrinya.

"Iya dong Mah. Anggi bakalan terus deketin Reno," ucap Anggi kepada sang Mama.

Anggi dan Mama nya sedang berada di tembok, mengintip kejadian antara Reno dan Nayla. Mereka berada disana semenjak Sinta dan kedua orangtuanya pergi.

"Yaudah sekarang kita jengukin Oma dulu," ucap sang Mama, Dewi namanya.

"Yuk."

***

Hari sudah malam namun mata Nayla masih enggan juga untuk tertutup. Ia mengingat kembali tentang kejadian di rumah sakit beberapa jam yang lalu, mulai dari Sinta yang berucap hingga Reno.

"Kabarin gue kalo Papa lo udah sadar! Gue gak sabar pengen jerumusin dia ke penjara!"

"Dan satu lagi. Kasih tau adik lo buat jauhin adik gue, kalo perlu hubungan mereka harus putus!"

NAYLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang