Hi, call me Kaktus!
Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri.
Tolong jangan bawa-bawa cerita lain ke dalam cerita ini!
Happy reading-!!
—
Sudah terhitung seminggu semenjak perkenalan Reno dan Zara saat di pesta ulang tahun perusahaan. Keduanya semakin akrab, sering makan berdua dan juga pulang bersama.
Hari ini hari senin, Nayla menuruni tangga rumahnya sambil membenarkan kacamata yang melingkar indah di kedua bola matanya.
"Selamat pagi!" sapa Nayla dengan riang dan tersenyum.
"Pagi anak Mama," ucap Mama Hana sambil menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak-anaknya.
Nayla menarik kursi tengah dan duduk di situ. "Papa sama Zara mana, Ma?" tanya Nayla memperhatikan Mamanya yang sedang mengoles selai coklat ke roti tawar.
"Papa kamu lagi siap-siap, kalo Zara tadi pas Mama ke sana dia lagi mandi," jelas Nama meletakkan roti tersebut di piring dan memberikannya kepada Nayla.
"Makasih, Ma."
"Sama-sama, Sayang."
"Pagi," ucap Papa duduk di kursi paling ujung, tempatnya kepala keluarga.
"Pagi, Pa," ucap Nayla dan Mama hampir bersamaan.
"Masuk sekolah baru hari ini?" tanya Papa menyeruput kopi panasnya.
"Iya dong!" sahut Zara dari arah belakang. "Pokoknya, Nayla harus pindah sekolah hari ini!" ucap Zara semangat.
"Kenapa harus pindah sih, Pa? Sekolah Nayla yang kemarin juga bagus dan Nayla nyaman di sana kok," ucap Nayla memelas.
"Papa pindahin kamu supaya bisa satu sekolah dengan Zara, biar kalian selalu bersama," jelas Papa.
"Bener tuh kata Papa! Lo semenjak beda sekolah sama gue, sering banget ngurung diri di kamar," ucap Zara membenarkan. Meminum susu strowberry yang sudah Mama Hana buatkan.
"Capek Za," ucap Nayla singkat.
"Yaudah mending kalian berangkat, udah mau jam tujuh," ucap Mama.
"Kita berangkat dulu ya, assalamualaikum," ucap Zara menyalimi tangan Papa dan Mama secara bergantian.
"Berangkat dulu Ma, Pa. Assalamualaikum," ucap Nayla menyalimi tangan kedua orang tuanya juga.
—
SMA MERPATI, nama itu tertulis jelas di atas gerbang masuk. Sekolah bertingkat tiga disertai rooftop, dan juga fasilitas yang lengkap.
Nayla menyusuri koridor bersama Zara di sampingnya. Penampilannya denga Zara berbeda 180° hingga membuat Nayla insecure. Zara dengan penampilan rapi, rambut di gerai, dan make up tipis. Sedangkan Nayla, baju dan rok sedikit kebesaran, rambut dikepang dua kacamata bulat, dan poni pendek di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA [SEDANG REVISI]
Fiksi Remaja(Proses revisi/rombak, jadi maaf apabila ada beberapa part tidak nyambung🙏) Revisinya pas lagi rajin doang:'( Jangan lupa follow^_^ Kenapa yang baik harus kalah dengan yang cantik? Kenapa yang tulus harus kalah dengan yang mulus? Apa sekejam itu du...