Happy reading!
Tembus 50 komen di part ini besok double up:)
***
"Nayla," panggil Reno tetapi arah matanya menatap kearah lain.
"Apa?"
"Itu—Tante Farah," ucap Reno dengan alis yang berkerut.
"Mama aku?" tanya Nayla dan membalikkan badannya untuk memastikan.
Dan benar saja, disana terdapat seorang wanita dengan pria yang sedang mengobral dan—berpegangan tangan. Nayla segera membalikkan badannya dan menahan air mata yang sedetik lagi akan lolos keluar. Reno melihat kearah Nayla yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Kita pulang aja," ucap Reno dan Nayla hanya mengikutinya saja.
Selama diperjalanan, Nayla tidak ada membuka suara dan pandangannya juga tidak teralihkan dari kaca jendela mobil. Sampai akhirnya mobil Reno berhenti di depan gerbang dan Nayla langsung keluar tanpa sepatah kata pun. Reno menghela nafasnya pelan, ia sangat mengerti jika Nayla sedang berada di posisi yang sulit.
***
"Kapan kamu mau cerai dengan suamimu itu?" tanya seorang pria.
"Aku masih punya tanggung jawab dengan anak-anakku," jawab seorang wanita dengan lirih.
"Anakmu semuanya sudah dewasa jadi tidak ada lagi tanggung jawabmu."
Wanita itu terdiam sebentar dan tidak lama menganggukkan kepalanya.
"Kita sudah bertahun-tahun seperti ini Farah. Dari masa kita kuliah sampai sekarang itu bukanlah waktu yang sebentar," ucap pria itu.
"Akan ku urus secepatnya."
***
Nayla memasuki kamarnya dengan perasaan campur aduk. Satu per satu masalah menghampirinya, dan masalahnya satu pun belum terselesaikan dan belum menemukan jalan keluarnya. Merebahkan diri dan mencoba untuk tidur agar perasaan sedikit rilex, tetapi dering ponsel membuat niatnya terurungkan.
Ka Bagas is calling...
"Hallo Kak"
"...."
"Rumah sakit mana?"
"Aku kesana sekarang"
Tut
Nayla bergegas mengambil sling bag nya dan menuruni tangga rumah dengan tergesa-gesa. Ia melihat Bi Rina yang sedang menyapu dihalaman dan ia pun berpamitan. Setelah memberhentikan taxi yang lewat, ia segera memasukinya dan memberitahu ia akan kemana.
***
"Lo harus tenang Gas," ucap Zaki yang melihat sahabatnya sedari tadi mondar-mandir seperti strika.
"Gimana gue bisa tenang kalau kaya gini Zak!" sentak Bagas yang dalam fase emosi.
"Permisi Mbak," ucap Nayla kepada resepsionis.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA [SEDANG REVISI]
Novela Juvenil(Proses revisi/rombak, jadi maaf apabila ada beberapa part tidak nyambung🙏) Revisinya pas lagi rajin doang:'( Jangan lupa follow^_^ Kenapa yang baik harus kalah dengan yang cantik? Kenapa yang tulus harus kalah dengan yang mulus? Apa sekejam itu du...