29

181 14 0
                                    

Happy reading guys:)!

Jangan lupa tinggalkan jejak yah!

***

Nayla terbangun dari tidurnya ketika mendengar pintu kamarnya di ketuk berkali-kali dan juga terdengar sang Mama memanggil dirinya. Berarti Mamanya sudah pulang? Oh sangat cepat sekali bukan? Tapi tak apa karena Nayla senang bisa bersama kedua orangtua nya dirumah yang besar ini.

Tok.. tok.. tok..

Pintu terus saja diketuk membuat Nayla membuang nafasnya gusar dan beranjak dari tempat tidurnya.

"Iya bentar," ucap Nayla yang berjalan sempoyongan karena nyawa nya masih belum terkumpul seutuhnya.

Ceklek

"Ada apa Mah?" tanya Nayla sambil mengerjapkan matanya untuk melihat jelas wajah sang Mama.

"Bisa temani Mama?" tanya Farah kepada sang putri.

"Kemana Mah?" tanya Nayla bingung karena tumben sekali Farah meminta ia menemani.

"Temani Mama ke Mall soalnya Mama mau beli hadiah buat Kakak kamu," ucap Farah. Karena sebentar lagi Bagas akan ulang tahun diumurnya yang menginjak 20 tahun.

Nayla hanya mengangguk dan kembali masuk kedalam kamarnya untuk mandi dan juga berganti pakaian. 15 menit berlalu dan Nayla segera menemui Mama nya yang sudah menunggunya dimobil. Tak sampai setengah jam mereka akhirnya sampai di mall. Farah berjalan kearah baju-baju distro dan tertarik pada baju berwarna hitam dengan tulisan single yang harganya cukup menguras dompet. Setelah selesai Farah izin untuk pergi ketoilet sedangkan Nayla berjalan keluar mall terlebih dahulu.

"Nayla!" seru seorang gadis dari arah belakang sembari melambaikan tangannya.

"Hai kak, hai Tante," sapa Nayla kepada Sinta dan Mira.

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Mira disertai senyum tulusnya.

"Sama-" baru saja Nayla ingin menjawab tetapi sebuah suara memotongnya.

"Ayo pulang sayang," ucap Farah.

Farah terdiam ketika melihat ada Mira dan seorang gadis disampingnya. Farah menatap datar kepada Mira begitupun sebaliknya.

"Jadi dia anak kamu?" tanya Mira dengan wajah datar.

"Bukan urusan kamu Mira!" ucap Farah.

"Tolong jauhi anak saya Nayla," ucap Mira dan setelahnya ia menggiring Sinta untuk ke mobil.

***

Nayla berada dikamarnya. Pikirannya berkelana kemana-kemana membuat dirinya pusing sendiri apalagi mengingat ucapan Mira a.k.a Mama Reno yang menyuruhnya untuk menjauhi Reno yang notabene-nya ada kekasihnya. Kejadian tadi seperti boomerang untuknya apalagi mengingat betapa dinginnya aura Mira saat tadi.

"Arrghhh!" teriak Nayla frustasi sambil mengacak rambutnya.

Disaat hubungannya dan Reno kembali membaik kenapa harus ada masalah baru lagi yang menimpanya? Tidakkah lelah masalah selalu datang untuk menghampirinya?

***

Seorang wanita paruh baya berjalan menaiki tangga rumahnya dan berjalan kearah kamar sang putra. Ia mengetuknya beberapa kali sehingga nampaklah putranya yang nampak habis mandi karena rambutnya masih basah.

"Bisa Mama bicara sebentar Reno?" tanya Mira.

"Masuk Mah," ucap Reno mempersilahkan dan mereka duduk dikasur milik Reno.

"Ada apa Mah?" tanya Reno karena baru kali ini Mama nya bicara dengan raut wajah serius.

"Boleh Mama minta satu permintaan sama kamu?" tanya Mira.

"Apa?"

"Jauhi Nayla dan kalau perlu kamu putusi dia," ucap Mira frontal.

"Apa ada yang salah sama hubungan ku Mah?" tanya Reno yang sedikit terkejut mendengan penuturan sang Mama.

"Hubungan kamu gak salah tapi yang bermasalah adalah orangtuanya," ucap Mira dan setelah itu beranjak meninggalkan kamar sang putra.

***

Tok.. Tok.. Tok

Suara pintu diketuk dengan suara gadis yang memanggil nama Nayla. Siapa lagi kalau bukan Zara? Hanya gadis itu yang memiliki suara seperti toa dan juga cempreng.

"Masuk aja," ucap Nayla dan tak lama pintu terbuka.

"Ada apa?" tanya Nayla ketika melihat wajah murung Zara.

"Lo taukan kalo gue suka sama Gilang? Masa sih tadi pas pulang sekolah gue ngeliat dia boncengan sama Tiara!" ucap Zara dengan kesal.

"Mungkin Tiara cuman minta anter pulang," ucap Nayla mencoba menenangkan Zara.

"Tapi tetep aja gue sakit hati ngeliatnya!," ucap Zara dengan kesal bercampur marah.

"Resiko jatuh cinta, itu sakit hati. Kalo lo gak mau sakit hati, ya jangan jatuh cinta," ucap Nayla yang sedikit menohok hati Zara.

"Nayla! Gue kesini mau curhat sama lo, mau minta pencerahan sama lo, tapi lo malah ceramahin gue gini! Gak asik banget sih lo," ucap Zara kesal.

"Mending dari sekarang lo berhenti ngemis cintanya dia. Berhenti bikin lo makan hati setiap harinya! Gue capek tau gak ngeliat lo kalo istirahat langsung ke gedung IPA cuman buat nyamperin Gilang yang belum tentu ada rasa sama lo," ucap Nayla.

Saat ini Nayla sedang memikirkan masalah hubungannya dengan Reno, dan sekarang? Ia juga harus memberikan solusi terhadap Zara.

"Kalo gue bisa naklukin hati para most wanted di Jerman berarti gue juga bisa naklukin hati para most wanted yang ada di Indonesia!" ucap Zara yang masih keukeuh atas pendiriannya.

"Serah deh gue mau tidur," ucap Nayla dan membenarkan posisinya.

"Gue numpang ya!" ucap Zara dengan cengirannya dan langsung berbaring disebelah Nayla, Nayla yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

***

Tinggalkan jejak:)!

Follow ig:

DIYAAHREAL

WATTPAD.YAH

NAYPTRBGSKR

RENOADPTR

Tunggu part selanjutnya ya:)))


NAYLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang