Happy reading pren-!!
Jam berapa baca part ini?
Kenalan yuk!! Nama kamu siapa?
***
Nayla sedang di kantin bersama Tiara, berbincang-bincang ringan saja.
“Lo tau nggak? Kemarin gue ketemu cogan di supermarket!” ucap Tiara sangat semangat.
“Terus?”
“Ya gue modus aja nggak bisa ambil barang ditempat tinggi, kirain bakal dibantuin—”
“Ternyata?”
“Enggak.” Tiara menggeleng kan kepalanya dengan lesu tapi Nayla dengan kurang ajarnya tertawa. “Kok lo malah ketawa sih?!”
“Ya lucu aja gitu, modus lo kurang menarik,” ucap Nayla masih dengan sisa-sisa tawanya.
Tiara menghela nafasnya pelan, “ya terus gimana? Soalnya dari novel-novel yang sering gue baca, banyak cewek modusnya kaya gitu. Ntar dibantuin sama di cowok,” ucap Tiara.
“Tiara, Tiara, itu kan dunia fiksi, alurnya diatur sama penulis. Beda lagi sama kita, dunia kita itu nyata, alurnya pun diatur sama Tuhan,” ucap Nayla.
“Eh tapi ngomong-ngomong—”
Byurr!!
“Putri, lo apa-apaan sih?!” Tiara menatap kearah Putri tak percaya. Gadis itu dengan seenaknya saja menyiram Nayla menggunakan air dibotol.
“Temen lo yang apa-apaan?!” balas Putri menatap tajam keduanya.
Nayla melap air yang terkena wajahnya, “lo kenapa nyiram gue Put?” tanya Nayla.
Putri berdecih pelan, “lo masih nanya kenapa gue siram lo? Lo nggak tau atau pura-pura nggak tau sih?!”
“Ya.. gue emang nggak tau apapun.”
“Gue pikir orang kaya lo bisa jaga rahasia temen, tapi ternyata? Lo bongkar rahasia gue, rahasia yang mati-matian gue jaga!”
Nayla semakin bingung arah pembicaraan Putri. ”Lo kalo ngomong bisa to the point nggak? Nggak usah bertele-tele!” ucap Tiara tak suka.
“Liat!” Putri melemparkan ponselnya ke meja, memperlihatkan sebuah video berlatarkan taman belakang sekolah.
“Ada kok orang yang suka dan sayang sama lo dengan tulus.”
“Siapa?”
Dialog singkat itu adalah suara Nayla dan Gio, video itu diambil dari arah belakang. Dan hanya segitu saja durasinya.
“Dan lo tau? Beberapa detik setelah video itu gue terima, Gio nyamperin gue. Dia bilang, kalo gue suka sama dia.”
“Put, tapi gue nggak kasih tau Gio,” bantah Nayla. “Terus kalo bukan lo siapa lagi? Lo adalah satu-satunya orang yang tau, Nay! Dan lo masih mau ngelak?!”
“Ya, lagian, videonya juga cuman sebentar Put! Lo nggak bisa nuduh gue gitu aja,” ucap Nayla.
“Lo pikir gue percaya?”
“Put, video itu cuman beberapa detik doang, lo yakin Nayla pelakunya?” tanya Tiara membuat Putri terdiam.
***
Azka memandang keduanya tak percaya. Gadis yang selama ini Azka anggap gadis baik-baik ternyata melakukan hal di luar dugaannya.
“Gue nggak mau tau ya, gimana pun caranya, lo harus bisa buat Nayla jatuh cinta sama lo!”
“Lo yakin gue bisa dapetin Zara kalo gue berhasil buat Nayla suka sama gue?” tanya Gio sedikit ragu.
“Atas dasar apa lo nyuruh dia deketin Nayla?” tanya Azka memandang keduanya bergantian.
Sontak, keduanya menatap Azka dengan mata membulat sempurna. Terkejut. Apalagi Linda, tubuh gadis itu benar-benar menegang.
“Azka—” Rasanya, Linda tidak bisa berkata apa-apa lagi.
“—lo salah denger. Gue nggak nyuruh Gio ngelakuin apapun, kok,” jelas Linda gelagapan.
Azka mengangkat satu alisnya. “Tapi, telinga gue masih berfungsi dengan baik, kok. Bahkan, udah gue bersihin tadi. Jadi, nggak mungkin gue salah denger.” ucapan Azka membuat Linda semakin gelagapan. Berbeda dengan Gio yang terlihat santai-santai saja.
“Apa jangan-jangan, lo punya niat jahat sama Nayla?” tanya Azka penuh selidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA [SEDANG REVISI]
Novela Juvenil(Proses revisi/rombak, jadi maaf apabila ada beberapa part tidak nyambung🙏) Revisinya pas lagi rajin doang:'( Jangan lupa follow^_^ Kenapa yang baik harus kalah dengan yang cantik? Kenapa yang tulus harus kalah dengan yang mulus? Apa sekejam itu du...