2. Paling cantik

499 59 7
                                    

●●●

Anya Leander mulai menatap lelaki yang baru balik dengan keadaan acak acakan dan wajah lebam. "Kamu darimana nak?" Tanyanya langsung refleks berdiri dan berlari kecil ke depan putranya.

"Aerindri." Jawab Alres singkat dan meringis ketika Anya-- sang mama memegang lukanya.

"Mama kapan datang?"

"Baru aja."

"Ayah mana?"

"Bentar balik, dia juga mau bicara sama kamu."

Mata keduanya menatap ke satu arah, pria tua yang memegang tongkat mulai berjalan ke arahnya. "Aerindri sudah milik Leonardo Gher, stop menemuinya." Sahut kakek lalu mendaratkan bokongnya di sofa.

"Kakek yang bilang ke Alres kalau suka cewek harus berjuang buat dapat. Kakek lupa?" Tanya Alres, ketimbang keempat sepupunya, Alres yang paling dekat dengan sang kakek.

"Tapi kakek tidak mengajarkan untuk merusak---"

"Leon yang merusak bukan Alres, Kek." Potong Alres. "Keluarganya memaksa Indri bertunangan. Alres harus apa?"

"Menyerah!"

"Alres itu cucu kakek, pantang menyerah, right?"

"Tapi sam--"

"Tolong jangan minta yang aneh aneh, kalian bisa kan dukung Alres dalam kasus ini?"

Anya tersenyum sendu lalu mengangguk cepat, apapun langkah anaknya, Anya adalah orang pertama yang mendukung langkah tersebut.

"Jangan sampai sakit." Sahut Aber Leander membuat Alres tersenyum simpul.

Sekeras apapun Aber Leander, sang kakek--- jika berdebat dengan Alres, selalu Alres pemenangnya.

●●●

"He! Macan tutul!" Panggil Alres dan Aerindri balik.

"Cantik cantik gini lo panggil macan tutul?" Tidak terima Indri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik cantik gini lo panggil macan tutul?" Tidak terima Indri.

"Mulai lagi anjay!" Gumam Rara bernafas lelah.

"Pede pede lo kurangi--"

"Gue emang cantik ya!"

"Dih!"

"Apa? Mau apa lo? Dasar jelek!" Sewot Indri.

Alres memutar bola matanya malas, siswa siswa SMA Golden memang memilih Aerindri sebagai siswi tercantik, dan Alres tidak bisa menolak fakta itu. "Apa susahnya manggil gue pake nama, Res?"

ALRESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang