30. Bisa?

117 16 20
                                    

Follow sebelum membaca!

▪▪▪

"Hari ini adalah hari terakhir kita semua berada di lombok, jadi ibu sarankan untuk kalian benar-benar menikmati liburan sebelum kembali dan bergulad dengan soal ujian mendatang,"

"Bergulat? Gue jadi ngebayangin bergulat beneran sama buku,"

Alres menoleh, "Lucu." Responnya dengan wajah datar membuat Zidan memutar bola matanya malas.

Pintu aula hotel terbuka mengundang tatapan seisi Aula. Disana ada Aerindri dan Rara, entah dari mana mereka. Saat gadis itu bingung ingin duduk dimana, Alres mengangkat tangannya namun sayang sekali--- Aerindri duluan melihat tangan Leon dan duduk di samping pemuda itu.

Alres menurunkan tangannya dengan malas, "Saingan gue banyaknya nauzubillah!" Umpatnya.

"Bukan saingan, bego!" Koreksi Zidan. "Aerindri tuh udah milik lo, mereka cuma---"

"Cuma?"

"Mau ngerebut." Lanjut Zidan.

"Anjing emang!"

Alres menatap Aerindri, merebut gadis itu darinya sama saja menentang maut.

Matanya dan mata gadis itu bertemu, Aerindri tersenyum lalu berdiri dan berjalan cepat menghampirinya. "Kita tukeran, Dan! Buruan!" Titah gadis itu.

Zidan tentu langsung bergerak menyingkir melihat pacarnya ada di kursi lain. Aerindri merapikan rambut Alres sembari bertanya, "Kepala kamu sakit, gak?"

"Enggak, santai."

Aerindri duduk di sampingnya.

"Gue mau minum lagi, Ri. Gapapa, ya?"

"Lagi?"

"Lo lebih manjain gue---"

"Jangan kek cowok kurang belaian, Res!" Kesal Aerindri dan Alres sama sekali tidak merespon. "Kamu minum lagi kita putus! Camkan dan ingat itu!"

Dia kembali menghadap depan, menatap guru yang menjelaskan sesuatu.

"Ck, sejak kapan lo serius gini? Gue gak bakal minum lagi! Gak usah pake katakan putus!"

"Yaudah!"

"Yaudah?"

"Yaudah terserah. Mau minum ya minum aja, kalo enggak ya syukur!"

"Gitu lo sekarang?"

"Aku kek gini karna kamu ih!"

"Loh loh loh kenapa?" Tanya Alres kala memperhatikan mata Aerindri sudah memerah.

"Takut kalo kamu mabuk lagi kayak semalam," Aerindri mengusap ekor matanya.

"Gua gak mabuk semalam!" Enak aja, kesadaran Alres tidak selemah itu.

"Mana ada!"

"Gue gak bakal minum lagi!" Alres frustasi. "Janji gua,"

Aerindri melirik Alres sejenak.

ALRESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang