4. Dalang semuanya

286 54 7
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!

●●●

Pria dengan setelah jas yang rapi itu itu menarik sudut bibir kirinya membentuk senyum yang begitu licik. "Saya membutuhkan gadis itu untuk menggulingkan semua perusahaan yang berdiri tegak sekarang." Ujarnya pelan.

"Saya membutuhkan gadis itu--- untuk menghancurkan Leander, Hill, dan Ashton secara bersamaan," lanjutnya lalu menghembuskan asap lebat ke udara.

"Gadis itu adalah pintu menuju mimpiku. Aku butuh gadis itu, mati ataupun hidup... dia penting sekarang.."

"Pewaris Leander bukanlah Alres, Tuan.."

"Karna Alres tidak meminta. Sekali saja anak itu meminta... Aber Leander akan menyimpan mahkota pewaris di kepalanya." Balasnya dengan nada yang tenang dan suara yang berat, membuat lawan bicaranya seketika merinding.

"Aku butuh Alres.... meminta mahkota pada kakeknya."

●●●

Gue ada salah, ya?

Bruk

Karna dua cewek ini, Indri langsung sadar dari lamunannya. Indri menatap keduanya, "Gue enggak mau cari ribut hari ini, jadi gue mau kalian cukup minta maaf,"

"Lo yang salah ngapain berdiri di tengah jalan? Pakai bengong lagi!"

Indri langsung menyudutkan gadis itu, Keira di tembok, memegang lehernya membuat orang kembali mengerumuninya. "Gue kan udah bilang, gue cuma mau lo minta maaf!"

"Udah deh Ri!"

"Gak usah ikut campur!"

"Teman gue kehabisan napas kampret!!" Itu Vanessa, kawan Keira mencoba menghentikan aksi membunuh Aerindri.

"Kenapa? Nyerah?"

Keira mengangguk pelan.

Uhuk uhuk uhuk

Aerindri melepas cekikannya, Keira jatuh ambruk di lantai membuat Indri menunduk, "Kalau salah tinggal minta maaf, itu susah ya untuk kalian yang sok suci?"

"Udah deh, Ri!"

"Gak usah ikut campur gue peringatin, Nes!" Tajam Indri, seketika Vanessa diam.

"Coba lo bilang maaf, M A A F." Pinta mutlak Indri pada Keira yang mengatur nafasnya.

"Ma--maaf."

Aerindri tersenyum lalu memutar badannya bersama rara meninggalkan kerumunan. Terkadang Indri heran, ada juga yah manusia yang salah tapi ngotot enggak mau minta maaf dan berakhir seperti dia adalah korban dan kita adalah pelaku. Orang orang seperti itu harus di basmi, di beri pelajaran agar maaf bisa keluar dengan gampang dari mulutnya.

"Ra, lo duluan aja. Kita ketemu di Aula."

"Lo mau kemana?"

"Alres."

Setelah itu Indri berlari kecil mencari Alres. Kalau enggak ada di kantin satu,berarti Atlas berada di gudang.

Dan benar, Alres berada di gudang seorang diri dengan rokok yang keluar masuk di mulutnya.

"Alres..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALRESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang