21. Koneksi Alres

156 17 0
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!

•••

Sopir mengendarai mobil pulang ke rumah besar Leander.

Alres termenung di jok belakang sepulang makan dadakan dengan ayah dan mamanya. Makan dengan ayah tidak begitu buruk, tidak seburuk yang ia pikirkan. Ayahnya kejam dalam berkata kata tapi apa yang ia katakan sepenuhnya benar, dunia memang kejam-- termasuk isinya.

"Alres... minta koneksi, Yah." Ucapan Alres menghentikan langkah Adam masuk ke mobilnya bersama Anya.

"Koneksi? Dalam bentuk?"

"Nama ayah, Adam." Kata Alres penuh hati hati, ini untuk pertama kalinya ia meminta hal seperti ini pada ayahnya. Alres membutuhkan koneksi dalam bentuk nama ayahnya agar bisa menerobos akses perusahaan manapun.

"Nama Ayah?" Heran Adam lalu sedetik kemudian ia sadar. "Dengar, kau tau siapa ayah, kan?"

Adam, Ayahnya-- hanya itu yang Alres ketahui, fakta yang lainnya Alres kubur seakan Alres tidak tahu apa apa. "Memakai koneksi ayah... tidak akan baik untukmu. Buatlah koneksi sendiri."

"I can't, Yah..."

"Apa kau memiliki tekad?" Tanya Adam. "Jika kamu memiliki tekad dan keberanian, siapa yang bisa menghalangi jalanmu?"

Adam tersenyum lalu menepuk bahu putranya, "Kamu sendiri adalah bentuk dari koneksi, Alres." Ucapnya lalu bergerak pergi.

"Alres gak paham, Yah."

"Dan menurutmu ayah akan menjelaskan panjang lebar agar kau paham?"

Alres menggeleng.

"Bagus. Ayah pergi dulu."

"Bisa gak ayah sehari doang gak main teka teki sama Alres?" Suara decak kesal terdengar di mobil.

Adam bukanlah cenayang atau dukun yang tau apa Alres pikirkan, hanya saja--- sifat Alres identik dengan dirinya.

•••

"Bagaimana? Alres Leander sudah jadi pewaris?" Pria itu bertanya dengan suara yang berat, briton.

"Anak anak akan berlibur ke lombok. Aurora Ashton memulai penyelidikan tentang putrinya, bos."

Pria itu mengangkat alisnya, matanya yang tajam menatap anak buahnya. "Permainan kita berjalan dengan mulus, berjalan dengan cepat, wow." Hebohnya.

"Gold, Vorte, Hilton sudah menjadi milikku saatnya menguasai Leander, Hill, Ashton dan Gher." Senyum licik tercipta di bibirnya, "Itu akan menjadikan ku pria terkaya,"

"Menjadi pria terkaya bukan tujuan anda, tuan..."

Pria itu mengangguk, "Kau mengenal ku dengan baik..." gumamnya pelan.

"Awalnya memang hanya untuk balas dendam pada Aurora karna meninggalkan ku dan memilih Andreas tapi dengan balas dendam aku mendapat keuntungan. Iyakan?"

"Benar, bos."

"Anaknya, Aerindri adalah jackpot. Hanya dia--- aku bisa menguasai empat perusahaan." Suara kekehan terdengar nyaring memenuhi ruangan. "Bernyawa atau tidakpun anak itu, Aurora akan mempertaruhkan semua untuk bersama putrinya."

"Bagaimana anda menguasai Hill Group? Sebastian tidak peduli dengan Aerindri," kata anak buahnya memberitahu.

"Tapi Kila, istrinya adalah seorang ibu. Dia peduli pada anaknya." Jawab Pria itu, ia menyerang titik sensitif orang orang.

ALRESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang